H. Deddy Krisdiarto Kepala SMAN 23 Kota Bandung dan Yanti Guru Bahasa Inggrisnya melakukan sesi foto bersama usai video conference dengan luar negeri
majalahsora.com, Kota Bandung – Video conference dengan luar negeri menjadi salah satu pembelajaran unggulan di SMAN 23 Bandung. Di antaranya untuk pengajaran mata pelajaran Bahasa Inggris dengan pihak luar negeri.
Musiyanti Guru Bahasa Inggris di SMAN 23 menjelaskan kepada majalahsora.com bahwa pembelajaran dengan video conference di sekolahnya telah dilakukan sejak tahun 2015.
Bisa terlaksananya kegiatan tersebut tidak terlepas dari dukungan perangkat video conferencenya yang memadai serta sokongan dari Yayasan Generation Global milik Toni Blair, dari Inggris.
“Untuk kepemimpinan Pak Deddy (Kepala SMAN 23) saya senang sekali karena kegiatan pembelajaran video conferencenya difasilitasi dengan alat yang cukup bagus. Alatnya sudah satu paket (lap top, koneksi internet, infokus, speaker serta alat video cam), merupakan rekomendasi dari SMAN 3 dan 5 yang sudah terlebih dahulu melakukan pembelajaran melalui video conference,” katanya di ruang kerja Kepala Sekolah SMAN 23, Kamis (8/11/2018) siang.
Siswa SMAN 23 Kota Bandung saat lakukan video conference dengan siswa dari mancanegara
Lebih lanjut kata Yanti sapaan akrabnya, memaparkan bahwa kegiatan video conference menjadi media untuk pembelajaran bagi siswanya dalam melatih kemampuannya berbahasa Inggris. Baik itu berbicara maupun menulis.
“Hari ini ada 30 siswa kami yang melakukan pembelajaran video conference dengan partner dari SMA di Pakistan dan India. Dari Indonesia ada juga yaitu SMKN 58 Jakarta dengan fasilitator dari India,” katanya.
Menurut pengakuan Yanti, biasanya pembelajaran video conference dilangsungkan di ruang multimedia. Namun setelah memiliki alat baru, pembelajarannya bisa digelar di dalam kelas yang kebetulan memang ada jam mengajar dirinya selama empat jam.
“Para siswa belajarnya jadi lebih fokus, karena di gelar di kelasnya. Tadi yang duduk di barisan depan mereka belajar berdiskusi dengan pelajar India, Pakistan dan Indonesia. Sedangkan yang di belakang membuat catatan dan mempostingnya (tim topik dalam Bahasa Inggris). Mandiri untuk belajar kritis menghargai pendapat orang lain, tukar pikiran dan ide,” kata Yanti.
Kali ini kegiatan video conferencenya digelar di dalam kelas
Para siswanya biasanya membahas mengenai berbagai hal. Papar Yanti untuk tema kali ini mengenai kepercayaan belajar menghargai, adanya perbedaan budaya serta agama.
“Sebetulnya siswa tidak belajar Bahasa Inggris saja, tetapi topiknya ada sangkut pautnya dengan pelajaran PPKN, Agama dan lainnya. Bahasa Inggris menjadi alat komunikasinya,” katanya.
“Kegiatan ini pun mendukung pembelajaran 4.0. (abad 21) karena adanya teknologi informasi yang digunakan. Di samping itu untuk memperluas pergaulan dengan sekolah lain di belahan bumi lainnya. Sehingga dapat mengenal budayanya lebih dekat. Inginnya kita melakukan lebih luas saat video conference nya, namun karena adanya perbedaan waktu dengan negara lain hal itu agak sulit. Di samping itu mudah-mudahan koneksi internetnya juga bisa lebih baik,” imbuhnya.
Belajar juga menulis dalam Bahasa Inggris
Pada kesempatan yang sama Deddy Crisdiarto sangat bangga akan ihtiar yang dilakukan oleh para gurunya, yang tidak hanya berfikir mengajarkan pelajaran saja. Seperti mata pelajaran Bahasa Inggris mengajak anak-anaknya untuk juga bisa berkomuniasi berdiskusi dengan pelajar lain di mancanegara melelaui sambungan video conference.
“Hal ini sesuai dengan visi sekolah kami. Alhamdulillah pihak sekolah sudah bisa menfasilitasi infrastruktur untuk menunjang kegiatan tersebut. Mudah-mudahan masih bisa berlanjut ke depannya. Sehingga makin banyak anak-anak kami yang merasa bahwa semasa mereka sekolah di SMAN 23 Kota Bandung betul-betul di wadahi,” katanya.
Selain program video conference, Deddy beserta jajarannya terus berupaya meningkatkan kualitas di berbagai hal. Terutama dalam memberikan pelayanan optimal kepada siswa didiknya sehingga mendapat kepercayaan lebih dari orang tua siswanya.
“Kami ingin orang tua siswa lebih percaya kepada kami dalam menitipkan anaknya. Sehingga pembelajaran serta prestasi di SMAN 23 Kota Bandung semakin lancar dan maju, baik itu di bidang akademik maupun non akademik,” pungkasnya. [SR]***