Dra. Rini Ambarwati, M.Ds., Kepala SMKN 5 Kota Bandung
majalahsora.com, Kota Bandung – Kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) bagi siswa baru SMKN 5 Kota Bandung, setiap tahunnya selalu diadakan, termasuk di tahun ajaran 2018-2019 ini. Pada kegiatan tersebut tidak ada perpeloncoan, seperti yang dituturkan Kepala Sekolahnya. “Sudah nggak usum atuh, nggak kekinian. Disuruh pakai topi atau tugas yang aneh-aneh mah. Malah saya suruh kakak-kakak panitianya bawa coklat, untuk berbagi dengan adik kelasnya, begitu pun sebaliknya. Karena coklat itu banyak senangnya, sebagai simbol persaudaraan, rasa senang, manis. Harganya juga yang Rp 500 – Rp 1000,” kata Rini Ambarwati, Kepala SMKN 5 Kota Bandung, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (17/7/2018) pagi.
Drs. H. Erwin Basuki S, Wakasek Kesiswaan
Rini menjelaskan bahwa MPLS-nya diisi dengan kegiatan yang jauh lebih bermanfaat dan humanis. Dilaksanakan selama tiga hari mulai tanggal 16-18 Juli 2018, dari pukul 07.00 – 15.00. Seperti pengenalan guru-gurunya, keadaan sekolah, demo/promosi ekstrakurikuler (25 ekskul), dan lainnya.
M. Zein, Ketua Pelaksana MPLS SMKN 5
“Mereka nantinya akan belajar di SMKN 5 selama tiga tahun, makanya perlu dikenalkan sejak dini. Sehingga ke depan mereka bisa menjadi betah, serta mencintai sekolahnya,” ujar Rini.
Dede Rosdiani, Panitia Seksi Tata Tertib
Masih menurut Rini, sengaja di setiap MPLS ada pengenalan ekstrakurikuler SMKN 5, kepada siswa barunya. “Biar mereka tertempa, dan kelebihannya bisa terwadahi. Tidak hanya cakap dipembelajaran saja, tapi juga bisa mengembangkan bakatnya,” ujar mantan, Guru di SMKN 14 Kota Bandung.
Drs. Imam, salah satu guru yang memberikan materi MPLS
Pada kesempatan yang sama, Erwin Basuki selaku Wakasek Kesiswaan, menjelaskan adanya MPLS di SMKN 5, sesuai dengan yang dicanangkan pemerintah, dengan panduan dari Disdik Jabar, serta mengacu pada undang-undang No 18 tahun 2016.
“Untuk materinya sendiri sama dengan SMA/SMK/MA di seluruh Jawa Barat, ada materi umum, pokok, serta materi penunjang,” ujar Erwin.
Ada 560 an siswa yang ikuti MPLS
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, untuk materi umum menyampaikan kebijakan-kebijakan dari Disdik Jabar, tentang pembangunan peserta didik yang berkarakter disampaikan oleh Kepala Sekolah. Materi pokok, menyampaikan sekolah ramah anak, pendidikan karakter (disampaikan oleh guru dan guru BK), keluarga sadar hukum, seperti tata tertib berlalu lintas dari kepolisian, serta pengenalan kurikulum oleh Wakasek Kurikulum.
Panitia mengamati peserta MPLS
“Materi muatan lokal diisi dengan pengenalan lingkungan sekolah, muatan lokal (pengenalan kompetensi keahlian sesuai kompetensi masing-masing siswa, kurikulum, sarana, bengkel, toolman, fungsi satpam, caraka, dsb), serta pengenalan ektrakurikuler. Di samping itu ada materi penunjang, seperti upacara pagi dan sholat Dzuhur berjamaah. Selama tiga hari MPLS, menghabiskan 36 jam,” papar Erwin.
Dirinya pun menjelaskan bahwa MPLS kali ini diikuti oleh 560-an siswa baru, dari enam kompetensi keahlian, seperti Teknik Geomatika, Desain Permodelan dan Informasi Bangunan (DPIB), Konstruksi Gedung dan Sanitasi Perawatan, Kimia Analis, Tehnik Komputer Jaringan, serta kompetensi keahlian terbaru, yaitu Produksi Film, yang baru dibuka tahun ini.
Berbicara mengenai panitia MPLS kali ini, Erwin menjelaskan bahwa panitianya terdiri dari anggota OSIS, PMR, Pramuka dan Paskibra.
Muhammad Zein Ketua Pelaksana MPLS, menerangkan bahwa, para panitia ditungtut harus memberi contoh yang baik kepada adik kelasnya (siswa baru). Di samping itu dirinya menjelaskan bahwa para panitia memberikan materi mengenai tata krama seperti ijin ketika lewat, cara makan yang baik, dan lainnya. “Alhamdulillah jadi panitia bertambah lagi wawasan dan ilmu mengenai cara mendidik yang benar,” kata Zein.
Siap membentuk siswa berbudi pekerti dan berkarakter
Sementara itu, majalahsora.com berhasil mewawancarai dua orang peserta MPLS, Agung (kompetensi keahlian DPIB) dan Rida, saat keduanya ditanya kesan megikuti kegiatan tersebut, mereka merasa senang, karena mendapatkan pembiasaan mengenai sopan santun, salam, serta mengetahui karakter teman-teman dan suasana di SMKN 5. “Panitianya tegas, wajar kalau kita membuat kesalahan, terus kita diberi sangsi (hormat bendera sambil nyanyi lagu nasional dan bakti kampus/membesihkan sampah),” kata mereka. [SR]***