majalahsora.com, Kabupaten Bandung Barat (KBB) – Milenial Smart Pesantren (SmartTren) Ramadhan 1444 H di SMA 2 Padalarang KBB sekolah yang dipimpin oleh Agus Saeful Muhram, melaksanakan kegiatan ini sesuai Juknis Dinas Pendidikan Jawa Barat.
Di antaranya, kegiatan infak massal masagi, rantang pramuka, gerakan wakaf Al-Qur’an, penulisan mushaf Al-Qur’an, bertemakan “Bertasbih Berbagi Cinta Berkat dan Kasih”.
Ketua Pelaksana SmartTren Ramadhan SMAN 2 Padalarang Nita Setiawati, M.Pd., menyampaikan, SmartTren di SMAN 2 Padalarang dimulai sejak awal bulan Ramadhan.
(Pendaftaran mahasiswa baru Universitas Bale Bandung tahun akademik 2023-2024, Kampus Berkualitas klik di pmb.unibba.ac.id)
Wakasek bidang Humas Aip Syarif Hasan, M.Pd
“Pembelajaran taklimnya baru mulai sekarang, seperti pembiasaan ibadah menuju akhlak yang mulia, pembiasaan ibadah shalat Dhuha bersama, tadarus, kemudian infaq,” kata Nita, di SMAN 2 Padalarang KBB, Senin (3/4/2023).
Lanjutnya, semua siswa kelas X dan Xl mengikuti pesantren Ramadhan ini, hanya kelas Xll yang tidak diikutkan, pasalnya sudah mengikuti ujian akhir.
“Shalat Dhuha dan tadarus kita laksanakan setiap hari di lapangan, kemudian ada ceramah keislaman, dari guru-guru yang sudah ditunjuk, contohnya guru sejarah mengisi ceramah, jadi tidak hanya guru PAI. Itu dilakukan pada minggu pertama,” katanya.
Antusias peserta SmartTren Ramadhan SMAN 2 Padalarang
“Kemudian minggu kedua saat ini, masuk pengajaran taklim, jadi ada kajian Islam dan materinya,” imbuh Nita.
Teknis pesatren Ramadhan di SMAN 2 Padalarang, kata Nita, dibuat lima kelompok dari 12 kelas dalam satu tingkatan.
Di mana pada minggu lalu, setelah shalat Dhuha dan tadarus dilanjut kegiatan belajar mengajar, lalu shalat Dzuhur berjamaah sebelum siswa pulang ke rumah masing-masing.
Ketua Pelaksana SmartTren Ramadhan SMAN 2 Padalarang Nita Setiawati, M.Pd
“Jadi sekarang kelas Xl pembelajaran taklimnya, materinya kajian Islam, kemudian kelas X setelah shalat Dhuha dan tadarus bersama, lalu masuk kelas untuk KBM, jadi SmartTren kita di sini tidak full,” ucapnya.
Sedangkan untuk siswa non muslim yang jumlahnya 20 siswa, difasilitasi dan tempatnya berkolaborasi dengan SMAN 1 Padalarang termasuk pematerinya.
Kemudian nanti pada akhir kegiatan SmartTren Ramadhan, akan digelar Tabligh Akbar menghadirkan penceramah dari MUI, program wakaf Al-Qur’an, penulisan mushaf Al-Qur’an, lomba-lomba, dan bakti sosial hasil dari infak.
Kegiatan Ramadhan baik di sekolah maupun di rumah diisi dengan kegiatan keagamaan membentuk karakter dan ketakwaan siswa
Rencananya hasil infaknya akan diberikan untuk siswa yang membutuhkan dan warga sekitar.
“Kemudian program rantang cinta yang diisi saling berbagi, juga rantang Pramuka, dan siswa nantinya wajib mengisi form kegiatan di rumah yang bersifat ibadah, seperti shalat lima waktu, tarawih, tadarus dan lainnya,” terang Nita.
Mewakili Kepala SMAN 2 Padalarang, Aip Syarif Hasan selaku Waksek bidang Humas menambahkan, dari kegiatan SmartTren, banyak harapan untuk diterapkan kepada siswa, yaitu, pembentukan karakternya, pasalnya, karakter bisa mencerminkan aspek kehidupan manusia.
Materi membaca Al-Qur’an yang baik dan benar di masjid sekolah
“Pada prinsipnya SMAN 2 Padalarang di bulan suci Ramadhan ini, pendidikan karakter itu menjadi salah satu program utama. Dan sebenarnya kebiasaan itu sudah kita laksanakan dan ketika ada materi-materi tambahan di kegiatan Smartfren, itu suatu perpaduan untuk menambah metode pendidikan,” kata Aip.
Kata Aip, kegiatannya ini salah satu upaya untuk menghindari kenakalan remaja dan bisa mengerem kegiatan negatif di bulan suci Ramadhan, sehingga siswa perlu diberikan kesibukan yang sifatnya positif, seperti pesantren Ramadhan SmartTren.
Melisa Herliayanti siswa kelas XI MIPA III berpendapat, bahwa pesantren Ramadhan di sekolah, nantinya menjadikan siswa terbiasa untuk melakukan ibadah shalat dan ketakwaan. ” Masuk sekolah langsung shalat (Sunnah Dhuha) berjamaah, baca Al-Qur’an, lalu masuk kelas mendengarkan kajian Islam. Tentunya ini akan terbawa ke rumah dan melakukan hal yang sama,” kata Melisa.
Salman dan Melisa
Menurutnya perilaku dan hal-hal yang baik tersebut akan berdampak menjadikan pribadi yang taat ibadah.
Salman Alparizi kelas XI MIPA 2 turut mengapresiasi kegiatan tersebut, kata Salman, dirinya menjadi lebih fokus mempelajari tentang Al-Qur’an dengan fiqih dan tazwidnya, lalu ilmu akidah dan tauhid yang di rumah belum tentu mendapatkannya.
“Sekarang berbeda dari tahun sebelumnya, sekarang offline, harapan saya Ramadhan kali ini, mendapatkan pahala yang melimpah, karena di sekolah ini bersama mencari ilmu juga meningkatkan keimanan,” pungkasnya. [SR]***