majalahsora.com, Kota Bandung – OTC Bali YPKP Bandung baru saja menggelar kegiatan table manner tahap keempat (terakhir) bagi 14 siswa batch ketiga. Kegiatan ini dilaksanakan di kampus yang berlokasi di Jalan Surapati No 189, Kota Bandung, pada hari Selasa, 26 November 2024.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menguji dan meningkatkan kompetensi siswa dari Jurusan Housekeeping, Kuliner dan F&B Service dalam etika makan yang baik dan benar, terutama saat menghadiri acara formal.
Dalam kesempatan ini, para siswa mempraktikkan tata cara table manner dan menyajikan makanan kepada sejumlah tamu, termasuk Ketua Pengurus YPKP Bandung Dr. H. Ricky Agusiady, S.E., M.M., Ak., CFrA, CHRM, Direktur OTC Bali YPKP R. Rita Avianty, SE., M.Ak., Ak., CHRM., CET, serta tamu undangan dari Disnaker, Cindy Cheon dari Korea Selatan, calon orangtua siswa, dan awak media dari majalahsora.com.
Ketua Pengurus YPKP Bandung Dr. H. Ricky Agusiady, S.E., M.M., Ak., CFrA, CHRM, (kedua dari kanan) Direktur OTC Bali YPKP R. Rita Avianty, SE., M.Ak., Ak., CHRM., CET, (kiri), Cindy Cheon (kedua dari kiri)
Makanan yang disajikan dalam acara tersebut merupakan jenis masakan western, mulai dari appetizers berupa fish cake, diikuti dengan mushroom soup, makanan utama grilled strip loin steak, dan diakhiri dengan hidangan penutup fruit yogurt. Dalam kegiatan ini, siswa dan tamu undangan juga dibimbing mengenai tata cara penggunaan alat makan selama table manner.
Evi, Direktur OTC Bali YPKP Bandung, menjelaskan bahwa kegiatan table manner ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan setiap angkatan, sebagai praktek besar sebelum siswa berangkat magang ke luar negeri.
“Setiap siswa wajib mengikuti table manner selama empat kali. Ini adalah yang terakhir, karena minggu depan mereka akan libur untuk menghadapi ujian akhir semester,” kata Evi.
Penataan alat makan table manner oleh siswa OTC Bali YPKP Bandung
Evi juga menambahkan bahwa siswa terus disempurnakan dalam keterampilan table manner.
“Anak-anak ini dinilai sesuai dengan jurusan masing-masing. Misalnya, jurusan housekeeping bertanggung jawab untuk membersihkan area, sementara jurusan service membantu menyiapkan meja dan menata alat makan sesuai dengan menu yang akan disajikan. Jurusan kuliner bertugas menyiapkan hidangan, mulai dari appetizer, soup, main course, hingga dessert,” jelasnya.
Setelah mengikuti kegiatan table manner, para siswa akan menghadapi ujian akhir semester dan menunggu visa untuk magang ke Taiwan selama enam bulan. Ketika ditanya mengenai undangan kepada Disnaker dan tamu lainnya, Evi menyatakan bahwa hal ini bertujuan untuk memperkenalkan OTC Bali kepada masyarakat luas.
Dapur standar industri: Siswa OTC Bali YPKP Bandung dari jurusan Kuliner sedang menyiapkan makanan yang akan disajikan
“Yayasan YPKP dan Yayasan Mada Merdi Utama berupaya membantu pemerintah dan masyarakat, khususnya bagi anak-anak yang memiliki passion di bidang hospitality, untuk bekerja ke luar negeri maupun di kapal pesiar,” tambahnya.
OTC Bali YPKP Bandung pun terus berupaya meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan.
“Setelah memiliki ruang praktek dan dapur sesuai dengan standar industri, ke depan kami akan melengkapi fasilitas dengan bar dan laboratorium khusus,” ungkap Evi.
Siswa OTC Bali YPKP Bandung, mengikuti kegiatan table manner tahap keempat
Menurut Evi, kelebihan OTC Bali YPKP Bandung adalah lulusannya dipersiapkan untuk bekerja di kapal pesiar dengan keahlian memadai.
