majalahsora.com, Kota Bandung – Tim Orbit SMKN 4 Kota Bandung yang terdiri dari Rafka Imanda Putra (XII-Rekayasa Perangkat Lunak-2), Raihan Aisha Az-Zahra (XI-Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim-1) dan Raka Iskandar (kelas XII RPL-2), berhasil keluar sebagai juara pertama Turnamen Sains Data Nasional (TSDN) tahun 2022 untuk kategori pelajar.
Mereka mengalahkan tim dari SMA, SMK sederajat yang ada di 24 provinsi di Indonesia.
Lombanya diselenggarakan oleh Data Academy, dan telah dilaksanakan dari bulan Oktober-Desember 2022, begitu juga dengan pengumuman pemenangnya, pada tanggal 15 Desember 2022.
Sedangkan penyerahan hadiahnya diserahkan langsung oleh Direktur Data Academy Luthfy Ardiansyah di Gedung TechnoPark SMKN 4 Kota Bandung, Selasa (31/1/2023).
Di ajang bergengsi nasional ini, tim Orbit SMKN 4 menciptakan webapps (web aplikasi) yang mampu mengklasifikasi penyakit pada daun padi.
Kepala SMKN 4 Kota Bandung Dr. Agus Setiawan, S.Pd., M.Si., bangga akan capaian prestasi siswanya (kiri)
Rafka, menjelaskan bahwa timbulnya ide membuat web aplikasi ini, berawal dari data set yang terbuka di suatu situs, akhirnya mereka memanfaatkan kumpulan data tersebut untuk memprediksi sekitar sembilan penyakit padi.
Sedangkan Raihan menjelaskan bahwa dirinya bangga bisa meraih juara terlebih TSDN 2022, merupakan ajang lomba pertama yang ia ikuti dan bergengsi.
“Perasaannya amat sangat senang, pertama kali ikut, pertamanya masih ragu sama skill saya, karena diajak dan saya juga mau menambah pengalaman jadi saya ikut,” kata Raihan.
Lanjutnya saat lomba ada beberapa tahapan yang dilalui, seperti pendaftaran, cari ide, mendesain website, membuat website, kemudian visualisasi data, serta implementasi komputer vision ke dalam website, yang memakan waktu selama dua minggu.
Sedangkan Raka menjelaskan mengenai tantangan yang dihadapi selama lomba, ada masalah di dalam datanya.
Direktur Data Academy, Luthfy Ardiansyah (kanan)
“Mungkin ada yang tidak pas, di website nya juga pas masih development, agak kurang berjalan,” kata Raka.
Meskipun begitu hal tersebut, kata Raka bisa dilalui dengan baik. Termasuk dukungan dari pihak sekolah.
“Kami ucapkan terimakasih atas dukungan sekolah, di kompetensi Turnamen Sains Data Nasional. Harapannya kami bisa memberikan yang terbaik lagi,” kata Raka.
Direktur Data Academy, Luthfy Ardiansyah menjelaskan bahwa dirinya dan tim sengaja datang ke SMKN 4 Kota Bandung untuk menyerahkan hadiah TSDN 2022.
“Ini turnamen kedua yang diprakarsai oleh Data Academy,” kata Luthfy usai acara penyerahan hadiah.
Pemaparan materi dari tim Data Academy
Tahun ini kata Luthfy ajangnya didukung oleh Asosiasi Data Sains dan Kecerdasan Buatan Indonesia (ASDASI), diikuti sekitar 700 tim.
“Tahun ini ada tiga kategori pelajar, mahasiswa dan umum atau profesional. SMKN 4 Kota Bandung menjadi pemenang untuk kategori pelajar dengan nilainya cukup tinggi dan menghasilkan aplikasi,” kata Luthfy.
“Memang menjadi pilihan, pelajar itu harusnya hanya tahapan data visualisasi saja. Tapi dengan opsi menjadi data modeling lalu meningkat menjadi data aplikasi.”
“Alhamdulillah SMKN 4 bisa selesai sampai tahapan aplikasi. Di dalamnya sudah menggunakan teknologi yang sedang trend saat ini. Ada data analitis, data modeling serta ada kecerdasan buatan,” imbuhnya.
