majalahsora.com, Toraja Utara – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, bersama jajaran Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), menghadiri Sidang Raya XVIII Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) 2024 yang berlangsung di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Kehadirannya ini merupakan bagian dari kunjungan kerja ke berbagai organisasi penyelenggara pendidikan guna menjalin kemitraan dan memperkuat sistem pendidikan nasional.
“Kami berharap mendapatkan dukungan dari PGI, terutama sebagai organisasi yang banyak mengelola lembaga pendidikan di daerah 3T. Tantangan kami adalah memberikan layanan pendidikan yang merata di wilayah-wilayah ini. Oleh sebab itu, kami datang untuk menawarkan berbagai kemungkinan kerja sama dalam upaya mewujudkan Pendidikan untuk Semua,” ujar Mendikdasmen Abdul Mu’ti, Sabtu (9/11/2024).
Menteri Mu’ti menegaskan bahwa PGI bukanlah organisasi asing baginya, mengingat hubungan baik yang telah terjalin dengan para tokoh PGI. Hingga kini, tercatat 2.556 satuan pendidikan swasta dikelola oleh gereja-gereja anggota PGI.
Dukungan dari PGI dan umat Kristiani diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan pendidikan, terutama dalam mendukung Program Wajib Belajar 13 Tahun yang dicanangkan Kemendikdasmen.
“Kita membutuhkan generasi muda yang kuat secara spiritual dan religius untuk menghadapi tantangan yang semakin berat, terutama terkait dekadensi moral,” tambahnya.
Sebagai bagian dari upaya penguatan karakter, Kemendikdasmen akan meluncurkan Program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat pada Desember 2024.
Tujuh kebiasaan ini meliputi bangun pagi, beribadah, berolahraga, gemar belajar, makan sehat dan bergizi, bermasyarakat, serta tidur cepat.
Program ini bertujuan membangun ekosistem pendidikan yang tidak hanya mencerdaskan tetapi juga memperkuat karakter dan integrasi nasional.
Ketua Umum PGI, Pendeta Gomar Gultom, menyambut positif program ini, bahkan menyatakan bahwa tujuh kebiasaan tersebut akan menjadi bagian dari kebiasaan para pendeta.
“Gereja-gereja juga memiliki peran dalam penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah. Namun, tak bisa dipungkiri, beberapa sekolah Kristen di daerah menghadapi ancaman penutupan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Mu’ti yang didampingi Staf Khusus Didik Suhardi dan Ma’ruf El Rumi, juga berinteraksi dengan siswa disabilitas, menyempatkan membeli lukisan hasil karyanya, dan berdialog secara langsung dengan siswa tersebut. [SR-Kemendikdasmen]***