Hj. Aam Amilia saat memaparkan materi penulisan carita pondok
majalahsora.com, Kota Bandung – 30 Guru Basa Sunda SMA/SMK Kota Bandung ikut serta sukseskan kegiatan Mekarkeun Sastra Sunda gelombang 1 (semi pelatihan penulisan Basa Sunda) serta syuting (Aktv 43 uhf). Digelar di Hotel Narapati Jalan Pelajar Pejuang 45 nomor 35 Kota Bandung, Kamis (22/11/2018).
Acara yang dihelat oleh Majalah Sunda Rumaja Sora, majalahsora.com serta Aktv 43 uhf tersebut menyajikan pemateri kawakan dibidangnya, yaitu Hj Aam Amilia dan H Abdullah Mustappa.
Kedua pemateri tersebut memberikan paparan yang berbeda, Aam Amilia membahas materi mengenai cara penulisan fiksi terutama carita pondok Basa Sunda. Sedangkan H. Abdullah Mustappa menjelaskan materi mengenai cara penulisan artikel.
H. Abdullah Mustappa saat memaparkan penulisan artikel basa Sunda
Perlu diketahui khalayak umum, Aam Amilia merupakan pengarang yang masih aktif menulis di dalam dua bahasa Sunda dan Indonesia. Dirinya pernah menjadi Redakur Majalah Sunda Mangle, HU Pikiran Rakyat. Di samping itu telah menulis lebih dari 26 judul buku, baik novel, biografi, kumpulan carita pondok, dll. Biografi yang ditulis di antaranya tokoh kedokteran, pertanian ,dsb.
Dari segi penghargaan Aam Amilia telah meraih belasan penghargaan, di antaranya Hadiah Rancage (untuk jasa dan karya), Anugerah Budaya Kota Bandung, Anugerah Budaya Propinsi, ikut Konferensi penulis se-Asean, Dewan Juri FFB (Festival Film Bandung), dan masih banyak lagi.
Encep Ridwan, ketua MGMP Basa Sunda SMA Jabar
Saat ini Aam Amilia aktif mengasuh rubrik Sekelumit Romantika Kehidupan di HU Pikiran Rakyat (hari Minggu), Pemateri Mekarkeun Sastra Sunda di Aktv 43 uhf, Pangaping Majalah Sunda Sora. Selain itu aktif mengajar mengarang, di antaranya P-13 (Panglawungan-13). Aam pun telah melahirkan banyak penulis baru dan terus melatih penulis-penulis lainnya.
Sementara itu H Abdullah Mustappa merupakan mantan Wakil Pimpinan Redaksi di Majalah Sunda Mangle, Redaktur Koran Kujang/Koran Sunda, Redaktur HU Pikiran Rakyat, Koresponden Majalah Tempo, pembawa acara Bruk Brak di TVRI Jabar, dll.
Para peserta Mekarkeun Sastra Sunda
Dari segi penghargaan Abdullah Mustappa pun telah meraih berbagai penghargaan di antaranya Hadiah Rancage (untuk jasa dan karya), Anugerah Budaya Kota Bandung, Anugerah Budaya Jawa Barat, Amir Hamzah dari Pusat Bahasa Nasional/Badan Bahasa Nasional, Anugerah Juharman artikel Budaya terbaik se-Indonesia dari PWI, dll.
Abdullah pun kini masih aktif menulis di berbagai media baik bahasa Indonesia maupun Sunda, seperti rubrik Mang Ohle di HU Pikiran Rakyat.
Poto kenca ka katuhu: Desi SMAN 19 Bandung, Bella SMKN 4 Bandung & Ai Sumiati Guru Basa Sunda SMAN 20 Bandung
Berkaitan dengan peserta Mekarkeun Sastra Sunda, 30 peserta/pamilon yang ikut serta diberikan poin-poin penting dalam teknik menulis carpon dan artikel.
Poto kiri ke kanan: Cucu SMAN 4 bandung & Puspita SMAN 27 Bandung
Salah satu peserta Mekarkeun Sastra Sunda Encep Ridwan, Guru SMAN 3 Kota Bandung memaparkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan oleh Majalah Sora tersebut sangat bagus. Ilmu yang didapat bisa diterapkan dalam pembelajaran di kelas oleh Guru Basa Sunda yang ikut serta di kegiatan itu.
