majalahsora.com, Kota Bandung – SMKN 15 Bandung memperkenalkan berbagai program unggulan, kepada siswa baru kelas X, melalui kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Berlangsung dari tanggal 18 hingga 22 Juli 2022.
Di antaranya mengenai program pembelajaran di SMKN 15 Kota Bandung sebagai sekolah pusat keunggulan.
Lilis Yuyun Kepala SMKN 15 Bandung menjelaskan bahwa sekolah yang dipimpinnya memiliki keunggulan tersendiri.
Di antaranya, SMKN 15 terpilih sebagai pilot projek program “Jabar Masagi”.
“Dalam MPLS ini, kami memperkenalkan kepada siswa baru terkait pembelajaran Jabar Masagi, yakni kearifan lokal,” kata Lilis, di ruang kerjanya, yang berada di pusat kota tepatnya di Jalan Gatot Subroto, No 4, Selasa (19/7/2022).
Henri Gunawan, S.Pd., Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas
Masih sehubungan dengan program pembelajaran di SMKN 15 Kota Bandung, Lilis juga mengungkapkan bahwa pembelajaran di sekolahnya selama setahun ini menggunakan projects based learning (PBS).
“Jadi semua penilaian pembelajaran kami berbasis projek,” kata Lilis.
“Kami juga terapkan pembelajaran profil Pelajar Pancasila dan tujuh kabagjaan dalam Jabar Masagi,” imbuhnya.
Dalam memuluskan program itu kata Lilis, selama setahun ini melakukan pembelajaran kolaborasi, melibatkan semua warga sekolah termasuk orangtua siswa.
Adapun metode penilaian akhir semester (PAS) di SMKN 15 Bandung, setiap jurusan berkolaborasi. Sehingga pada PAS tersebut, siswa dari semua jurusan, guru produktif, guru mata pelajaran dan umum, termasuk orangtua, memberikan penilaian semester dan evaluasi melalui modul ajar kolaborasi.
Kolaborasi dengan aparat penegak hukum dalam mengisi materi MPLS
Oleh sebab itu kata Lilis dalam MPLS SMKN 15, disosialisasikan juga mengenai kolaborasi.
Dirinya juga menjelaskan projek yang sudah dilakukan pada penilaian semester kemarin. Kala itu projeknya mengadakan acara pernikahan.
“Seolah-olah siswa kelas XII adalah WO (wedding organizer) event pernikahan. Kolaborasinya siswa jurusan kuliner menyiapkan masakannya, siswa perhotelan menyiapkan pelayanannya, jurusan desain komunikasi visual menyiapkan desain undangan,” kata Lilis.
Masih sehubungan dengan keunggulan SMKN 15, pembelajaran bahasa Inggris pun, menjadi prioritas. Pasalnya, siswanya harus cakap bahasa Inggris, kala prestasi masuk dunia industri sudah siap.
Lanjut Lilis SMKN 15 sudah menjadi sekolah Pusat Keunggulan (PK).
“Kita ada pelajaran IPAS. Itu juga ada projeknya, kemarin kita membuat ecoenzim pupuk cairan untuk tanaman,” terangnya.
Salah satu pemateri kegiatan MPLS SMKN 15 Kota Bandung sekolah Pusat Keunggulan
Masih ada hubungannya dengan MPLS pihaknya sengaja menghadirkan tim Jabar Masagi, tim sekolah ramah anak, tim kesehatan dan kepolisian, juga kepramukaan dari Kwarda untuk mengisi materi selama kegiatan.
Sementara itu, Ketua MPLS SMKN 15 Bandung Henri Gunawan menambahkan, kegiatan tersebut tidak lepas dari petunjuk teknis (Juknis) yang ditetapkan Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar.
Di antaranya meteri tentang tema jabar masagi, tema sadar hukum, tatatertib berlalu lintas, anti narkoba dan sekolah sehat.
“Juknis ini kita padukan dengan kegiatan sekolah kami, di antaranya program tahfidz Qur’an, ini program unggulan. Siswa minimal juz ke 30 harus hafal,” kata Henri.
Saat ditanya jumlah siswa baru, kata Hendri ada 430 orang dari jurusan pekerjaan sosial, jurusan perhotelan, jurusan kuliner dan jurusan desain komunikasi visual.
Mereka wajib mengikuti MPLS. Pelaksanaan dimulai dari pukul 06.00 hingga pukul 13.00 WIB,” pungkasnya. [SR]***