majalahsora.com, Kabupaten Indramayu – Job Fair SMKN 1 Krangkeng, Kabupaten Indramayu, diadakan selama satu hari, Rabu (1/11/2023), diikuti sembilan perusahaan dengan membuka 3.000 lowongan pekerjaan.
Kesembilan perusahaan itu terdiri dari Astra Roda Dua, PT Kalbe, Astra Roda Empat, Permodalan Nasional Madani (BUMN PNM), FIM Otoparts, Alfa Grup, LPK Fujiwara JLC, PT. Jagat Cirebon dan Yogya Group.
Kepala SMKN 1 Krangkeng, H. Saban, M.Pd., saat memberikan sambutan mengatakan, bahwa kegiatan Job Fair ini merupakan program SMK Pusat Keunggulan.
“Tapi tidak hanya menggugurkan kewajiban program SMK PK saja, namun bisa mempertemukan pencari kerja dan perusahaan yang mencari pekerja. Juga bisa membuka jejaring dan membuka jendela informasi langsung ke perusahaannya,” kata Saban.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX, Dra. Hj. Dewi Nurhulaeha, M.Pd., saat membuka Job Fair SMKN 1 Krangkeng
“Meskipun hanya sembilan perusahaan yang ikut Job Fair, namun formasinya sangat banyak, sekitar 3.000 lowongan kerja,” imbuhnya.
Saban pun mengatakan bahwa target Job Fair SMKN 1 Krangkeng bisa menyerap sekitar 800 pelamar kerja, baik alumni maupun lulusan dari sekolah lain.
“Mudah-mudahan pendaftar dari luar SMKN 1 Krangkeng bisa mengisi lowongan kerja yang tersedia,” kata Saban.
“Jobfair ini tidak hanya untuk alumni tapi untuk kelas XII juga, biasanya sebelum lulus sudah diijon, jumlahnya sebanyak 30 persen (dari jumlah lulusan,” imbuhnya.
Job Fair SMKN 1 Krangkeng, salah satu program sekolah pusat keunggulan
Cadisdik IX Dra. Hj. Dewi Nurhulaeha, M.Pd., yang hadir dan membuka acara mengatakan, Job Fair harus ada manfaatnya, semua SMK tidak hanya berkewajiban mendidik dan mengantarkan siswa saja, namun mencarikan peluang setelah lulus agar tidak menganggur.
“Lulusan harus bekerja, sekolah memiliki beban moral. Siswa tidak hanya dicetak, tapi disalurkan ke DUDI (dunia udaha dunia industri) sesuai kompetensinya,” kata Dewi.
“Bisa juga hidup mandiri dengan berwirausaha atau melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi,” imbuhnya.
Dewi pun menyinggung mengenai penelusuran lulusan (treasure study), program dari pemerintah pusat yang sedang digulirkan.
Kepala SMKN 1 Indramayu, merangkap Ketua MKKS SMK Kabupaten Indramayu Dr. H. Armani Charli S.Pd., M.Pd.I., (kiri) hadir di Job Fair SMKN 1 Krangkeng, bersama rekan kepala sekolah lainnya
Dikatakan Dewi, dari data yang ada, penyumbang pengangguran tertinggi di Indonesia ada di Jabar dan lulusan dari SMK. Sebagai pengelola ia tidak setuju dengan stigma tersebut.
“Ada yang BMW (bekerja melanjutkan dan berwirausaha) tetapi tidak melapor. Padahal (aplikasinya) sudah disediakan oleh pemerintah. Ini tanggung jawab pengelola di sekolah dan Cadisdik serta industri.”
Makanya, menurutnya Dewi yang tidak bekerja hanya beberapa persen saja, ada juga yang perempuan setelah lulus menikah ikut suaminya.
Dewi pun memberi semangat kepada para siswa perempuan. Kata Dewi perempuan harus berada pada posisi sejajar dengan pria sebagai mitra. Pasalnya memiliki hak yang sama mendapatkan posisi seperti pria.
Tari Topeng, di acara pembukaan Job Fair SMKN 1 Krangkeng, Kabupaten Indramayu
“Namun kodrat yang berbeda, kedudukan sama,” kata Dewi.
Dewi pun memberikan semangat kepada siswa dan lulusan yang hadir di acara agar tidak bermalas-malasan, setelah lulus bisa bekerja, melanjutkan atau berwirausaha, disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki.
“Setelah lulus bekerja mencari uang sebanyak-banyaknya, sehingga hidup tidak menjadi beban orangtua, orang lain bahkan negara.”
“Kemudian kalau sebagai pekerja pemula jangan terlalu tinggi mindset gaji nya, semua berproses dari bawah naik, intinya lakukan apa yang bisa dilakukan.”