Deti Guru Basa Sunda SMAN 22 Bandung (kanan) serius memperhatikan paparan dari pemateri
“Kami mendapat banyak ilmu baru dibidang penulisan baik carpon maupun artikel. Mudah-mudahan kegiatannya bisa lebih luas lagi dan diikuti oleh lebih banyak Guru Basa Sunda se-propinsi. Ke depannya bisa ada workshop cara menulis carpon ataupun artikel. Untuk melahirkan penulis atau sastrawan salajengna/selanjutnya di kalangan Guru Basa Sunda. Bisa juga menjadi pakem (penulisan basa Sunda/unsur basa Sunda) agar seragam di 27 kab/kota yang ada. Kami pun siap menjalin kerjasama yang lebih luas,” kata Encep yang merupakan ketua MGMP Basa Sunda SMA Jabar.
Lebih lanjut Encep mengatakan setelah mengikuti kegiatan Mekarkeun Sastra Sunda dirinya menjadi terinspirasi untuk menulis carita pondok Basa Sunda.
Duduk dari kanan ke kiri barisan depan: Juju SMAN 1 Bandung, Nitta SMAN 17 Bandung, Sanjani SMKN 7 Bandung & Rajab SMAN 26 Bandung
“Sebagai masukan saja, ke depan usai menerima materi penulisan sebaiknya guru dituntut untuk langsung menulis. Jadinya ada produk yang bisa dianalisis di tempat kegiatan,” katanya.
Pada kesempatan lainnya Cucu Guru Basa Sunda SMAN 4 Kota Bandung, sangat bersyukur bisa ikut dalam kegiatan Mekarkeun Sastra Sunda. Banyak ilmu yang didapat.
“Saya jadi paham mengenai penulisan artikel jadi ada gambaran, setelah diberi materi dari Pak Abdullah Mustappa soalnya saya kurang menguasai penulisan artikel,” katanya.
Usai kegiatan para pemateri langsung memberikan tugas bagi peserta Mekarkeun Sastra Sunda untuk menulis carpon dan artikel, diberi waktu selama 2 minggu. Sebagai bentuk penghargaan akan dipilih 3 juara untuk tiap kategori.
Daftar peserta Mekarkeun Sastra Sunda gelombang 1: Neneng Reni (SMKN 14 Bandung), Yeppi Syarif (SMK Pasundan 1 Bandung), Heni Meliyawati (SMKN 6 Bandung), Desi Endah (SMAN 19 Bandung), Bella Utami (SMKN 4 Bandung), Lismanah (SMKN 8 Bandung), Encep Ridwan (SMAN 3 Bandung), Puspita W (SMAN 27 Bandung), Juju Jubaedah (SMAN 1 Bandung), Deti Yulianti ( SMAN 22 Bandung), Tisa Nurmasari (SMA Pasundan 2 Bandung), Tyas Agung (SMAN 23 Kota Bandung), Dendi Iman (SMAN 2 Bandung), Sanjani R ( SMKN 7 Bandung), Cucu Ratna (SMAN 4 Bandung), Ratnaningsih (SMAN 16 Bandung), Ai Kurnia (SMAN 14 Bandung), Winda Rohayani (SMAN 18 Bandung), Dwi S Rini (SMAN 8 Bandung), Dadan Hamdani (SMAN 5 Bandung), Lisna Yulia (SMA Pasundan 2 Bandung), Heri Susanto (SMK Merdeka Bandung), Ai Smiati (SMAN 20 Bandung), Rajab Gandhi (SMAN 26 Bandung), Veni Silvia (SMAN 12 Bandung), Ilham (SMKN 9 Bandung), Intan P (SMK PU Negeri Bandung-Jabar), Erifa R ( SMKN 11 Bandung), Nitta (SMAN 17 Bandng), Lina (SMA Pasundan 2 Bandung) serta Ono (SMAN 7 Bandung).
Usai kegiatan foto bersama. Suksesnya acara tersebut tidak terlepas dari dukungan KCD Wilayah VII Disdik Jabar, MKKS SMA Kota Bandung, MKKS SMK Kota Bandung, MGMP Basa Sunda SMA Jabar, MGMP SMA Kota Bandung serta MGMP SMK Kota Bandung.
[SR]***