majalahsora.com, Kabupaten Bandung – Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2022/2023 untuk jenjang SMA sederajat di Jabar umumnya dimulai sejak Senin, tanggal 18 Juli 2022.
MPLS sendiri merupakan masa pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru yang dilakukan sebelum dimulainya kegiatan belajar mengajar.
Di SMA Telkom Bandung, yang berada di Jalan Radio Palasari, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, MPLS nya dilaksanakan sekitar satu minggu. Diikuti oleh 350 siswa baru, kelas X.
Drs Tatang Taryana, M.M., Kepala SMA Telkom Bandung menjelaskan materi utama yang diberikan terdiri dari pengenalan lingkungan sekolah, sarana-prasarana, termasuk program-program sekolah dan lainnya.
“Pelaksanaannya merujuk pada aturan Dinas Pendidikan Jawa Barat,” kata Tatang, Senin (18/7/2022).
“Tidak ada materi khusus dalam MPLS kami, sehingga berjalan sesuai aturan atau arahan Dinas Pendidikan. Namun kita ada penekanan mengenai pemahaman khusus yang diberikan sebagai dasar siswa bersekolah di sini. Yaitu pemahaman tentang IT (Sistem Informatika), karena kita berada di bawah naungan Telkom (PT Telekomunikasi),” imbuhnya.
Hal tersebut didukung oleh fasilitas IT dan SDM di SMA Telkom yang sangat mumpuni.
Kata Tatang, ruang kelas yang ada didukung fasilitas dan konsep IT yang lengkap. Seperti jaringan internet yang kencang, kamera webcam untuk kegiatan belajar mengajar, layar monitor yang representatif dan masih banyak lagi.
Fasilitas IT yang mumpuni dan penerapan program religi menjadi salah satu daya tarik SMA Telkom tidak kekurangan siswa dan dipercaya oleh masyarakat
Tatang menegaskan bahwa siswa SMA Telkom, dididik dari segi teknologi hingga mahir.
Di samping itu, SMA Telkom juga memiliki program penguatan karakter siswa. Karena menurut Tatang kesuksesan seorang siswa bukan hanya dari kemampuan kognitifnya saja.
“Dikaitkan dengan kurikulum merdeka, harus berkarakter Pancasila. Terutama dalam hal kedisiplinan, cara berpakaian, absen kehadiran dan dalam KBM nya,” kata Tatang.
Hal penting lainnya yakni penguatan dari segi keagamaan.
Sehubungan dengan itu SMA Telkom juga membuka program tahfidz Qur’an dan belajar tentang Al Qur’an bagi semua siswa muslim.
“Kejujuran, kedisiplinan dan religi diterapkan menjadi satu wadah, keunggulan,” kata Tatang.
Dirinya memberi tag line “Gen Biru” atau Generasi Yang Berdisiplin, memiliki Integritas Tinggi, Religius dan Unggul.
“Jadi ada program untuk yang tahfidz atau yang sudah bisa membaca, maka akan dididik untuk sampai hafal. Sedangkan ada juga yang dari tidak bisa membaca Quran sama sekali, akan dibimbing sampai bisa juga,” imbuhnya.
Masih sehubungan dengan MPLS, majalahsora.com juga menanyakan apakah ada perpeloncoan kepada siswa baru?
Tidak ada perpeloncoan, MPLS luring usai pandemi
“MPLS di SMA Telkom tidak ada perpeloncoan. Karena mendisiplinkan siswa dengan cara kasar adalah tidak baik,” tegasnya.
Majalahsora.com pun menanyakan mengenai kurikulum yang digunakan di SMA Telkom selama ini, Tatang menjelaskan bahwa di sekolah yang dipimpinnya menggunakan kurikulum merdeka dan kurikulum 2013.
Dengan perpaduan tersebut kata Tatang banyak jam belajar yang bentrok. Sehingga ia mensiasati hal tersebut dengan mengoptimalkan teknologi LMS (Learning Management System) yang dikembangkan secara mandiri.
LMS sendiri merupakan sistem pembelajaran e-learning (dalam jaringan) yang sumber pembelajarannya berasal dari sekolah yang tersimpan dalam perangkat lunak.
“Jadi kalau siswa belajar hingga sore dan materinya belum selesai, bisa dipadukan dengan cara belajar melalui daring atau hibrid,” kata Tatang.
Majalahsora.com juga menanyakan mengenai lulusan SMA Telkom tahun 2022 ini, menurut penuturannya lulusan SMA Telkom banyak terserap dan melanjutkan ke perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta.
“Yang melanjutkan ke Telkom University (50 siswa), Perguruan Tinggi Negeri (40 siswa) dan sisanya ada yang melanjutkan ke perguruan tinggi swasta lainnya, Polri dan TNI,” jelasnya.
Tatang pun berharap saat para siswanya lulus dari SMA Telkom, menguasai teknologi dan religius.
Siswa baru SMA Telkom awal tahun ajaran 2022/2023, disiapkan menjadi generasi unggul secara akademik dan religius
“Saat melanjutkan ke perguruan tinggi, lebih baik secara fisik dan mental. Sehingga nantinya dapat berkiprah lebih baik lagi di jenjang karirnya baik tingkat pendidikan maupun dalam bekerja,” kata Tatang.
Siswa KETM Di SMA Telkom Bandung
Tahun ajaran 2022/2023 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) mencanangkan Merdeka Belajar Semua Bisa Sekolah, begitu juga untuk keluarga ekonomi tidak mampu (KETM).
Majalahsora.com menanyakan hal tersebut apakah di SMA Telkom menerima siswa KETM?
Jawab Tatang untuk siswa KETM, SMA Telkom menyediakan beasiswa.
Beasiswanya berasal dari Yayasan Telkom dan “sharing” antar orangtua (orangtua yang mampu membayar siswa yang kurang mampu), sesuai prosedur sekolah.
“Di setiap semester, dibayarkan dua kali dalam satu tahun biasanya. Tidak dibebaskan sepenuhnya, sekolah membantu ketika siswa tidak mampu membayar di pertengahan semester. Siswa KETM ini tidak mencapai 20 atau 30 persen,” pungkas Tatang. [SR]***