majalahsora.com, Kabupaten Sukabumi – Menteri Pariwisata RI Arief Yahya meyakini, Geopark Ciletuh-Palabuhanratu akan ditetapkan sebagai Unesco Global Geopark (UGG) yang akan diputuskan pada bulan September 2018 mendatang.
Menpar beralasan, selain telah memiliki keragaman hayati (biodiversity), geologi (geodiversity) dan budaya (culturdiversity), Geopark Ciletuh-Palabuhanratu yang sudah ditetapkan menjadi geopark nasional ini juga telah memenuhi tiga unsur yang menjadi syarat destinasi wisata kelas dunia yaitu atraction, acces dan tourism resource.
“Rumus destinasi kelas dunia adalah atraction, access dan tourism resource, saya lihat Geopark Ciletuh-Palabuhanratu sudah memiliki itu dan kita harapkan akan menjadi UGG,” kata Arief Yahya.
Ia mengatakan hal tersebut usai membuka International Surfing Exibition 2017 yang bertajuk Amazing Geopark Adventure Tourism (AGAT), di pantai Cimaja yang masuk dalam kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu, Sabtu (14/10/2017).
Selain itu, saat ini pihaknya tengah merancang pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata di kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu.
“Sekarang master plan-nya sedang dikerjakan dan akhir 2017 selesai, anggarannya dari Kemenpar,” ujarnya.
Arief menuturkan, dari enam destinasi wisata unggulan yang tersebar di enam daerah di Jabar, Ia paling memfavoritkan Geopark Ciletuh Palabuhanratu menjadi destinasi kelas dunia nomor satu yang dimiliki Jawa Barat. Namun Menpar mengingatkan kepala daerah di kawasan tersebut harus aktif dan memiliki komitmen tinggi dalam memajukan potensi wisata tersebut.
“Kalau mau objektif yang punya atraksi kelas dunia dari enam itu adalah Geopark Ciletuh Palabuhanratu, tetapi saya ingatkan juga kalau bupati disini lelet kita punya 5 bupati lainnya yang tidak lelet, jadi selain atraksi nya bagus, aksesibilitas bagus dan tentu harus ada komitmen dalam hal ini bupati dan disini bupatinya aktif banget itu akan sangat membantu, saya yakin 2019 akan berhasil menjadi destinasi wisata kelas dunia,” tuturnya.
Senada dengan Menpar, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar yang turut mendampingi dalam pembukaan International Surfing Exibition yang diikuti oleh 13 negara ini mengatakan, predikat UGG yang akan disandang Geopark Ciletuh Palabuhanratu akan membawa geopark ini menjadi destinasi wisata berskala internasional.
“Beberapa waktu lalu tim asesor sudah menilai kesini dan saya lihat mereka puas, mudah-mudahan tidak ada halangan september 2018 Geopark Nasional Ciletuh-Palabuhanratu ditetapkan menjadi UGG dan predikat ini yang akan membawa ciletuh menjadi destinasi berskala internasional,” katanya.
Tiga unsur yang harus dipenuhi agar menjadi UGG yaitu geodiversity, biodiversity dan culture diversity semua sudah ada di geopark ini.
“Saya lihat sudah ada semua disini, saya sudah keliling dari Ujung Genteng sampai Ciptagelar itu luar biasa, ini emperan surga,” ujarnya.
Kaitan dengan event surfing di Ombak Tujuh Cimaja ini Deddy berharap, akan lahir kembali para peselancar lokal ke tingkat nasional dan internasional.
“Ini sudah dibuktikan dengan peselancar asal Cimaja kelas dunia, Dede Suryana yang sampai sekarang telah membuka kelas khusus untuk belajar menjadi peselancar. Mudah-mudahan event ini lahir para peselancar lokal ke tingkat nasional dan dunia,” harapnya.
Selain lomba surfing, dalam event yang digelar dua hari ini juga diadakan geoculture show atau pertunjukan seni tradisi dan kreasi masyarakat sekitar. Juga ada sinar resmi geoculture visit, beach cleaning up challenge, AGAT 2017 instagram challenge, photo and writting challenge dan penanaman bibit pohon di sekitar pantai.
Amazing Geopark Adventure Tourism 2017 menampilkan 14 peselancar profesional internasional, diantaranya dari Amerika Serikat, Italia, Inggris, Australia, Kanada, Selandia Baru, Maladewa, Maroko, Jepang, Singapura, Philipina, Thailand dan Taiwan. Sedangkan surfer peserta nasional berasal dari Bali, Banten, Bengkulu, DKI Jakarta, Jatim, NTB, Sumbar, Sumut, Sumsel, DI Yogyakarta dan Jabar selaku tuan rumah. [SR]***