majalahsora.com, Kota Bandung – Program Studi Teknik Industri, Universitas Widyatama (UTama), kembali melaksanakan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi, dalam bentuk Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Kelurahan Margasari, Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung.
Kegiatannya sendiri telah dilaksanakan, beberapa waktu ke belakang, Selasa (16/3/2021), dalam bentuk pelatihan melalui daring, kepada para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang tergabung dalam komunitas MKAB dan IKASIMA di Kota Bandung.
Mengusung tema “Penyuluhan Manajemen Resiko untuk UMKM di masa Pandemi COVID-19”.
Dr. Didit Danurochman, S.T., M.T., Dosen Prodi Teknik Industri, sebagai Ketua PkM, sekaligus pemateri dalam kegiatan tersebut.
Menurut Didit, Dalam dunia bisnis pengetahuan tentang manajemen resiko merupakan salah satu elemen penting dalam pengelolaan bisnis. Dengan pengelolaan yang baik maka sebuah lembaga bisnis akan terhindar dari kerugian bahkan kebangkrutan.
Begitu pula dengan UMKM yang belum memiliki modal yang memadai, biaya operasional yang belum maksimal, sangat rentan terhadap perubahan resiko.
Menurut Didit, resiko dapat muncul dari berbagai sumber. Di antaranya yang menjadi permasalahan adalah bagaimana cara menangani resiko tersebut.
Proses manajemen resiko merupakan suatu hal yang mutlak, jika para pelaku UMKM terhindar dari kerugian.
“Proses ini diyakini memiliki peranan penting dalam keberlangsungan bisnis UMKM. Hal ini sebagai upaya UMKM, agar dapat bertahan pada situasi ketidakpastian,” kata Didit, Kamis (15/4/2021).
Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa resiko merupakan suatu kejadian potensial, baik yang dapat diperkirakan (anticipated) maupun yang tidak dapat diperkirakan (unanticipated) yang berdampak negatif terhadap pendapatan dan permodalan.
“Esensi dari penerapan manajemen risiko adalah kecukupan prosedur dan metodologi pengelolaan resiko. Sehingga kegiatan usaha tetap terkendali pada batas yang dapat diterima serta menguntungkan,” kata Didit.
“Dalam situasi pandemi COVID-19 ini maka sektor UMKM menjadi sektor usaha yang terkena dampak besar. Ketidakmampuan mereka melakukan analisis risiko ditambah dengan sulitnya melakukan pemulihan pasca bencana merupakan permasalahan utama UMKM,” pungkasnya.
Sementara itu Nur Aida, pemilik usaha produksi Cheese Stick, salah satu peserta kegiatan ini mengatakan, bahwa kagiatan PkM dari Prodi Teknik Industri UTama itu sangat bermanfaat.
Dirinya mendapatkan pemahaman dan pengetahuan yang selama ini belum mengetahui bagaimana mengelola resiko usahanya, apalagi dalam menghadapi krisis global akibat pandemi COVID-19, yang telah berlangsung selama satu tahun lebih.
Di samping Nur Aida peserta lainnya juga merasa senang dengan adanya kegiatan PkM ini. Berharap setelah menerima pelatihan ini, mereka mampu mengurangi kerugian yang dialami selama ini dengan cara pengelolaan resiko yang baik dan dapat meningkatkan keuntungan usahanya kedepan.
Agar diketahui kegiatan PkM ini merupakan kegiatan tahap awal dari serangkaian kegiatan PkM yang telah diagendakan untuk membantu UMKM di Kota Bandung untuk mencapai ketahanan pangan nasional.
Pada kegiatan tersebut melibatkan Dosen dan Mahasiswa program studi Teknik Industri, Fakultas Teknik. Selain Didit Danurochman, dosen Prodi Teknik Industri yang turut serta yaitu Riki Ridwan Margana, S.T., M.T., dan Asep Anwar, S.T., M.T., sebagai anggota kegiatan PkM itu. [SR]***