Drs. H. Dede Amar, M.M.Pd., Kepala BP 3 Wilayah IV Disdik Jabar saat membuka kegiatan Festival Literasi & Budaya Nusantara
majalahsora.com, Kota Bandung – Salah satu upaya SMAN 23 Kota Bandung dalam mengapresiasi, mengakomodir kegiatan, prestasi dan kompetensi yang dimiliki para siswanya, Selasa 12 Desember 2017, sekolah yang dipimpin Heru Ekowati, S. Pd., M. Pd., (Heru) mengadakan Festival Literasi dan Budaya Nusantara, yang diselenggarakan sampai hari Kamis, tanggal 14 Desember 2017.
Heru Ekowati, S.Pd., M.Pd., Kepala SMAN 23 Kota Bandung
Kegiatan tersebut merupakan puncak acara dari rangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan sebelumnya. Dibuka secara langsung oleh Drs. H. Dede Amar, M.M.Pd., Kepala BP 3 Wilayah IV Disdik Jabar. Turut hadir, Yayat, Pengawas Pembina SMAN 23 Kota Bandung serta kepala sekolah dari SMAN 4, 10, 12, 21, 24, 26 Kota Bandung dan perwakilan SMAN 3, 5 & 7 kota Bandung.
Heru sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan Dinas Pendidikan Jabar Kepada SMAN 23 Kota Bandung
“Saya ucapkan terima kasih, atas kehadiran dan dukungan Bapak Dede Amar, dengan kesibukannya yang padat, beliau dapat hadir dan secara langsung membuka acara Literasi & Budaya Nusantara SMAN 23. Begitu pun dengan kehadiran rekan-rekan kepala sekolah,” kata Heru, Kepala SMAN 23 Kota Bandung, Selasa (12/12/2017).
Poto kiri ke kanan: Heru Ekowati Kepala SMAN 23 Kota Bandung, Yayat Ruchiyat, Pengawas Pembina SMAN 23 Kota Bandung, Dede Amar, Kepala BP 3 Wilayah IV,Andang Segara, Kepala SMAN 4 Kota Bandung & Hadili, Kepala SMAN 27 Kota Bandung
Heru menjelaskan, bahwa kegiatan literasi merupakan salah satu program unggulan di sekolahnya. Setiap hari, sebelum KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) siswanya dibiasakan membaca buku selama 15 menit. Untuk mendukung program tersebut, di setiap kelasnya memiliki sudut baca yang menyediakan puluhan judul buku yang harus dibaca oleh siswanya.
Iwan Setiawan, Kepala SMAN 24 Kota Bandung (kiri), saat menghadiri Festival Literasi & Budaya Nusantara di SMAN 23 Kota Bandung
“Alhamdulillah, lambat laun, membaca telah menjadi pembiasaan di 23, meskipun masih ada hal yang harus ditingkatkan. Berbagai macam jenis buku kami sediakan, tetapi jumlahnya lebih condong ke novel, karena setelah mereka terbiasa dan menikmati novel maka akan lebih mudah untuk membaca dan memahami buku-buku materi pelajaran,” terang Kepala SMAN 23 di ruang kerjanya.
Ia pun menuturkan dengan pembiasaan membaca, secara tidak langsung berpengaruh terhadap nilai akademik dan motivasi belajar. Dari tahun ke tahun siswa SMAN 23 yang diterima ke perguruan tinggi negeri melalui jalur undangan, lebih meningkat.
Siswa SMAN 23 Kota Bandung, saat membaca salah satu buku di stan literasi
“Yang terbaru ada lulusan SMAN 23 Kota Bandung tahun 2017 yang menjadi pemenang karya tulis ilmiah tingkat nasional. Hadiahnya berkeliling ke empat negara selama enam bulan seperti ke Amerika, Jepang, India dan Cina,” tambah Heru.
Menurut Bung Hatta adalah pintu untuk membuka cakrawala dunia
Masih berkaitan dengan Festival Literasi dan Budaya Nusantara pada hari pertama, ada berbagai tampilan seni dari siswa SMAN 23 yang dihadirkan, di antaranya; angklung, maca sajak basa Sunda, ngabodor nyorangan (stand up comedy), akustik, musikalisasi puisi, band, dan lainnya. Hal tersebut Membuat suasana mejadi hangat dan meriah.
Tampilan tim angklung SMAN 23 Kota Bandung
Di sela-sela acara ada pembagian piala dan hadiah untuk lomba K 3 dan pustaka kelas. Bagi juara umum di setiap tingkatnya, mendapat hadiah istimewa, berupa meja kursi kelas baru.
