majalahsora.com, Kota Bandung –
Tiga siswa dari SDN 01 Karang Asih, Kec Cikarang Utara Kab Bekasi, Syhakira, Oktiana dan Agnes, menjadi wakil Jabar di ajang Festival Lomba Seni Siswa (FLS2N) mata lomba seni tari jenjang SD tingkat nasional tahun 2019.
Di helat Hotel Allium Kota Tangerang, Propinsi Banten.
Mereka bersaing dengan perwakilan dari propinsi lainnya.
Pada babak penyisihan Syhakira, Oktiana dan Agnes mendapatkan nomor tampil ke-20, Selasa (17/9/2019), dengan tampilan tari Bocah Ujungan.
Dari pantauan majalahsora.com, mereka tampil nyaris sempurna, gerak tubuhnya selaras dengan alunan irama lagunya, khas daerah Sunda.
Sampai berita ini diturunkan, Rabu (18/9/2019) mereka telah lolos ke babak 15 besar untuk meperebutkan juaranya.
Tarian Bocah Ujungan sendiri merupakan karya David pelatih tarinya.
Kepada majalahsora.com David menjelaskan makna tari Bocah Ujungan, menceritakan mengenai kebudayaan pesta panen padi di Kabupaten Bekasi yang kini sudah tertelan jaman.
“Dulu kalau panen tiba akan mengadakan sebuah upacara adat, bentuk rasa syukur mereka supaya panen berikutnya lebih baik,” tutur David, Rabu (18/9/219) di Lobi Allium Hotel, Kota Tangerang.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa Ujungan sendiri merupakan sebuah ketangkasan.
“Waktu itu para jawara setelah panen tiba, hadir mengadakan sebuah ketangkasan yang namanya Ujungan,” imbuhnya.
Namun oleh dirinya dibuat dalam bentuk tari untuk mengangkat serta merekonstruksi kembali dengan versi anak-anak.
Menggunakan bambu untuk sumbung maupun tongkatnya.
Rohayati, S. Pd., M. Pd., Kepala SDN 01 Karang Asih, Kec Cikarang Utara, Kab Bekasi
“Sumbung identik dengan kaum laki-laki saya mencoba mengkolaborasikan itu, menjadikan sebuah karya tari yang bisa dimainkan oleh anak laki-laki dan perempuan,” imbuhnya.
Latihannya pun tidak main-main sekitar 14 kali latihan setelah selesai menjadi juara di tingkat propinsi pertengahan Agustus 2019.
“Tampilan mereka saat di panggung sama dengan yang dilatihkan. Syhakira, Oktiana dan Agnes terpilih setelah melewati seleksi yang ketat, dan sesuai dengan harapan kami,” kata David.
Satu kali latihan bisa menghabiskan waktu dua sampai dengan empat jam.
Latihannya di sanggar miliknya Margasari KP, di daerah Jatimulya Kab Bekasi.
“Alhmadulillah pihak orang tua dan sekolah sangat mendukung 100 persen. Terutama Ibu Kepala Sekolah, Bu Rohayati. Beliau dari proses seleksi sampai saat ini hadir,” kata David.
Sementara itu Kepala SDN 01 Karang Asih Cikarang Utara Kabupaten Bekasi Rohayati mengatakan, pihaknya sangat mendukung kegiatan ekskul yang ada termasuk tari.
Di sekolahnya di samping meningkatkan akademik juga mengembangkan ekstrakurikuler yang ada.
“Alhamdulillah di sekolah kami bidang seni sangat berkembang seperti tari dan vocal,” tutur Rohayati.
David bersama Syhakira, Oktiana dan Agnes
Untuk tari sendiri dirinya mengaku bekerjasama dengan pihak yang betul-betul kompeten di bidangnya.
“Pelatihnya kami hadirkan orang-orang profesional. Bekerjasama dengan lulusan dari UNJ Jakarta, jurusan tari dan sanggar tari Margasari KP pimpinan Kang David,” katanya.
“Kami betul-betul fokus, karena ekskul sangat bermanfaat buat mengembangkan bakat dan minat siswa kami,” sambungnya.
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa minat siswa SDN 01 Karang Asih terhadap seni beragam, ada yang senang melukis, menari serta olah vokal.
Di samping itu juga ada yang senang memainkan alat-alat musik.
“Di kami banyak melaksanakan kegiatan ekskul. Hal itu untuk meningkatkan prestasi seni dari bidang tari, lukis, vokal dan pengembangan ekskul yang lainnya serta masuk ke dalam program sekolah,” paparnya.
Bisa berjalannya kegiatan tersebut kata Rohayati tidak terlepas dari dukungan dari orangtua siswa SDN 01 Karang Asih Kab Bekasi.
Masih terkait FLS2N tingkat nasional 2019, dirinya pun sangat mengapresiasi perhatian dari Disdik Kab Bekasi, berharap ke depan bisa lebih meningkat.
Di samping itu memuji Disdik Jabar melalui bidang GTK yang melaksanakan pemusatan latihan di Hotel Mutiara, sehingga bisa meningkatkan performa tim tarinya untuk tampil di FLS2N SD nasional di Kota Tangerang, Propinsi Banten.
“Mudah-mudahan kami bisa menjadi juara FLS2N tingkat nasional 2019, dari segi teknis dan non teknis berjalan lancar, alhamdulillah. Minta do’anya kepada seluruh warga Jawa Barat agar terealisasi,” pungkasnya. [SR]***