Perayaan Kemerdekaan Indonesia yang ke-79 tahun dilaksanakan dengan meriah dari mulai pojok desa hingga ke kota-kota besar Nusantara dan yang tak kalah penting perayaan 17 Agustus tahun 2024 ini yang biasa dilaksanakan di Istana Merdeka, saat ini di laksanakan di Ibu Kota Nusantara atau IKN yang berada di Provinsi Kalimantan Timur.
Kemeriahan hari kemerdekaan yang disambut dari tahun ke tahun sangat meriah oleh seluruh Bangsa Indonesia di seluruh penjuru Nusantara ini hendaknya, di hari ulang tahun yang ke-79 ini dapat menjadi momentum bagi kita semua untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia di Nusantara yang kita cintai ini.
Tentunya persatuan dan kesatuan Bangsa Besar ini tetap harus merujuk pada Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan UUD 1945 yang telah susah payah diciptakan oleh founding fathers kita dengan keringat dan darah perjuangan berabad abad lamanya.
Kita sebagai bangsa besar yang menganut berbagai agama, harus dapat memahami tentang arti agama yang selama ini sama-sama kita lihat banyak faksi-faksi yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa terutama yang di bawa oleh para pendatang yang menjadi bangsa Indonesia saat ini.
Sebagai bangsa yang besar kita sangat beruntung karena rakyat Indonesia dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rotte sampai hari ini masih tetap teguh menjunjung kesatuan dan persatuan dengan lintas suku, lintas agama dan lintas kebudayaan dalam situasi apapun yang terjadi di NKRI ini secara baik, benar, bermartabat, beretika dan bermoral, agar kita tidak mudah dipecah belah oleh bangsa-bangsa yang ingin menguasai kekayaan bumi Nusantara dengan cara apapun juga.
Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang sangat dikenal dengan berbagai adat ketimurannya, sejak bernama Nusantara. Bangsa yang terkenal dengan kerendahan hatinya serta memiliki budi pekerti yang luhur telah menjadi branding Nusantara sejak abad para Raja-raja Nusantara yang telah terkenal sejak dulu hingga kini, baik sejak tatanan kerajaan Hindu, Budha, hingga kerajaan Islam Nusantara yang merangsek masuk ke Pulau Jawa dan ke pulau-pulau lainnya.
Sejak zaman tersebut hingga kini fakta di lapangan telah membuktikan kehalusan budi pekerti para pendahulu leluhur Nusantara, bahkan saat itu belum dikenal istilah toleransi tetapi ruhnya telah berjalan dan tertanam dalam asimilasi dan kulturasi dalam menyikapi budaya, baik budaya baru dengan budaya lama yang harus tetap dapat sejalan.
Budi pekerti yang diwariskan oleh para leluhur Nusantara secara turun temurun itu berada pada puncaknya saat bangsa Nusantara menata diri untuk melepaskan dari lingkungan dan tekanan bangsa penjajah.
Kekayaan budi pekerti yang telah diwariskan secara turun temurun itu melahirkan satu bangsa yang kuat dan berbudi luhur dalam merepresentasikan sikap dan keteguhan bangsa Indonesia walaupun untuk menjadi bangsa yang besar diperlukan falsafah dan idiologi yang kuat dan berbudi pekerti yang luhur.
Dihari kemerdekaan yang ke-79 ini hendaknya kita dapat merenung bahwa bangsa besar ini berdiri kokoh dengan falsafah Pancasila nya yang sudah lengkap terkandung di dalamnya baik tentang ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, keadilan dan musyawarah mufakat.
Kita sebagai bangsa besar harus dapat memahami tentang Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika seutuhnya tidak terpengaruh oleh budaya luar dan simbol-simbol agama yang dibawa oleh orang asing.
Jadikan agama sebagai jalan menuju kebaikan dan jalan menuju ketuhanan masing-masing umat tanpa membangun faksi-faksi yang dapat merobohkan keutuhan Bangsa Nusantara ini.
Mari secara bersama jaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kokoh dan terbebas dari pengaruh budaya bangsa asing yang dapat merusak sendi-sendi kehidupan dan budaya Bangsa kita sendiri.***