majalahsora.com, Kota Cirebon – Awak media perwakilan dari Forum Wartawan Pendidikan Jabar sengaja berkunjung ke SMAN 1 Kota Cirebon yang dikepalai oleh Hj. Naning Priyatnaningih, S.Pd., M.Pd, Kamis (27/7/2023).
Saat wawancara, Naning didampingi oleh Wakasek Humas Puji Nirmo, Wakasek Kesiswaan Karnengsih, Wakasek Kurikulum Yandriana, Wakasek Sapras Sri Rahayu dan Guru BK Evilita Utami.
Tujuannya untuk mengetahui program tahun ajaran baru 2023/2024, termasuk prestasi terhangat di awal tahun ajaran baru, khususnya mengenai siswa lulusan SMAN 1 Kota Cirebon yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Dalam kesempatan itu., Naning mengatakan bahwa dari sekitar 419 siswa kelas XII yang lulus di tahun 2023, ada sekitar 300 orang diterima di PTN terbaik di tanah air.
Mereka kata Naning ada yang diterima melalui jalur undangan, tes UTBK, maupun jalur mandiri.
Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Drs. Puji Nirmo
Hal tersebut kata Naning, tidak lain berkat kerja keras dan kerja tim dari jajaran Wakil Kepala Sekolah, guru, bimbingan konseling dan lainnya.
Atas capaian itu, SMAN 1 Kota Cirebon bisa dikatakan menjadi sekolah paling top untuk daerah Cirebon, Kuningan Indramayu dan Majalengka, karena lulusannya banyak diterima di PTN favorit.
Berkenaan dengan lulusan tahun 2023 ini, Evilita Utami, S.Pd., Guru BK SMAN 1 Kota Cirebon, menambahkan bahwa 300 lulusan tahun 2023 ini, sudah diterima di jenjang D3 (vokasi) serta S1 (strata 1).
Wakasek bidang Kesiswaan, Karnengsih, S.Pd
Dikatakan Evi hampir 90 persen sudah mendapatkan kampus pilihan mereka, sisanya masih berjuang.
Pasalnya pengumuman hasil dari ujian mandiri dibeberapa PTN masih belum dilakukan, seperti di UNDIP untuk gelombang tiga, UNAIR untuk gelombang dua, begitu juga di UNS serta UNBRAW.
“Mudah-mudahan masih terus bertambah,” kata Evi, di SMAN 1 Kota Cirebon, Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 81.
Masih dikatakan Evi, lulusan SMAN 1 Kota Cirebon, dikenal sebagai dokter forever, pasalnya tidak sedikit lulusannya, ingin melanjutkan dan diterima di PTN jurusan kedokteran.
Wakasek Kurikulum Yandriana FM, SE
“Ada sembilan siswa yang keterima di kedokteran (PTN). Tiga orang di UGM kemudian ada juga di UNPAD, Universitas Pontianak, UNILA, UNAIR dan UPN Veteran Jakarta,” kata Evi.
Sambung Evi, tidak sedikit lulusan yang tidak diterima di PTN, lalu melanjutkan ke perguruan tinggi swasta (PTS ).
“Rata-rata sudah dapat kampus swasta yang cukup bagus, seperti di Telkom, UII, di UGJ Cirebon pun ada yang diterima di kedokteran sudah ada enam orang yang terdaftar. Kalau di UNJANI baru tiga orang. Artinya meskipun kuliah di kampus swasta tapi tetap punya kualitas dan grade yang tinggi,” ia menjelaskan.
Wakasek Sapras, Sri Rahayu, M.Pd
Di samping kedokteran, lulusan SMAN 1 Kota Cirebon juga banyak yang diterima di jurusan teknik, manajemen, psikologi dan lainnya.
Di antaranya diterima di teknik ITB, STEI ITB, UGM, UNDIP, UPI , IPB, UNSOED, UNNES, UNY, ITS, AKA MIGAS dan banyak lagi.
“Malah salah satu siswa kami atas nama Fatur diterima di STEI ITB, trending di Twitter karena skor kuantitatifnya mencapai 1000, itu sangat tinggi nilainya,” kata Evi.
Guru BK Evilita Utami
“Baru kali ini ada yang skornya 1000. Kebetulan Fatur juga pernah juara Olimpiade Matematika,” kata Evi.
Saat disinggung mengenai trik lulusan SMAN 1 Kota Cirebon banyak diterima di PTN, kata Evi, Guru BK SMAN 1 Kota Cirebon, berupaya menemani serta memberikan pendampingan bagi siswa kelas XII.
Tujuannya agar seluruh siswa kelas XII mendapatkan strategi yang terbaik saat akan memilih PTN.
“Karena salah satu alasan tidak diterima di PTN itu, seringkali bukan masalah skor yang kurang tinggi, tapi strategi. Jadi di sini, BK mendampingi seluruh siswa kelas XII untuk dapat strategi yang terbaik, itu yang pertama,” kata Evi.
SMAN 1 Kota Cirebon, gudangnya siswa berprestasi di Kota Cirebon
“Kemudian yang kedua, gimana caranya kami harus start lebih awal, supaya skornya tinggi dengan melakukan latihan soal-soal UTBK, tes potensi skolastik. Itu modalnya, saat mereka berjuang di UTBK dan di ujian mandiri,” imbuhnya .
Trik lainnya bekerjasama dengan bidang kurikulum SMAN 1 Kota Cirebon serta pihak ketiga (bimbingan belajar).
Tidak kalah penting kata Evi, para Guru BK juga memotivasi siswa kelas XII, mulai belajar TPS.
“Ada jam BK juga, salah satunya diisi dengan materi TPS. Jadi artinya persiapan siswa kelas XII, mulainya tidak di akhir-akhir tahun ajaran. Tapi dari tahun ajaran baru, seperti di awal tahun ajaran 2023/2024 ini,” pungkas Evi. [SR]***