majalahsora.com, Kota Bandung – Kolaborasi siswa SMK Pasundan 3 Kota Bandung, yang tergabung dalam berbagai kegiatan ekstrakulikuler (ekskul), tampil dalam pagelaran “Jaya Perbangsa”, di Padepokan Seni Mayang Sunda, Jalan Peta Nomor 209, pada hari Sabtu (4/5/2024).
Mereka merupakan siswa kelas X dan XI yang tergabung dalam ekskul teater, tari, silat, musik, futsal, fotografi, Rohis, English club dan lainnya.
Dalam pagelarannya mempertunjukkan kolaborasi seni tari, silat, gamelan, banyolan, dan drama.
SMK Pasundan 3 Kota Bandung, sekolah vokasi berkualitas di Kota Bandung. Ayo daftar pada PPDB tahun 2024-2025. Info lebih lanjut klik di https://linktr.ee/smkspasundan3bandung
Kepala SMK Pasundan 3 Kota Bandung Drs. Saeful Hermansyah, M.M., (kanan) bersama Kepala Sekretariat Yayasan Pendidikan Dasar Menengah (YPDM) Pasundan, H. Sahidin, M.Si., yang hadir di acara
Pembina Teater sekaligus Pimpinan Produksi Pagelaran “Jaya Perbangsa”, Indra Bahari, S.Pd., mengatakan pagelaran ini dasarnya mengambil cerita dari perang Mahabarata.
“Menceritakan seorang kesatria Pandawa Lima yang bernama Gatotkaca dalam perang Mahabarata dan gugur sebagai pahlawan dan disebut Jaya Perbangsa,” kata Indra Bahari, di sela-sela kegiatan.
Adapun misi dari kegiatan ini menampilkan sebuah pagelaran teater yang kental dengan unsur budaya Sunda.
Gatotkaca menjadi tokoh utama dalam Pagelaran Jaya Perbangsa
Saat ditanya mengenai persiapan kegiatan ini? Dikatakan Indra persiapannya selama lima bulan, namun persiapan intensifnya dilakukan selama tiga bulan.
Pagelaran ini pun memiliki misi khusus kepada siswa, yakni menanamkan kecintaan mereka kepada budaya dan seni Sunda. Pasalnya masyarakat Sunda memiliki budaya dan karya yang bisa dibanggakan, seperti yang dipentaskan pada pagelaran ini.
“Mudah-mudahan bisa diadakan tiap tahun, tetap mengusung mengenai budaya dengan tema yang berbeda dan tempat yang berbeda untuk mengenalkan gedung kesenian yang ada di Bandung dan Jawa Barat,” kata Indra.
Wakil Kepala sekolah bidang Kesiswaan Ardhi Pragowo, S.Pd., bersama Hanoman
Pada kesempatan yang sama Wakil Kepala sekolah bidang Kesiswaan Ardhi Pragowo, S.Pd., menambahkan bahwa kegiatan ini sebagai upaya untuk menjaga eksistensi budaya Sunda kepada para remaja di era disrupsi.
“Kegiatan ini terinspirasi dari perkembangan budaya (Sunda) yang agak sedikit meredup. Makanya SMK Pasundan 3 mengadakan pagelaran yang bertemakan budaya,” kata Ardhi.
Masih dijelaskan Ardhi, siswa lainnya pun harus mengapresiasinya, dengan hadir langsung ke Gedung Mayang Sunda.
Tampilan tari Geboy, kolaborasi ekskul tari pada Pagelaran Jaya Perbangsa SMK Pasundan 3 Kota Bandung
“Karena ini merupakan kegiatan sekolah, maka siswa diwajibkan untuk hadir. Intinya di situ bagaimana mengenalkan budaya Sunda. Di dalamnya mereka harus mengisi lembar kerja, kolerasinya dengan tugas mata pelajaran bahasa Indonesia dan bahasa Sunda,” kata Ardhi.
Pagelaran ini juga sebagai ajang silaturahmi dan menumbuhkan kecintaan terhadap budaya Sunda. “Ini juga bagian awal kolaborasi ekskul agar lebih berkembang. Ini baru kali pertama diadakan.”
