majalahsora.com, Kabupaten Bandung Barat – Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat (Kadisdik Jabar), Dewi Sartika kembali memberikan surat edaran (SE) yang ditandatanganinya (tanggal 27 Maret 2020).
Isi dari SE itu di antaranya mengenai perpanjangan Proses Belajar Mengajar (PBM) bagi siswa-siswi di Jabar, untuk belajar di rumahnya masing-masing, hingga tanggal 13 April 2020 mendatang.
Sebelumnya SE Kadisdik Jabar (tanggal 15 Maret 2020), memberikan beberapa arahan, himbauan mengenai kegiatan PBM yang dilakukan di rumah dari tanggal 16-29 Maret 2020.
Namun untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan serta memutus penyebaran virus corona, COVID-19 akhir-akhir ini, maka diperpanjang.
Tuti Kurniawati Kepala SMAN 1 Cisarua Kabupaten Bandung Barat (KBB) pun mengikuti penuh SE dari Kadisdik Jabar Dewi Sartika, seperti sekolah lainnya di Jawa Barat.
Termasuk selalu berkordinasi dengan Kepala Cabang Dinas Wilayah VI (Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur), Ester Miori.
Menurut Tuti di SMAN 1 Cisarua KBB selama darurat COVID-19 melakukan PBM di rumah masing-masing. Hal itu merujuk kepada SE dari Kadisdik Jabar, SE Gubernur Jabar, serta SE Mendikbud.
PBM nya dilakukan dalam jaringan (Daring) menggunakan hp android. Jadwal pembelajarannya sesuai dengan jam pelajaran yang biasa dilaksanakan di SMAN 1 Cisarua KBB.
Jadwal kegiatan keagamaan untuk siswa beragama Islam di SMAN 1 Cisarua, KBB, selama belajar di rumah masing-masing (Poto)
Dengan mengaitkan materi pembelajaran diampu dari pandemik COVID-19, baik dari pengetahuan tentang COVID-19 (karakteristik, struktur, tempat hidup, siklus hidup, dll), cara penularan, akibat/gejala yang timbul, serta mengenai pencegahan agar tidak tertular.
Terpenting menurut Tuti menekankan kepada pendidikan karakter yang bisa dilakukan di rumah dengan bimbingan orangtua serta melaporkan kepada guru mata pelajaran (mapel) atau walikelas baik langsung maupun melalui medsos.
Sedangkan model pembelajaran onlinenya tergantung kemampuan/keingianan para gurunya.
“Ada yang menggunakan aplikasi-aplikasi pembelajaran yang disediakan oleh pemerintah (rumah belajar, virtual lerning yang disediakan Disdik Jabar melalui Tikomdik). Ataupun menggunakan aplikasi pembelajaran lainnya, seperti Quizizz, Kahoot, Zoom, Google Classroom, dll,” papar Tuti, baru-baru ini kepada majalahsora.com.
Di SMAN 1 Cisarua KBB sendiri, tercatat sekitar 1296 siswa. Terdiri dari siswa kelas X, XI, dan XII masing-masing jenjang berjumlah 432 orang.
Saat ditanya apakah seluruh siswanya sudah memiliki fasilitas pendukung untuk pembelajaran Daring, Tuti pun mengungkapkan bahwa belum 100 persen siswanya memiliki fasilitas untuk melaksanakan pembelajaran tersebut (baik hp android maupun kuota internetnya).
“Kami sudah memberikan informasi kepada mereka, bahwa apabila tidak memiliki fasilitas untuk belajar Daring, bisa melakukan kegiatan secara off line. Apapun kegiatan positif yang bisa dilakukan di rumah dan dilaporkan kepada guru saat masuk nanti,” paparnya.
Laporan guru yang diberikan kepada Tuti (Poto)
Di samping materi pembelajaran yang di ampu juga mengaitkannya dengan pengetahuan COVID-19, juga penekanan pendidikan karakter kepada para siswanya di rumah.
Di antaranya bersih-bersih rumah, pencegahan penyebaran virus (membersihkan remote tv, handle pintu, dll). Termasuk membantu pekerjaan orangtua di rumah dan melakukan kewajiban keagamaan sesuai yang dianutnya.