Antusias siswa dari jurusan TITL, TKR, TKJ, DKV, TEI untuk mencari informasi bekerja
“Kerja cape jangan pernah mengeluh hidup harus makan dibeli dengan uang dan harus dicari,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama Ali Wakil Kepala Sekolah bidang Humas menambahkan bahwa pihaknya sebagai perantara antara alumni, masyarakat mencari peluang untuk kerja.
“Kami sebagai sekolah pusat keunggulan berkeinginan memberikan yang terbaik. Syarat SMK keunggulan salah satunya harus mengadakan Job Fair untuk memfasilitasi lulusan,” kata Ali.
Saat disinggung mengenai alumni SMKN 1 Krangkeng? Kata Ali, lulusan SMKN 1 Krangkeng sebelum lulus 30 persennya sudah ditunggu menjadi karyawan di perusahaan.
Hasna dan Anah, alumni SMKN 1 Krangkeng datang ke acara Job Fair, untuk melamar pekerjaan di PT Kalbe
“Banyak di Astra, mereka percaya kepada lulusan kami,” kata Ali.
Ali pun bangga terhadap alumni yang sudah memiliki LPK yang bonafid bisa merekrut atau mengirimkan tenaga kerja ke “Negeri Sakura” Jepang.
Di samping itu kata Ali, para alumni SMKN 1 Krangkeng pun sangat membantu kegiatan Job Fair ini.
“Alhamdulillah, Job Fair ini dibantu oleh para alumni, seperti tenda, sound dari alumni kami semua. Nanti siang juga ada pertemuan alumni,” kata Ali.
LPK Fujikawa JLC, milik alumni SMKN 1 Krangkeng, membuka lowongan kerja ke Jepang
Lebih lanjut, para alumni ini bisa membuat komunitas, bukan hanya mengenai kebekerjaan saja, tetapi juga bisnis mencetak wirausahawan muda atau start up.
Ali pun berharap Job Fair SMKN 1 Krangkeng ke depan, bisa terselenggara dan tertata lebih baik lagi.
Imam Maksum dari LPK Fujiwara JLC, pusat pelatihan atau pendidikan bahasa Jepang yang ikut serta berpameran menjelaskan, mengenai perusahaan milik Ahmad Jaelani alumni SMKN 1 Krangkeng.
Perusahaan tersebut melatih bahasa Jepang, bagi lulusan yang ingin bekerja ke Jepang baik itu yang magang maupun memiliki visa bekerja.
Job Fair SMKN 1 Krangkeng, dibuka luas bagi alumninya maupun dari sekolah lain
“Bagi yang magang dilatih selama tiga bulan, sedangkan yang visa bekerja dilatih selama enam bulan. Dalam setahun memberangkatkan 100 pekerja,” kata Imam.
Bagi yang ingin bekerja di Jepang, kata Imam, paling utama harus menyiapkan mental, berikutnya mempersiapkan kecakapan berbahasa Jepang.
Para pekerja akan ditempatkan di perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan, pabrik, pertanian, otomotif, pengolahan makanan dan banyak lagi.
Gaji besar salah satu daya tarik lulusan ingin bekerja ke Jepang. Untuk yang magang kata Imam dalam sebulan digaji antara Rp 15-Rp 20 juta, sedangkan yang visa bekerja antara Rp 25-Rp 30 juta. Setiap tahun memberangkatkan 100 orang bekerja ke Jepang.
Lulusan SMKN 1 Krangkeng mudah bekerja, di antaranya sebanyak 21 lulusan tahun 2023, diterima di PT Astra
Sementara itu Anah Diyana dan Hasna Lutfia Putri alumni SMKN 1 Krangkeng sengaja datang bersama rekan-rekannya melamar bekerja di stan perusahaan yang ikut berpameran. Mereka senang dengan adanya kegiatan Job Fair ini.
“Saya mau melamar pekerjaan di PT Kalbe, mudah-mudahan keterima. Sebelumnya, saya setelah lulus langsung bekerja di perusahaan garmen di Majalengka. Bekerja selama setahun, namun diputus kontrak tidak diperpanjang,” kata Anah, alumni SMKN 1 Krangkeng, jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik tahun 2022.
Hasna yang juga lulusan tahun 2022, sangat senang bisa datang ke acara Job Fair. Sebelumnya tidak lama setelah lulus, Hasna diterima di Transmart Cirebon, bekerja selama satu tahun, lalu berhenti karena masa kerjanya sudah habis.
Dirinya datang ke Job Fair ini akan melamar ke PT Kalbe, meskipun begitu ia pun akan menyimpan beberapa lamaran kerja.
“Semoga saya bisa diterima bekerja dan dapat pengalaman baru, tidak berpatokan pada pekerjaan yang lalu dan memperoleh wawasan yang luas,” kata Hasna. [SR]***