majalahsora.com, Kota Bandung – Sebelum melaksanakan pembelajaran di sekolah dalam mengawali tahun ajaran 2024/2025 ini, siswa baru wajib mengetahui lingkungan dan warga sekolah seutuhnya. Hal itu juga berdasakan penetapan aturan Kementrian dan Dinas Pendidikan, bahwa Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) wajib dilakukan oleh sekolah, sebagai program wajib satuan pendidikan untuk siswa baru.
Di SMKN 4 Bandung panitia pelaksana MPLS telah menyusun rencana kegiatan yang mengarah pada tema MPLS anti perundungan dan anti kekerasan. Di samping itu materi lainnya juga dijadwalkan untuk tiga hari kegiatan di sekolah, dengan menghadirkan pemateri dari institusi dan penegak hukum Kepolisian, BNN, Diskominfo, praktisi dan lainnya.
“Sebelum pembelajaran siswa kelas X harus mengenal lingkungan sekolahnya, nantinya mereka nyaman bersekolah di sini. Yang utama kita sampaikan SMKN 4 anti bullying, anti kekerasan fisik dan anti yang berbau kriminalitas. Lalu gerakan hidup sehat pun kita gaungkan dan lebih pada penguatan karakter, kompeten dan berwawasan global, karena itu visi SMKN 4,” kata Kepala SMKN 4 Kota Bandung Agus Setiawan, di ruang kerjanya, Jalan Kliningan No 6, Rabu (17/7/2024).
Lebih lanjut kata Agus, pengenalan ekstrakulikuler (eskul) pun wajib dikenalkan kepada 473 peserta didik baru, seperti kesenian, olahraga dan lainnya. “Intinya mereka tahu yang harus dikembangkan bakat diri saat bersekolah di SMKN 4 Bandung,” imbuhnya.
Ia tegaskan, skema pembelajaran berbasis teknologi (IT) yang terintegrasi di SMKN 4 Bandung, pun wajib disosialisasikan. Seperti pola pembelajaran LMS yang mengacu pada pembelajaran daring di setiap kelas, lalu inovasi dan terobosan teknologi yang saat ini tengah dikembangkan oleh siswa dan pembimbing. “Ini pun kita sosialisasikan kepada siswa, agar menjadi semangat dan tujuannya mereka tekun belajar,” ucapnya.
“Saya berharap MPLS ini ada dampak positif dan bisa lebih penetrasi dengan lingkungan yang baru, nyaman, semangat dalam belajar juga gembira. Dan yang penting visi SMKN 4 terwujud,” pungkasnya.
Sementara itu Wakasek Kesiswaan Kusmoro Rusli menambahkan, program MPLS dilaksanakan selama tiga hari, juga dilakukan pembiasaan siswa sebelum memasuki pembelajaran. Para peserta diwajibkan memperdalam ilmu agama dan cinta kebangsaan, lalu dilanjutkan dengan program pembelajaran keahlian.
“Semua siswa baru mengikuti MPLS, yang sudah terbagi di lima jurusan keahlian. Yaitu Rekayasa Perangkat Lunak, Teknik Komputer dan Jaringan, DKV, Teknik Elektronika dan Teknik Ketenaga Listrikan. Dengan pilihan keahlian itu, kita kuatkan pilihan mereka dengan pondasi dan penguatan kompetensi melalui pembelajaran. Tentunya kreatifitas pengajar pun terus dikembangkan,” pungkasnya. [SR]***