majalahsora.com, Kab. Bandung Barat – Universitas Widyatama Kota Bandung kembali diberi penghargaan.
Kali ini di bidang ekonomi, oleh Internasional Cource for Small Business (ICSB) Indonesia Presidential Award 2019 dan Markplus.
Universitas Widyatama mendapat penghargaan kategori Researcher and Academican.
Penghargaan yang diterima langsung Rektor Universitas Widyatama Prof. H. Obsatar Sinaga itu diserahkan oleh Dimas Soerodjo, Fasilitator Markplus Institut, Kamis (15/11/2019) di Floating Matket, Kab. Bandung Barat, pada gelaran Galang UMKM (Usaha Menengah Kecil Menengah) Indonesia edisi ke-4, menuju UMKM Brilian.
Prof Obi sapaan akrabnya kepada awak media mengatakan, bahwa penghargaan yang diterima oleh Widyatama berkat banyaknya penelitian yang di publish pada jurnal internasional, dengan substansi mengenai UKM (Usaha Kecil Menengah).
“Karena itu mereka mengganggap Widyatama memiliki kehirauan yang tinggi terhadap perkembangan UKM,” terangnya.
“Menurut mereka Universitas Widyatama merupakan salah satu kampus yang sampai hari, memiliki pengabdian masyarakatnya yang tinggi terhadap UKM, termasuk di wilayah Subang, Kabupaten Bandung Barat Kabupaten Bandung dan lainnya,” imbuh Prof. H. Obi.
Bentuk perhatian Widyatama sendiri di antaranya dalam membantu membuat kemasan produk agar terlihat menarik. Hal itu disesuaikan dengan karakteristik daerahnya masing-masing.
“Ada beberapa UKM yang tahu cara memproduksi namun sulit memasarkan. Bisa juga memasarkan tetapi tidak bisa membuat perbandingan harga karena packagingnya kurang bagus,” terang Prof. H . Obi.
Untuk itu pihaknya sudah memberi banyak masukan bagi UKM, terutama dalam membuat kemasan yang menarik untuk menaikan nilai jual produknya.
“Kebetulan di kami memiliki prodi marketing, desain grafis. Terkini mengenai packaging, technopark Kota Cimahi akan digarap oleh Fakultas Desain Komunikasi Visual, Universitas Widyatama,” kata Prof. Obi.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa bisnis UKM sekarang lagi “booming”. Pemerintah pun menitik beratkan pada UMKM termasuk dalam menyuntikan anggarannya.
“Hanya persoalannya apakah kemudian anggaran yang besar dari kementrian UKM bisa terdistribusi dengan baik dan maksimal,” tuturnya.
Makanya menurut Obi pihak pemerintah perlu menggandeng perguruan tinggi untuk mengoptimalkannya, karena di perguruan tinggi banyak hasil riset tentang itu.
Terkait penelitian dan publikasi jurnal internasional yang dilakukan oleh Widyatama lebih mengutamakan kualitas. Hal itu didukung oleh 44 doktor yang dimiliki oleh kampus yang terletak di Jalan Cikutra No 204 A.
Di samping itu di tahun 2020 ini pihaknya akan mengajukan 10 profesor dari kampusnya, di tambah dengan majelis guru besar sebanyak 12 orang. Mengendors banyak profesor dari luar kampus yang bersedia menjadi anggota Majelis Guru Besar di Widyatama.
Pada kesempatan yang sama Mega perwakilan dari Markplus mengatakan alasan pihaknya memberikan penghargaan kepada Widyatama, karena Widyatama banyak membantu para UKM di daerahnya.
“Kami sudah melakukan base research banyak kampus yang diajukan (dikurasi). Widyatama salah satunya, karena ada beberapa juga yang tidak lolos,” katanya.
“Widyatama memiliki base research yang bagus dan memiliki kepedulian terhadap UKM,” pungkasnya. [SR]***