Lanjutnya untuk tahap pelajar boleh menggunakan program open source, tetapi masih harus diramu dijadikan aplikasi dengan memiliki originalitas yang tinggi.
Situasi acara penyerahan hadiah TDSN 2022, Wakasek Hubin Humas, Teguh Iswahyudi, S.Pd
“Itu tidak melanggar dan sudah dikasih tahu dari sisi menggunakan open source yang sewajarnya,” kata Luthfy.
“Adapun tahapan perlombaannya mereka daftar mewakili sekolah, boleh sampai sepuluh tim. SMKN 4 hanya satu tim. Satu tim diisi oleh dua sampai lima orang. Setelah joint diberikan pelatihan, mereka bisa tanya segala macam. Diperbolehkan menggunakan beberapa open source. Setelah itu masa pengerjaan, penilaian proposal setelah itu penjurian. Kalau lulus tahap semifinal boleh maju ke final dan akan dilanjutkan penjurian, demo live dan tanya jawab (panel). Dilihat dari video SMKN 4 dijurikan dari dua universitas, dua dari industri dan satu dari asosiasi,” imbuh Luthfy.
Yang luar biasa kata Luthfy aplikasi buatan SMKN 4 Kota Bandung, yakni bisa mengidentifikasi apakah tanaman padi sehat atau berpenyakit melalui poto dan menentukan penyakitnya.
“Untuk ukuran anak SMK ini luar biasa,” kata Luthfy.
Masih sekaitan dengan Turnamen Sains Data Nasional, dirinya berpesan bahwa data adalah sesuatu yang sangat berharga (istilahnya new oil/minyak baru) yang menghasilkan pundi-pundi uang. Karena Indonesia merupakan negara yang menghasilkan data nomer empat dunia.
Mendampingi Kepala SMKN 4 Kota Bandung, Sukadi, SE., Arsiparis SMKN 4 Kota Bandung berfoto dengan tim Orbit
“Mau tidak mau sebenarnya kita menjadi negara keempat terkaya di dunia,” kata Luthfy.
Oleh sebab itu, ajang TSDN merupakan bagian dari edukasi, agar mengembangkan kompetensi dalam hal data.
“Kedaulatan data mutlak harus dipegang oleh bangsa sendiri. Karena banyak pihak asing yang mendulang minyak baru (data) di Indonesia. Oleh sebab itu kita mesti siap. Jangan sampai aplikasi luar negeri meraup keuntungan di negara kita,” pungkasnya.
Sedangkan Agus Setiawan Kepala SMKN 4 Kota Bandung, sangat bangga dengan capaian prestasi siswanya menjadi juara nasional bidang teknologi informasi.
“Karena ini event luar biasa tingkat nasional dan diikuti beberapa kategori pelajar, umum dan mahasiswa,” kata Agus.
Berfoto bersama tim Data Academy dengan guru dan siswa SMKN 4 Kota Bandung
Lanjutnya aplikasi yang diciptakan oleh tim Orbit SMKN 4 Kota Bandung sangat bermanfaat bagi masyarakat umum, terutama bagi para petani.
“Produk yang dihasilkan yakni bisa mengetahui jenis penyakit padi secara aplikasi, tumbuh kembangnya bisa dilihat, hamanya jenis apa bisa terdeteksi. Ini sungguh sangat luar biasa sumbangsih dari dunia pendidikan khususnya teknologi untuk para petani terutama dalam hal teknologi pertanian,” kata Agus.
Agus pun menjelaskan bahwa siswanya tergabung dalam ekstrakurikuler Orbit yang ada di program keahlian PPLG SMKN 4 Kota Bandung.
Agus pun berharap agar siswa siswi di SMKN 4 Kota Bandung terus melahirkan prestasi, baik di bidang akademik maupun non akademik.
“Terutama bidang akademik, sesuai dengan jurusannya paling tidak kami punya mutu lulusan yang bisa dibanggakan dan bermanfaat bagi masyarakat. Untuk kejuaraan yang sifatnya teknologi oleh kami akan terus disupport, dan senantiasa berkreasi, inovatif untuk kemajuan masyarakat secara umum,” pungkasnya. [SR]***