majalahsora.com, Kota Bandung – Universitas Widyatama (UTama) menggandeng Sehati (Sehat Tanpa Narkotika) dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Jabar dalam menyosialisasikan bahaya narkoba kepada mahasiswa barunya.
Sekitar 1600 mahasiswa baru UTama mengikuti kaegiatan itu, yang merupakan bagian dari Program Pengenalan Universitas (PPU).
Kiri ke kanan: Prof. H. Obi Rektor UTama, Brigjen. Pol. Sufyan Syarif Ketua BNN Jabar & Ketua Pembina Yayasan Widyatama Sri Juniati, M.B.A
Dihelat di Gedung Serba Guna (GSG) UTama, Jalan Cikutra No 204 A, Rabu (28/8/2019), Kecamatan Cibeunying Kidul.
PPU di UTama sendiri berlangsung dari tanggal 26 Agustus-6 September 2019.
Kiri ke kanan: Pawit Kabiro Kemahasiswaan UTama, Asep/Aa Maung Ketua Sehati & Saep Sinetron Preman Pensiun
Terkait itu Rektor UTama yang baru dilantik Prof Obsatar Sinaga kepada awak media mengatakan, bahwa mahasiswa barunya dibekali dengan berbagai hal mengenai Kampus UTama, termasuk pengetahuan bahaya penyalahgunaan narkoba.
Sehingga mereka tidak terjerembab dan merusak masa depannya, untuk meraih masa depan gemilang.
Kepala BNN Jabar Brigjen Pol Sufyan Syarif salah satu pematerinya di hadapan mahasiswa baru UTama menjelaskan mengenai jenis-jenis narkoba.
Dirinya menjelaskan mengenai jenis narkoba dari jenis tumbuhan dan jenis kimia.
Menurut Sufyan tahun ini ada sekitar 800-an narkoba jenis kimia yang beredar di dunia. Termasuk peredarannya ada di Indonesia.
Di samping itu ia pun menjelaskan pencegahan peredaran narkoba yang semakin canggih, secara online melalui android/medsos.
Masih kata Sufyan bahwa bahaya penyalahgunaan narkoba sangat luar biasa, bisa merusak otak, mental bahkan berujung kematian.
Sementara itu Yayasan Sehat Tanpa Narkotika (Sehati), menampilkan edukasi bahaya narkoba dengan tampilan seni Sunda wayang golek.
Jajaran Sehati
Yuda Deden Kosasih, sebagai dalangnya berhasil mencairkan suasana dengan tampilan Cepot, Dawala, buta dan lainnya yang sangat menghibur.
Banyolan khas Sunda membuat para peserta tertawa terkekeh-kekeh, namun demikian ada pesan penting yang disisipkan mengenai bahaya narkoba.
Mahasiswa baru Universitas Widyatama
Keceriaan pun semakin bertambah kala Si Raja Copet Saep (Mas Icuk) di Sinetron Preman Pensiun dan Jun komedian Sunda tampil.
Di kesempatan berbeda Asep B Kurnia sebagai Ketua Sehati kepada majalahsora.com memaparkan sangat bangga kepada kampus UTama yang telah menjalin kerjasama dengan Sehati dan BNN Jabar, dalam menyosialisasikan penyalahgunaan narkoba dikolaborasikan dengan tampilan seni Sunda.
“Biasanya dilaksanakan di sekolah. Baru pertama kali kami bekerjasama dengan perguruan tinggi. Terima kasih kami haturkan kepada Rektor UTama Prof Obi dan pihak kampus,” kata Asep, usai kegiatan.
Ia berharap kegiatan sejenis bisa diikuti oleh kampus lainnya di Jabar.
“Sosialisasi bahaya narkoba sangat penting. Apalagi kini sedang darurat narkoba. Kita harus lawan dan memberi informasi yang jelas kepada generasi muda, termasuk mahasiswa baru UTama,” kata Asep/Aa Maung sapaan akrabnya.
Dirinya berpesan agar bersama-sama waspada dan memerangi bahaya narkoba. Apalagi di dunia kampus. Sehingga bebas dan bersih dari narkotika.
Saep (Mas Icuk) Raja Copet Preman Pensiun, menirukan berbagai suara Presiden Jokowi, SBY, dan lainnya
Masih terkait penyuluhan narkoba di UTama, Prof Obi mengatakan bahwa pihaknya sengaja bekerjasama dengan BNN dan Sehati.
“Kami kenalkan dengan seni Sunda (wayang golek). Agar tidak jenuh serta menjaga budaya Sunda juga,” kata Prof Obi.
Mr Jun komedian (depan)
Lebih lanjut ia mengatakan akan terus berkesinambungan melakukannya, sebagai salah satu cara penetrasi mencegah bahaya narkoba kepada mahasiswanya.
Di samping itu UTama pun akan mengajak pihak lainnya untuk mencegah mengenai bahaya terorisme, radikalisme, kebencanaan dan lainnya.
“Nanti kalau bisa berkesinambungan bukan hanya narkoba saja, tetapi juga edukasi bahaya terorisme, bahaya ancaman lainnya,” katanya
Untuk menanggulangi bencana alam UTama akan mengundang Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Munardo.
Kampus UTama Jalan Cikutra No 204 A Kota Bandung
“Waktu menjadi Pangdam Siliwangi beliau pernah kami undang ke sini,” tutur Prof Obi.
Menurutnya BNPB akan memberikan materi mengenai bagaimana cara deteksi dini atau penanganan bencana, kebakaran dan lainnya. [SR]***