“Intinya budaya daerah tidak boleh terkikis oleh budaya asing,” kata Ardhi.
Pembina Teater sekaligus Pimpinan Produksi Pagelaran “Jaya Perbangsa”, Indra Bahari, S.Pd
Sementara itu Kepala SMK 3 Kota Bandung Drs. Saeful Hermansyah, M.M., mengatakan bahwa pagelaran ini merupakan momentum untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada tanggal 2 Mei lalu, dan upaya ngamumule serta ngamekarkeun budaya, bahasa, sastra, dan kesenian Sunda.
“Kegiatan ini merupakan salah satu cara kami dalam memelihara dan mengembangkan budaya Sunda, khususnya di kalangan pelajar dan lingkungan sekolah yang saya pimpin,” tegas Saeful.
“Saya juga bangga, karena tidak menyangka siswa SMK Pasundan 3 Bandung bisa tampil dengan begitu hebatnya. Mereka memiliki potensi diri. Ini juga aktualisasi diri mereka tampil di depan penonton.”
Ekskul silat menjadi bagian dari Pagelaran Jaya Perbangsa
“Ini juga hasil dari implementasi kurikulum merdeka belajar, berkaitan dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Mereka juga bisa seperti ini berkat bimbingan para Guru-guru kami di SMK Pasundan 3 Kota Bandung,” kata Saeful.
Saeful pun menegaskan bahwa budaya Sunda sangat kaya dengan berbagai kesenian dan bahasanya, sebagai identitas diri urang Sunda.
“Intinya ulah jati kasilih ku junti,” kata Saepul.
Pagelaran Jaya Perbangsa bagian dari ngamumule Budaya Sunda, dihadiri oleh Wakil Kepala Sekolah bidang Hubin Ramdhan Gumilar, S.Ikom., (kanan)
Dalam kesempatan ini Saeful pun sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kota Bandung yang telah memberikan fasilitas kepada SMK Pasundan 3 Kota Bandung, bisa menggunakan Padepokan Seni Mayang Sunda secara gratis.
Dirinya pun berharap bahwa apresiasi seni dan budaya Sunda harus terus lebih ditingkatkan. Apalagi dengan memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh Pemerintah Kota Bandung.
“Kegiatan ini juga sekaligus promosi SMK Pasundan 3. Karena mengundang pelajar SMP di Kota Bandung hadir di acara,” pungkasnya.
Suasana Pagelaran Jaya Perbangsa, diapresiasi oleh siswa SMK Pasundan 3 Kota Bandung yang hadir di Padepokan Seni Mayang Sunda
Sedangkan Kepala Sekretariat Yayasan Pendidkan Dasar Menengah (YPDM) Pasundan, H. Sahidin, M.Si., yang hadir di acara sangat mengapresiasi kegiatan ini.
Dijelaskan Sahidin, kepada unit sekolah Pasundan, baik di Jabar dan Banten pihaknya selalu memberikan arahan untuk mengembangkan pendidikan Pasundan di antaranya ngamumule budaya Sunda serta ngagumkeun Agama Islam.
“Dalam pelaksanaan kegiatan ini SMK Pasundan 3 Bandung secara tidak langsung telah melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan misi visi YPDM Pasundan. Mudah-mudahan para siswa ke depan bisa menambah keilmuan dan mengenal baik budaya Sunda.”
Anggota OSIS menjadi panitia dalam kegiatan ini, terlihat sibuk mengarahkan penonton yang hadir
“Mudah-mudahan ini juga menjadi promosi untuk memaksimalkan PPDB tahun ajaran 2024-2025,” kata Sahidin.
“Saya juga mengapresiasi Pak Saeful sebagai kepala sekolah yang memiliki komitmen memajukan SMK Pasundan 3 Kota Bandung serta menjaga marwah kasundaan.”
“Siswa SMK Pasundan 3 harus memegang teguh prinsip Pasundan yakni pengkuh agamana (yaitu memiliki keimanan dan ketakwaan), luhung elmuna (cakap dan menguasai ilmu pengetahuan serta teknologi) dan jembar budayana (tidak gagap budaya dan kehilangan jati diri, serta terus memegang teguh prinsipnya),” pungkasnya. [SR]***