Sedangkan untuk memonitor aktifitas kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dilakukan oleh guru SMAN 1 Cisarua KBB, yaitu dengan memberikan laporan setiap hari. Sehingga Tuti bisa memantau kegiatan para guru.
“Atau saya yang memantau melalui medsos dari pekerjaan siswa yang di up load. Setiap up load kegiatan siswa selalu nge tag ke akun sekolah, KCD dan Disdik,” terang Tuti.
Saat majalahsora.com menanyakan kegiatan kelas XII yang berada dipenghujung kelulusan, ia menjelaskan bahwa siswa kelas XII telah mengikuti ujian sekolah (US) di sekolah menggunakan computer based test (CBT).
“Alhamdulillah sudah selesai. US nya, tanggal 9-13 Maret 2020, sebelum ada kebijakan learn from home dan work from home. Sehingga tidak ada masalah. Sekarang tinggal mengolah nilai dari Bapak/Ibu Guru kami. Di mana laporannya bisa Daring,” kata Tuti.
“Saat ini pun sudah mulai pengolahan nilai US dan e-raport untuk semester 6 nya. Sehingga untuk syarat atau komponen kelulusan siswa kelas XII sudah terlaksana semuanya. Baik nilai portofolio, tugas praktek dan nilai ujian tulisnya. Kecuali bagi beberapa siswa kelas XII yang sakit, saat pelaksanaan diberikan susulan secara Daring langsung menghubungi guru mapel,” imbuhnya.
Belajar di rumah agar menyenangkan (Poto)
Ia pun menjelaskan mengenai piket pegawai yang datang langsung ke sekolah. Setiap harinya ada Wakasek dan tenaga kependidikan/tata usaha yang hadir sesuai jadwal piket untuk memberikan pelayanan, dari pukul 07.30 s.d pukul 13.00 WIB.
“Saya pun hadir ke sekolah namun tidak setiap hari. Diatur sesuai dengan urgensi kegiatan. kebanyakan dilaksanakan secara daring. Misal rapat koordinasi manajemen, kami tiap minggu rapat koordinasi melalui video conference. Sehingga semua kegiatan manajemen atau administrasi baik pelayanan untuk siswa ataupun guru tidak terhambat. Termasuk dalam menyikapi regulasi-regulasi dari pemerintah yang selalu update sesuai kondisi terakhir darurat COVID-19 yang selalu koordinasi melalui daring,” papar Tuti.
Pihaknya pun mendukung apapun kebijakan dari pemerintah, termasuk pembatalan ujian nasional (UN) tahun pelajaran 2019-2020, yang tadinya dihelat hari ini Senin, tanggal 30 Maret 2020 sampai dengan hari Kamis, tanggal 2 April 2020.
Mereka menyikapi dengan sebaik-baiknya sesuai petunjuk. Sekalipun persiapan untuk UN di SMAN 1 Cisarua KBB, sudah sangat maksimal baik software maupun hardwarenya.
“Sebenarnya tinggal pelaksanaannya saja. Namun demikian tidak ada hal yang lebih penting demi keselamatan dan kesehatan para peserta, panitia, SDM UN lebih jauh lagi untuk keselamatan seluruh masyarakat Indonesia,” jelasnya.
Tuti pun berdo’a agar bencana wabah COVID-19 segera berlalu. Aktifitas pun kembali berjalan normal, menghirup udara bebas dan segar. Termasuk melaksanakan tugas dan fungsinya seperti sedia kala agar kembali berjalan normal.
“Roda ekonomi tidak terpuruk, masyarakat sejahtera karena dapat kembali beraktifitas untuk mengais rezeki, sehat sejahtera. Pemerintah dan tenaga kesehatan pun tidak kelelahan seperti sekarang ini,” harap Tuti yang juga sama dengan harapan bangsa Indonesia dan dunia.
“Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan tenaga medis serta seluruh pihak yang sudah tanggap dan berjuang melawan COVID-19 ini. Semoga pengorbanannya menjadi amal soleh dan dibalas dengan segala kebaikan oleh Alloh SWT,” pungkasnya. [SR]***