majalahsora.com, Kabupaten Bandung – Universitas Bale Bandung (Unibba) yang sejak bulan Desember 2020 dinakhodai oleh Dr. Ir. H. Ibrahim Danuwikarsa, M.S, terus menunjukan peningkatan ke arah yang lebih baik. Di antaranya akreditasi Unibba, kini memperoleh nilai Baik Sekali dari Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Dengan akreditasi Baik Sekali, Unibba pun semakin dipercaya oleh masyarakat, terbaru pada tahun akademik 2021/2022, tercatat ada sekitar 601 mahasiswa baru yang diterima di Fakultas Pertanian, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Teknologi Informasi, Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam serta Fakultas Kesehatan. Sebelumnya di tahun akademik 2020/2021ada sekitar 409 mahasiswa baru yang terdaftar.
601 mahasiswa baru Unibba tersebut, selama empat hari akan mengikuti kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MB-KM). Dilaksanakan pada hari Senin sampai Kamis, tanggal 6-9 September 2021.
Medi Mahendra, AP., S.Sos., M.Si., Pembina Yayasan Pendidikan Bale Bandung, saat meninjau Kampus Unibba (kiri)
Pada hari pertama kegiatan PKKMB, Medi Mahendra, AP., S.Sos., M.Si., Pembina Yayasan Pendidikan Bale Bandung hadir langsung di acara. Dirinya juga didaulat menjadi salah satu pemateri kegiatan di hadapan perwakilan mahasiswa baru yang datang langsung ke kampus, termasuk yang mengikuti kegiatan PKKMB secara virtual.
Usai memberikan meteri dirinya didampingi Rektor Unibba, Wakil Rektor II, Muhammad Iqbal, S.E., M.M., serta Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Dr. Mumun Mulyana, M.Pd., berkeliling meninjau kondisi terbaru kampus yang berada di Jl. R.A.A Wiranata Kusumah, nomor 7, Baleendah, Kabupaten Bandung.
Rektor Unibba, Dr. Ir. H. Ibrahim Danuwikarsa, M.S., (duduk), Wakil Rektor I, Dr. Diana Silaswati, M.Pd., Wakil Rektor II, Muhammad Iqbal, S.E., M.M., dan Wakil Rektor III, Ir. Noor Utomo, M.P.
Pada kesempatan itu Medi mengungkap bahwa dirinya sangat mendukung apa yang dilakukan Unibba di bawah kepemimpinan Dr. Ir. H. Ibrahim Danuwikarsa, M.S.
Ia pun mengapresiasi prestasi gemilang akreditasi perguruan tinggi Unibba yang memperoleh akreditasi Baik Sekali dari BAN-PT.
Medi juga mengungkapkan bahwa, dipilihnya Ibrahim menjadi Rektor Unibba telah melalui proses seleksi yang panjang dan melakukan fit and proper test/uji kelayakan dan kepatutan. Sejauh ini berjalan di jalur rel yang benar dan berharap banyak meraih capaian lainnya.
“Tentunya kami dari pihak yayasan dan jajaran yayasan, mengapresiasi predikat Baik Sekali Unibba di bawah kepemimpinan Pak Ibrahim dan jajarannya. Termasuk tercapainya target mahasiswa baru sebanyak 601 mahasiswa. Raihan itu juga merupakan sebuah tantangan dan juga peluang,” kata Medi, biasa disapa, Senin (6/9/2021).
“Tantangannya adalah sejauh mana Yayasan mampu mem-backup semua pelaksanaan program Unibba. Agar Universitas Bale Bandung bisa lebih mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, terutama di daerah Kabupaten Bandung,” imbuhnya.
Oleh sebab itu, menurut Medi, pihak yayasan memiliki komitmen untuk mendorong tersedianya sarana prasarana memadai mendukung keberlangsungan proses pendidikan yang lebih baik di Unibba.
“Ini menjadi PR kami jajaran yayasan untuk melakukan pembenahan secara internal terkait dengan apa yang menjadi kebutuhan mendasar Universitas. Terutama dalam menyambut mahasiswa baru,” tuturnya.
Terlebih saat ini pandemi COVID-19 di tanah air semakin melandai pembelajaran tatap muka bertahap akan di berlakukan oleh pemerintah.
“Kami sedang mempersiapkan kelas bagi perkuliahan para mahasiswa kami, karena sudah lama tidak ada perkuliahan tatap muka langsung.
Kami juga akan lakukan konsolidasi internal yayasan dalam waktu dekat. Untuk menginventarisasi apa yang menjadi kebutuhan paling mendesak (sarana prasarana), untuk keberlanjutan pendidikan, terutama bagi mahasiswa baru kami selama empat tahun ke depan,” kata Medi.
Pihaknya juga bangga terhadap atensi dari Pemerintah Kabupaten Bandung yang melibatkan Unibba dalam berbagai program strategis, seperti “Smart City” Kabupaten Bandung, pengembangan kampus bagi perangkat desa dan lainnya.
Hal itu juga menunjukkan bahwa pihak universitas betul-betul sudah beroperasi dengan baik dan diakui oleh pihak pemerintah setempat.
“Ini tantangannya tidak sederhana. Terutama saya sebagai Pembina Yayasan tantangannya berat sekali. Namun begitu kami optimis bisa bersinergi bersama-sama memajukan kampus Unibba menjadi perguruan tinggi kebanggaan warga Kabupaten Bandung,” pungkasnya. [SR]***