Para pemenang juara kebersihan kelas dan pustaka kelas
“Penilaiannya telah berlangsung selama tiga bulan ke belakang. Sengaja kami motivasi dengan hadiah yang special, bagi pemenang utama di setiap tingkatnya. Dananya dari dana mutasi. Ke depannya kami ingin semua kelas memiliki meja kursi baru, karena keterbatasan, maka untuk yang memiliki prestasi dulu, sebagai penghargaan atas kerja keras dalam menjaga kebersihan kelas dan meningkatkan budaya literasi. Sebetulnya budaya menjaga kebersihan di 23 sedari dulu telah ada, seperti Jumsih,” ucap Heru.
Para guru dan siswa SMAN 23 Kota Bandung antusias mengikuti setiap rangkaian kegiatan
Sesuai dengan tema kegiatan, SMAN 23 Kota Bandung ingin mengenalkan budaya Nusantara kepada para siswanya, maka diadakan lomba membuat olahan makanan dari berbagai daerah, yang diikuti oleh kelas X dan XI. “Pada event ini kami pun mengajak siswa 23 untuk memilihara budaya Nusantara, selain makanan mereka pun mengenakan pakaian daerah yang diusungnya, ada yang dari Jawa Barat, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Bangka Belitung dan lainnya. Contoh makanan yang dinilainya disajikan kepada orang yang lebih tua, sesuai dengan tata krama setiap daerahnya. Jangan sampai siswa kami hanya mengenal makanan yang ada di mall dan berbau asing. Untuk hari pertama diikuti oleh kelas XI dan hari terakhir kamis (14/12/2017) pesertanya kelas X,” tegas kepala sekolah yang pernah berkeliling nusantara sebagai fasilitator pendidikan.
Selain terpilih menjadi sekolah literasi, SMAN 23 Kota Bandung pun terpilih menjadi sekolah SPMI (Sekolah Model Penjaminan Mutu Internal) dan GSMS (Gerakan Seniman mAsuk Sekolah)
Untuk Penyelenggaraan di hari kedua, Rabu 13 Desember 2017, akan diadakan edufair yang diikuti oleh 19 perguruan tinggi swasta favorit di Kota Bandung. Di isi dengan kegiatan talk show, agar siswa kelas XII yang akan masuk ke perguruan tinggi memilih sesuai dengan minat dan bakatnya. Sehingga tidak salah memilih jurusan. Tujuannya agar lebih optimal dalam masa perkuliahannya kelak. Acaranya sendiri dimoderatori oleh tim BK (Bimbingan Konseling) SMAN 23. Pada hari terakhir kegiatan, Rabu 14 Desember 2017 akan diadakan bedah buku yang difasilitasi oleh penerbit Mizan, pembawa acaranya sendiri dari alumni 23.
Olahan makanan dari berbagai NUsantara disertai dengan pakaian daerahnya
“Dengan kegiatan ini, banyak hal yang dapat mereka petik. Ternyata belajar itu tidak hanya di dalam kelas, atau menulis di atas kertas. Tapi mereka pun dapat belajar, bagi anggota OSIS belajar memanage acara. Begitupun bagi siswa yang memberikan tampilan dan ikut lomba kuliner pada kegiatan ini. Untuk pembiayaan kegiatan dananya dari sponsor dan dana sharing komite sekolah,” imbuhnya.
“Acaranya cukup bagus, membuat murid dan guru lebih kompak. Berkaitan dengan literasi, kegiatannya asyik, literasi jadi acara besar, memang di SMAN 23 Kota Bandung membaca buku sudah menjadi pembiasaan, apalagi di setiap kelas ada sudut pustaka, pokonya harus terus ada dan lebih meningkat,” kata Jeje & Yoan kelas XI IPS
Heru berharap agar semua kegiatan di SMAN 23 dapat menjadi pembelajaran bagi warga sekolahnya, dan bisa menjadikan pribadi yang memiliki jiwa profeisonal tinggi. “Saat upacara pun saya selalu mengingatkan kepada warga SMAN 23. Kalau jadi siswa jadi siswa yang profesional, jadi guru jadi guru yang profesional, jadi pegawai kependidikan jadi pegawai kependidikan yang profesional. Karena apabila sudah melakukan hal profesional maka akan ada hal yang diraih oleh setiap pribadi. Ada yang bisa berkeliling dunia, sukses dan lainnya. Alhamdulillah saat saya menjadi guru saya berusaha menjadi guru yang profesional dan hasilnya saya dapat berkeliling Nusantara. Hanya mengembangkan bagaimana melakukan persiapan mengajar, bagaimana mengimlpementasikan persiapan di dalam proses mengajar dan mengavaluasi, begitu pun saat saya menjadi kepala sekolah,” pungkasnya.
Kumpulan foto kegiatan: