majalahsora.com, Kota Bandung – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2020/2021 di SMA Pasundan 1 Kota Bandung, bisa dikatakan sukses. Karena tahun ini sedikitnya ada sekitar 430 siswa baru kelas X yang diterima.
Banyaknya peminat ke sekolah yang kini dipimpin H. Sobandi, tidak terlepas dari kualitas lulusannya yang banyak diterima di perguruan tinggi negeri, swasta maupun sekolah kedinasan. Hal itu tidak terlepas dari bimbingan para gurunya.
Untuk mempertahankan kepercayaan dari masyarakat, mereka pun terus meningkatkan semua unsur pendukungnya, baik itu sarana prasarana, guru, SDM dan lainnya.
Terlebih kini dalam menghadapai awal tahun ajaran baru di masa pandemi.
SMA Pasundan 1 Bandung sengaja mengadakan seminar sehari pembelajaran e-learning. Dilaksanakan di sekolah yang berada di Jalan Balonggede, Sabtu tanggal 11 Juli 2020.
Acaranya dibuka langsung oleh Dr. T. Subarsyah, SH., S.Sos., Sp1., M. M., Ketua Yayasan Pendidikan Dasar Menengah (YPDM) Paguyuban Pasundan yang didampingi oleh H. Sobandi Kepala SMA Pasundan 1.
H. Sobandi, M. M. Pd., Kepala SMA Pasundan 1 Kota Bandung
Pada kesempatan itu H. T. Subarsyah mengatakan bahwa sekolah yang berada di bawah naungan YPDM Paguyuban Pasundan, terus berupaya mengikuti langkah-langkah strategis dalam mengarungi dan memajukan dunia pendidikan di Indonesia khususnya Jawa Barat.
Salah satunya seperti yang dihelat oleh SMA Pasundan 1 Kota Bandung, melaksanakan proses belajar mengajar secara e-learning, terlebih di tengah pendemi.
Menurutnya pandemi tersebut memaksa para guru termasuk siswa melakukan proses belajar mengajar di rumah, secara online atau dalam jaringan (daring).
“Sebetulnya pembelajaran digital, online atau daring, sudah diantisipasi jauh sebelum terjadi pandemi COVID-19,” kata Dr. T. Subarsyah, Sabtu (11/7/2020) di SMA 1 Pasundan Jalan Balonggede.
Dirinya menjelaskan bahwa ketika masuk ke dalam era teknologi 4.0, SMA Pasundan 1 dan sekolah yang ada di bawah naungan YPDM sudah mempersiapkan hal itu. Di antaranya merancang pembelajaran e-learning termasuk virtual class.
Ida Suciati Mandirisari, M.Pd., Pengawas dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII
Seperti yang dilakukan oleh SMA Pasundan 1 mempersiapkan kegiatan e-learning atau virtual class tahun ajaran baru 2020/2021 ini, dengan menyelenggarakan kegiatan seminar sehari bagi guru khususnya termasuk tenaga kependidikan.
“Tentu saja virtual class perlu didukung oleh layanan-layanan dalam jaringan dan juga luar jaringan. Di antaranya kami support kegiatan yang dilaksanakan oleh SMA Pasundan 1 Kota Bandung,” kata Dr. T. Subarsyah.
“Ternyata perencanaan waktu untuk kegiatan virtual class itu didesak oleh keadaan pandemi COVID-19. Suka tidak suka, siap tidak siap harus melakukan suatu perubahan,” katanya.
Menurutnya guru dan siswa jadi tidak alergi lagi dengan webex, podcast, YouTube, Ig, email, dan lainnya. Hal itu sudah menjadi bagian penting dari alat-alat pembelajaran e-learning.
“Tidak ada lagi istilah ruang kelas kurang. Hal itu tidak lagi menjadi bagian penting. Tapi bisa masuk ke wilayah-wilayah virtual. Justru nanti harus siap menghadapi problematikanya, bagaimana polis virtualnya,” kata Dr. T. Subarsyah.
Di samping itu satuan pendidikan di bawah naungan YPDM Paguyuban Pasundan pun, tetap menyiapkan pelayanan pembelajaran luar jaringan (luring). Atau ia sebut sebagai double sistem, yaitu luring tatap muka langsung dan daring.
Dr. T. Subarsyah menambahkan luring dan daring ini, menjadi bagian dalam penyelenggaraan pembelajaran di lingkungan YPDM Pasundan.
“Harapannya bisa mengawal siswa-siswi baru kami, untuk hijrah dari pelayanan berbasis sekolah menuju pelayanan berbasis rumah. Atau kombinasi di antara kedua-duanya. Mudah-mudahan selamat dan sukses untuk sekolah dan personal,” pungkasnya.
