majalahsora.com, Kota Bandung – Awal tahun baru, biasanya memiliki asa dalam melakukan perubahan ke arah yang lebih baik lagi. Begitu juga dengan lembaga pendidikan di tahun 2025 ini, salah satunya SMP Pelita Kota Bandung yang terus berupaya meningkatkan berbagai aspek, di antaranya dari segi sarana dan prasarana.
Berkat bantuan program RMP tahun 2024 dari Pemkot Bandung sebesar Rp 600 juta lebih untuk 275 siswa dari keluarga ekonomi kurang mampu termasuk untuk operasional sekolah, sarana prasarana SMP Pelita Kota Bandung pun semakin meningkat. Anggarannya di antaranya digunakan untuk mengganti meja kursi siswa, mendukung pembelajaran dan menciptakan suasana baru dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).
Gandjar Sukma Prawira, M.Pd., selaku Kepala SMP Pelita Kota Bandung, mengungkapkan keinginannya untuk membenahi sarana dan prasarana di sekolah yang dipimpinnya.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan,.Drs. Asep Rohman, AP., M.M.Pd
“Kami ingin mengubah sarana prasarana ini menjadi sekolah berbasis IT. Saya lulusan S1 dari UNPAD dan S2 dari UPI. Perbedaan fasilitas antara sekolah swasta dan negeri memang sangat mencolok. Jika di negeri, dukungan pemerintah sangat kuat. Nah, saya ingin merubah paradigma itu. Kenapa tidak? Di swasta pun kita bisa mendapatkan fasilitas terbaru,” jelas Gandjar di ruang kerjanya, Jalan Sekejati – Cikutra No 09, Bandung, Selasa (14/1/2025).
Merubah paradigma tersebut merupakan salah satu visi Gandjar untuk pengembangan sekolah yang dipimpinnya. Sekolah berbasis IT menjadi hal penting sebagai wujud perkembangan sebuah lembaga pendidikan.
Dengan berjalannya industri 4.0 yang kini hampir memasuki fase 5.0, Gandjar berharap siswa dan guru di sekolahnya dapat lebih melek teknologi.
Mengganti meja kursi siswa memanfaatkan bantuan program RMP dari Pemkot Bandung
Ia juga menekankan pentingnya generasi mendatang untuk semakin paham akan perkembangan teknologi yang akan terus berlanjut.
Dalam konteks ini, teknologi yang sedang berkembang ialah penggantian tenaga manusia oleh mesin, yang semakin melekat dalam kehidupan manusia. Namun, di tengah perkembangan tersebut, Gandjar juga tidak melupakan prestasi yang telah diraih oleh siswanya melalui berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang ada.
“Kemarin, siswa kita meraih juara dari ekstrakurikuler futsal. Selain itu, ada juga perlombaan Mobile Legends dan Free Fire yang saya wadahi. Karena, kita tidak ingin siswa hanya bermain HP di kelas. Saya merasa lebih baik jika hal ini dijadikan ekstrakurikuler yang terarah, sehingga dapat memfokuskan dan mengembangkan potensi mereka di bidang game atau e-sports,” ungkap Gandjar.
SMP Pelita Kota Bandung, terus meningkatkan sarana prasarana sekolah
Selanjutnya, ia berharap agar program makan siang bergizi gratis dapat segera terealisasi. Masih banyak siswa yang hanya mendapatkan uang bekal sebesar dua ribu rupiah untuk ke sekolah.
“Makan gorengan seharga dua ribu dan teh gelas seribu jelas tidak akan cukup untuk mereka agar bisa konsentrasi belajar. Apalagi, mereka belajar dari pagi hingga setengah tiga sore. Kadang, jika ada siswa yang tidak sempat jajan, saya berikan sedikit bantuan,” tambah Gandjar.
Melalui majalahsora.com, Gandjar juga mengajak masyarakat yang merasa tergerak untuk membantu siswa-siswa yang kurang mampu secara ekonomi.
Ke depannya, ia berharap dapat mengalokasikan dana untuk pengadaan beberapa unit laptop yang diperlukan dalam pembelajaran siswa. Gandjar juga berharap agar sekolahnya dapat lebih maju, berkembang, dan menonjol dalam prestasi, terutama agar prestasinya dapat terlihat oleh Dinas Pendidikan Kota Bandung. [SR]***