majalahsora.com, Kota Bandung – Hampir satu bulan siswa-siswi dan guru di seluruh Indonesia melakukan Proses Belajar Mengajar (PBM) di rumahnya masing-masing.
Hal tersebut mengacu kepada surat edaran dari Nadiem Makarim Menteri Pendidikan Republik Indonesia, yang dituangkan dalam surat edaran (SE) No.4 tahun 2020 serta ditandatangani tanggal 24 Maret 2020.
Berisi tentang bagaimana memprioritaskan kesehatan, keamanan para siswa, guru, dan seluruh warga sekolah, termasuk untuk memutus penyebaran pandemi virus corona atau COVID-19 di Tanah Air.
Salah satu poin dari SE itu, belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh. Dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan, dan lainnya.
Di samping itu mulai tanggal 13 April 2020, TVRI nasional menjadi salah satu referensi pembelajarannya. Materi pembelajarannya untuk semua jenjang PAUD, SD, SMP dan SMA sederajat dari Senin-Jumat, sekitar pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB.
Namun ada yang disayangkan karena running text yang ada di layar televisi selama pembelajaran itu, mengganggu konsentrasi belajar dan psikologi para siswa. Karena isinya banyak memberitakan mengenai jumlah korban, penderita COVID-19, dan berita mengenai perkembangan COVID-19 yang bisa mempengaruhi mental siswa.
Salah satu orangtua siswa yang tidak mau disebutkan identitasnya kepada majalahsora.com mengungkapkan, bahwa anaknya, jadi tidak fokus belajaranya. Malah takut dengan pemberitaan dan perkembangan COVID-19 melalaui running text yang terbaca.
“Saya mohon kepada pejabat tinggi TVRI, saat ada pembelajaran melalui TVRI, running textnya dihentikan terlebih dahulu. Selain mengganggu konsentrasi, juga berdampak pada psikologi anak. Katanya pembelajarannya harus menarik dan menyenangkan. Kalau running text isinya berita mengenai COVID-19 terus, anak-anak kami jadi lebih mencekam dalam belajar ini. Anak saya sekarang masih SMP,” harapnya.
Dirinya pun berdoa agar pembelajaran bisa berlangsung normal kembali, COVID-19 segera berakhir. Anaknya sudah kangen belajar di sekolah bertemu teman-teman dan para gurunya. [SR]***