Sementara itu Oma Muhammad Hatta, S. Pd., Wakasek Kurikulum yang juga ketua panitia kegiatan seminar memaparkan, bahwa tujuan utama dari seminar tersebut yaitu untuk menyatukan pemahaman antara guru-guru di SMA Pasundan 1 Kota Bandung.
Di antaranya mengenai pemahaman belajar di rumah (BDR) secara e-learning, bagaimana prosesnya, media apa yang akan mereka gunakan nanti dalam proses belajar mengajar.
Program belajar di rumah tersebut menurut Oma, disiapkan untuk kegiatan belajar mengajar selama satu semester di SMA Pasundan 1. Hal itu sesuai dengan arahan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Kegiatannya diikuti hampir 99% guru SMA Pasundan 1 Kota Bandung (75 orang).
“Bentuk kegiatan selama satu semester dari bulan Juli sampai Desember 2020, sudah dibuat. Kegiatan seminar sehari ini juga bertujuan meningkatkan pemahaman guru kami mengenai program belajar di rumah di SMA Pasundan 1 Kota Bandung,” papar Oma.
Juga memastikan media yang akan digunakan, termasuk apa-apa yang harus dikerjakan oleh para guru-guru SMA Pasundan 1 agar lebih matang.
Sedangkan untuk sekolah, hal itu memudahkan monitoring kinerja para guru juga proses kegiatan belajar mengajar termasuk evaluasinya.
Pada kegiatan tersebut ada dua pemateri yang khusus diundang oleh panitia, memberikan materi mengenai pembelajaran e-learning di tengah pandemi COVID-19.
Pada kesempatan pertama Ida Suciati Mandirisari, M.Pd., pengawas dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII, yang akrab disapa Bunda Suci, menyampaikan materi mengenai Kebijakan Pemerintah Tentang Belajar Dari Rumah (BDR) pada Masa Covid-19.
Sedangkan Drs. H. Tatang Sunendar, M.Si., menyampaikan materi mengenai Pembelajaran E-Learning.
Saat ditanya aplikasi apa yang akan dipakai saat proses BDR oleh guru dan siswanya, ia mengungkapakan bahwa yang akan digunakan yaitu yang mudah dijangkau atau dipergunakan oleh siswa dan guru. Seperti melalui wa, Facebook, Instagram ataupun Twitter. Di samping itu empat bulan terakhir, kegiatan belajar di SMA Pasundan 1 memakai aplikasi zoom, Google meeting Google classroom, Google form, dan lainnya.
Oma Muhammad Hatta, S. Pd., Wakasek Kurikulum
“Ke depannya kami akan menggunakan kelas virtual. Kami siapkan untuk kelas virtual itu sebanyak enam kelas. Guru yang mengajar kelas virtual bisa digunakan untuk masing-masing tingkat. Disampaikan secara live ataupun pun rekaman. Menyesuaikan dengan kondisi siswa-siswi kami karena itu membutuhkan kuota,” kata Oma.
Rencananya kegiatan belajar mengajar (KBM) tahun ajaran baru di SMA Pasundan 1 Kota Bandung, akan digelar dari tanggal 20 Juli 2020. Setiap harinya KBM dimulai dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 11.10.
“Materi, panduan teknis dan sebagainya sudah disiapkan secara matang dari bidang kurikulum. Guru sudah siap dengan RPP dalam keadaan darurat yang mengatur mengenai materi dan teknis kegiatan belajar,” kata Oma.
Intinya kegiatan BDR dibuat sedemikian rupa, disenangi dan tidak memberikan beban berat bagi siswa-siswinya.
“Kami buat channel YouTube. Baru dibuat untuk kegiatan belajar di rumah. Para siswa kami juga punya Ig jadi bisa melalui Ig salah satunya. Bahkan bisa juga Melalui aplikasi lainnya. Yang penting tidak memberatkan beban siswa-siswi kami, dan menyenangkan,” tuturnya.
Oma pun berharap tuntutan dari kurikulum atau sekolah, terhadap guru dan siswa dalam pembelajaran dalam kondisi ini bisa berjalan secara optimal. Hanya saja baik itu sekolah maupun kurikulum, tidak menuntut guru atau siswa untuk mencapai kompetensi tertentu.
“Misalkan kompetisi suatu pelajaran ada 10, ya minimal 60%, bisa tercapai dalam pembelajaran di rumah. Mungkin guru dan siswa sekarang sudah mulai jenuh. Biasanya kami interaktif tatap muka langsung,” kata Oma.
“Intinya kami sudah siap, baik itu pembelajaran secara daring atau belajar di rumah. Maupun pertemuan tatap muka langsung sesuai protokol kesehatan yang harus dilaksanakan mengikuti anjuran pemerintah dan Disdik Jabar, kami akan bagi beberapa shif,” pungkasnya.
Tercatat kini di SMA Pasundan 1 Kota Bandung kelas X yang naik kelas XI, berikut kelas XI yang naik kelas XII berjumlah 730 orang. [SR]***