“Berbeda dengan yang bekerja di darat, individu yang dipekerjakan di kapal pesiar harus memiliki ketahanan fisik dan mental yang baik. Semua pekerjaan harus dilakukan dengan cepat,” jelasnya.
“Kami mempersiapkan siswa untuk magang selama satu tahun agar mereka memenuhi persyaratan untuk bekerja di kapal pesiar.”
Diajarkan tata cara makan yang baik dan benar dalam acara formal
Penjajakan dengan Korea Selatan
Saat ini, OTC Bali YPKP Bandung sedang melakukan penjajakan untuk mengirim siswa magang ke Korea Selatan, di samping Taiwan. Sebagai langkah awal, mereka telah menyiapkan native speaker, Cindy Cheon, dari Korea Selatan, yang akan melatih siswa mengenai bahasa, huruf, dan budaya Korea Selatan.
“Kami masih dalam tahap penjajakan. Nanti kami akan laporkan ke OTC Bali mengenai penempatan magang di masa depan, termasuk kemungkinan kerjasama untuk penempatan magang di Jepang. Banyak peluang kerja di Jepang dan Korea Selatan,” tutur Evi.
Cindy Cheon, yang berasal dari salah satu asosiasi di Korea Selatan, telah siap untuk mengajarkan bahasa dan budaya Korea kepada siswa OTC Bali YPKP Bandung.
Table manner, menyajikan minuman internasional
“Dengan demikian, para siswa yang ingin magang dan bekerja ke Korea Selatan tidak akan kaget terhadap kultur dan budaya yang berbeda. Rencananya, mereka akan belajar bahasa Korea selama enam bulan,” ucap Cindy.
“Dengan persiapan ini, diharapkan mereka dapat beradaptasi dengan cepat saat magang atau bekerja di bidang hospitality di Korea Selatan, di mana banyak potensi dan peluang terbuka.”
Dukungan Ketua Pengurus YPKP Bandung
Ricky, Ketua Pengurus YPKP Bandung, sangat mendukung kemajuan para siswa. Ia menegaskan akan membuka akses seluas-luasnya bagi siswa untuk ditempatkan di mancanegara tidak terkecuali di kapal pesiar dengan syarat-syarat tertentu, termasuk pengalaman minimal satu tahun.
Berfoto bersama usai kegiatan table manner OTC Bali YPKP Bandung
Ia juga mengapresiasi kehadiran Cindy sebagai native speaker dari Korea Selatan untuk memperluas jaringan di bidang hospitality.
“Kebanyakan siswa OTC Bali YPKP berusia sekitar 18 tahun, mereka perlu disiapkan dengan pembekalan yang cukup, terutama dalam segi bahasa dan penyesuaian budaya yang berbeda,” katanya.
Tanggapan Siswa OTC Bali YPKP Bandung
Aldi Muhamad Ilham, yang telah belajar di OTC Bali YPKP selama hampir enam bulan, mengaku tertarik bersekolah di institusi ini karena ingin bekerja ke luar negeri.
Aldi Muhammad Iqbal, Jurusan Housekeeping, Syakira Meliana Putri, Jurusan Kuliner dan Rizki Iqbal dari Jurusan Perhotelan F&B Service
“Waktu SMK, OTC Bali YPKP Bandung datang ke sekolah saya di SMK 45 Lembang menawarkan program magang ke luar negeri, jadi saya tertarik untuk melanjutkan pendidikan di sini,” jelas Aldi, yang belajar di jurusan housekeeping.
Aldi mengungkapkan keinginannya untuk magang atau bekerja di luar negeri karena gaji yang lebih tinggi dan untuk mencari pengalaman baru.
Selama belajar di OTC Bali YPKP Bandung, ia mempelajari berbagai aspek seperti public service, room area, front office, problem solving, bahasa Taiwan dan banyak lagi.
Aldi juga kini sudah lulus seleksi untuk magang di Silks Place Taroko Taiwan selama enam bulan. Selain Aldi secara keseluruhan ada delapan siswa OTC Bali YPKP Bandung yang tahun ini akan berangkat ke Taiwan. [SR]***