majalahsora.com, Kabupaten Garut – Analis Kebijakan Ahli Muda Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII, Hj. Siti Sadiah Yuningsih, menegaskan peran strategis operator dan bendahara sekolah dalam menjaga tata kelola pendidikan yang akuntabel dan produktif.
Pesan penting itu ia sampaikan saat menjadi pemateri pada kegiatan Achievement Motivation Training atau pelatihan motivasi bertema “Strategies for Management Time and Priorities to Increase Productivity”.
Pelatihan tersebut diikuti oleh operator dan bendahara SMK negeri maupun swasta se-Kota Bandung.
Ketua MKKSMK Kota Bandung, Rony Harimurti, S.Pd., M.M., peran MKKS Kota Bandung hadir dalam mendukung berbagai program peningkatan mutu sekolah termasuk SDM
Kegiatan berlangsung pada Jumat dan Sabtu, 31 Oktober hingga 1 November 2025, di Kampung Sampireun, Kabupaten Garut.
Menurut Yuyun, sapaan akrabnya, operator dan bendahara sekolah memiliki tanggung jawab besar dalam mendukung manajemen keuangan dan administrasi pendidikan.
Ia menilai bahwa keberhasilan tata kelola pendidikan sangat bergantung pada kinerja dua peran penting tersebut.
Analis Kebijakan Ahli Muda Dr. Hj. Siti Sadiah Yuningsih, M.M.Pd., Analisis Kebijakan Ahli Muda, Cadisdik VII, saat menyampaikan materi motivasi
“Jika operator dan bendahara berjalan baik, maka aliran kegiatan, pertanggungjawaban, serta laporan sekolah akan tersusun dengan baik pula,” ujarnya.
Karena itu, Yuyun menekankan pentingnya peningkatan kapasitas, pengetahuan, dan pemahaman bagi para operator dan bendahara.
Ia juga menyoroti perlunya solidaritas antara operator, bendahara, kepala sekolah, serta seluruh unsur manajemen sekolah.
Kepala SMK yang tergabung dalan MKKSMK Kota Bandung, hadir memberikan dukungan
Menurutnya, kerja sama yang solid akan menghasilkan sistem tata kelola yang transparan dan efisien.
Lebih lanjut, Yuyun mengingatkan pentingnya memahami regulasi pemerintah terkait keuangan dan tata kelola sekolah.
“Dengan memahami aturan, pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran akan sesuai dengan kebijakan yang berlaku,” katanya.
Sekitar 160 orang peserta hadir dalam kegiatan pelatihan motivasi bagi bendahara dan operator, yang divasilitasi oleh MKKSMK Kota Bandung
Ia juga menegaskan tidak ada perbedaan prinsip antara sekolah negeri dan swasta dalam hal komitmen terhadap mutu pendidikan.
“Peningkatan mutu pendidikan adalah tanggung jawab bersama,” tambahnya kepada Forum Wartawan Pendidikan Jabar.
Selain itu, Yuyun menyoroti pentingnya kolaborasi antara sekolah dan Cabang Dinas Pendidikan.
Peserta menyimak secara serius paparan dari pemateri
Kolaborasi tersebut, ujarnya, dapat diperkuat melalui Musyawarah Kerja Kepala (MKK) SMK sebagai wadah sinergi dan penyusunan program prioritas.
Sementara itu, Ketua MKKSMK Kota Bandung, Rony Harimurti, menyatakan bahwa kegiatan pelatihan ini menjadi langkah penting untuk menyamakan persepsi dalam pengelolaan data dan keuangan sekolah.
Ia menjelaskan bahwa operator dan bendahara adalah garda depan dalam menjaga keteraturan administrasi pendidikan.
Kiri ke kanan: Hendi Hidayat, S.Pd., M.M., (Kepala SMKS Nusantara Raya), Dr. Agus Setiawan, S.Pd., M.Si., (Kepala SMKN 4 Kota Bandung kini sebegai Kepala SMKN 2 Kota Bekasi), Abdurahman, S.Pd., (Kepala SMKS Kartika XIX-I), Lia Yulistiawati, S.Pd., M.M., (SMKS Aqua Vitae) Dra Lilis Yuyun, M.Pd., (Kepala SMKN 15 Kota Bandung kini sebagai Kepala SMKN 1 Kota Bandung) dan Yoyo Hamdani, S.Pd., M.M., (Kepala SMKS Indonesia Raya)
Menurut Rony, kegiatan seperti ini dapat memperkuat tata kelola sekolah, terutama dalam pengelolaan dana BOS, Dapodik, dan ARKAS.
“Operator harus memastikan data akurat dan selalu diperbarui. Jangan pernah memanipulasi data Dapodik,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa pelatihan ini juga bertujuan menciptakan kesamaan alur pelaporan sesuai standar Kementerian Pendidikan Dasar dam Menengah, Inspektorat, dan BPK.
Team building, melatih kekompakan
Rony berharap kegiatan ini menjadi momentum memperkuat komunitas operator dan bendahara sekolah.
Komunitas tersebut diharapkan menjadi ruang berbagi solusi dan pengalaman, bukan ajang saling menyalahkan.
Pada kesempatan yang sama, Lia Yusliawati selaku Ketua Panitia kegiatan menjelaskan bahwa acara ini merupakan kelanjutan dari kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) sebelumnya.
Balapan perahu, salah satu hal menarik melatih kekompakan dalam membangun kerja sama tim
Kegiatan tersebut diikuti oleh 146 peserta dari 106 sekolah, terdiri atas operator dan bendahara SMK negeri maupun swasta di Kota Bandung.
“Kepala sekolah sangat mendukung kegiatan ini karena bendahara dan operator merupakan bagian penting di sekolah,” ujarnya.
Kegiatan berlangsung hingga siang hari dalam suasana penuh semangat dan kekeluargaan.
Melatih keseimbangan satu sama lain saling memberikan kepercayaan saat melewati jembatan pipa dalam air, jangan sampai terjatuh
Para peserta mendapatkan materi motivasi, regulasi keuangan, serta strategi manajemen waktu untuk meningkatkan produktivitas sekolah.
Selain itu, mereka juga mengikuti kegiatan team building yang dirancang untuk memperkuat kerja sama, mengukur waktu, kekompakan, dan rasa saling percaya.
Melalui kegiatan ini, para peserta diajak menumbuhkan semangat gotong royong dan berpikir solutif dalam menghadapi tantangan di lingkungan kerja. [SR]***














