majalahsora.com, Kota Bandung – Bantuan keuangan (Bankeu) dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bagi siswa rawan melanjutkan pendidikan (RMP) yang bersekolah di SMK ICB Cinta Niaga dirasakan manfaatnya. Ada 75 siswa RMP yang mendapat bantuan itu, dengan bantuan sebesar Rp 2 juta persiswa. Dana itu diterima oleh SMK ICB Cinta Niaga, pada tanggal 31 Desember 2021.
Dimanfaatkan untuk meringankan
sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), iuran bulanan siswa RMP, ada juga untuk DSP ataupun uang praktek.
Di samping SMK ICB Cinta Niaga, ratusan sekolah lainnya juga mendapatkan bantuan serupa dari Pemkot/Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung.
Margaretha Ruddyani Kepala SMK ICB Niaga, mengatakan bahwa cairnya Bankeu itu sangat membantu biaya operasional sekolahnya.
Terlebih di masa pandemi COVID-19, banyak orangtua siswa yang terkendala membayar iuran bulanan, yang telah ditetapkan untuk pembiayaan seluruh kegiatan dan program sekolah.
(Universitas Widyatama, kampus berkualitas di Kota Bandung. Info penerimaan mahasiswa baru klik pmb.widyatama.ac.id)
Ia menambahkan bahwa kendala yang sedang terjadi pada saat ini dalam dunia pendidikan adalah sektor ekonomi, dengan segala keterbatasan di tengah COVID-19, dengan adanya bantuan keuangan dari Pemkot Bandung seperti mendapatkan angin segar.
“Terimakasih kepada Pemkot Bandung yang sudah memberikan bantuan ini, program khusus ini sangat membantu sekali,” kata Margaretha Ruddyani, Kepala SMK ICB Cinta Niaga, di kantornya , Jalan Pahlawan, No19-B, Cihaurgeulis, Senin (15/2/2021).
Agar diketahui jumlah siswa SMK ICB Cinta Niaga berjumlah 523 siswa, dari semua jurusan Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran, Bisnis Daring Pemasaran, Akuntansi dan Keuangan Lembaga serta Rekayasa Perangkat Lunak.
Adapun besaran uang SPP yang telah ditetapkan oleh sekolah sebesar Rp. 350 ribu perbulan, untuk semua tingkat. Untuk uang praktek, ujian kelas XI dan XII sebesar Rp.1,5 juta. Sedangkan Dana Sumbangan Pendidikan (DSP) sebesar Rp 5,5 juta. Namun karena kendala ekonomi orangtua siswa di saat pandemi, hanya 30-40 persen yang membayar kewajibannya.
Meskipun begitu pihak SMK ICB Cinta Niaga berusaha keras memberikan pelayanan optimal dalam proses belajar mengajar. Dilakukan dalam jaringan/online, sebagai alternatif untuk melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ), melalui aplikasi Zoom dan Google Classroom.
Untuk kelancaran kegiatan pembelajaran daring, pihak sekola memberikan kuota internet kepada siswa sebesar Rp. 26 ribu per bulan nya.
Adapun bagi siswa kelas XII yang sedang melakukan praktek, mereka datang ke sekolah tatap muka, dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes). Merrka datang setiap hari dan dibatas jumlahnya. Mereka dari jurusan Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran (OTKP) serta Bisnis Daring Pemasaran (BDP).
Sementara itu siswa kelas XI melakukan praktek kerja industri (Prakerin).
Terkait dengan Bankeu dari Pemkot Bandung, ia berharap agar bantuan itu tidak terputus.
Saat ditanya apakah ada keterlambatan membayar gaji bagi 40 guru dan 4 tenaga kependidikan SMK ICB Cinta Niaga, ia menjelaskan bahwa selama ini kewajiban itu, selalu dibayarkan tiap bulan dan tidak ada pemotongan sama sekali, karena pihak yayasan juga turut membantu. [SR]***