majalahsora.com, Kota Bandung – Ajang Making Bed Competition tahun kedua yang diadakan oleh OTC Bali YPKP berlangsung meriah, Kamis 15 Mei 2025, di Kampus OTC Bali YPKP Kota Bandung, Jalan Surapati No 189. Sekitar 39 orang peserta dari 11 SMK di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Subang beradu keahlian dalam kompetisi ini untuk menjadi yang terbaik.
Setelah beradu keahlian dalam kompetisi yang berlangsung kompetitif, Rizky Surya Pratama dari SMK PGRI Lembang, Kabupaten Bandung Barat, berhasil keluar sebagai juara pertama. Juara kedua diraih oleh Firman Romansyah dari SMK Bina Warga, Kota Bandung, dan juara ketiga diraih oleh Syaira Al Zahra dari SMK Yadika Soreang, Kabupaten Bandung.
Surya, sebagai juara pertama, tidak bisa menutupi rasa senang dan bangga. Kepada majalahsora.com, ia mengatakan bahwa ini merupakan pertama kali menjadi pemenang.
“Ini sangat membanggakan bagi saya, karena benar-benar pertama kali ikut kompetisi making bed sampai keringat dingin,” kata Surya, siswa jurusan perhotelan SMK PGRI Lembang.
Juara pertama diraih oleh Rizky Surya Pratama dari SMK PGRI Lembang, Kabupaten Bandung Barat, piala diserahkan oleh Ketua Yayasan YPKP, Dr. H. R. Ricky Agusiady
Ia menambahkan bahwa kompetisi making bed yang diadakan oleh OTC Bali YPKP sangat kompetitif, apalagi jurinya sangat berpengalaman dan profesional.
Saat ditanya cita-cita ke depan, dirinya ingin bekerja di luar negeri di kapal pesiar agar bisa keliling dunia.
Sedangkan Ade Caryadi, S.M., Guru Pembina dari SMK Bina Warga Kota Bandung, bangga siswanya bisa menjadi juara kedua Making Bed Competition tahun 2025.
“Alhamdulillah dapat juara kedua. Sebetulnya siswa kami Firman Romansyah latihannya hanya dua hari, karena sedang bekerja di Hotel Ibis Bandung. Jadi untuk persiapan masih kurang tapi Alhamdulillah masih bisa jadi juara kedua,” kata Ade.
Juara kedua diraih oleh Firman Romansyah dari SMK Bina Warga, Kota Bandung, piala diserahkan oleh Direktur OTC Bali YPKP, R. Rita Avianty
Lanjutnya bahwa hasil juara ini juga tidak terlepas dari dukungan dan doa dari kepala sekolah,, orangtua, para guru, dan rekan-rekan Firman, sehingga bisa menjadi juara kedua.
Saat ditanya mengenai ajang Making Bed Competition tahun kedua yang diadakan oleh OTC Bali YPKP Bandung, kata Ade, ini bisa menjadi wadah bagi para siswa yang bergelut di bidang perhotelan untuk menunjukkan keahliannya.
“Ini sangat bagus, mudah-mudahan ke depan bisa ditambah lagi mata lombanya, selain making bed, ada lomba front office dan F&B service,” harapnya.
Direktur OTC Bali YPKP, R. Rita Avianty, S.E., M.Ak., Ak., CHRM., CET., yang akrab disapa Evi, menyampaikan bahwa kompetisi ini akan dikembangkan menjadi ajang bergengsi tahunan dengan sistem piala bergilir.
“Ini merupakan lomba kedua setelah tahun 2024 kemarin. Dilaksanakan masih di kampus OTC Bali YPKP. Ini bukan sekadar lomba seremonial, tapi ada pesan khusus di dalamnya. Yaitu tentang menumbuhkan budaya kerja profesional. Nantinya akan memperebutkan piala bergilir,” kata Evi kepada perwakilan Forum Wartawan Pendidikan Jabar.
Juara ketiga diraih oleh Syaira Al Zahra dari SMK Yadika Soreang, Kabupaten Bandung, piala diserahkan oleh R. Rina OTC Bali YPKP
Selain membentuk budaya kerja yang profesional, lomba ini juga bertujuan membekali peserta dengan keterampilan teknis berstandar internasional, sekaligus menanamkan semangat kompetisi sehat di kalangan generasi muda, khususnya siswa SMK yang kelak menjadi tulang punggung industri hospitality.
Menurut Evi, dalam dunia hospitality, perhatian terhadap detail menjadi prioritas. Hal-hal kecil seperti senyuman tulus, sapaan hangat, hingga kerapian kamar yang disiapkan dengan cepat dan sempurna menjadi standar pelayanan kelas dunia.
Dengan pendekatan pembelajaran berstandar internasional yang diterapkan di OTC Bali YPKP, nilai-nilai tersebut menjadi fondasi utama dalam membentuk SDM unggul di bidang perhotelan.
Dari segi teknis, perlombaan diawali dengan sesi persiapan peserta yang juga menjadi bagian dari penilaian juri. Ketika waktu lomba dimulai, para peserta langsung mempraktikkan keahlian merapikan tempat tidur, mulai dari duvet, pillow hingga selimut, semuanya dilakukan sesuai standar yang telah ditentukan.
Kompetisi ini berlangsung dalam beberapa ronde, setiap ronde terdiri dari dua peserta. Setelah waktu berakhir, juri menilai satu per satu hasil kerja peserta berdasarkan poin-poin standar yang telah ditetapkan.
Ade Caryadi, S.M., (kanan) bangga siswa SMK Bina Warga bisa meraih juara kedua Making Bed Competition OTC Bali YPKP tahun 2025
Aspek yang dinilai mencakup ketelitian, efisiensi waktu, kebersihan, estetika, dan kerja keras. Namun, menurut Evi, lebih dari sekadar hasil, semangat untuk memberikan yang terbaik menjadi nilai yang sangat diapresiasi.
“Perbedaan dengan tahun sebelumnya banyak. Terutama komitmen kita. Kita mengadakan lomba ini bukan untuk mereka menjadi juara, tapi membiasakan mereka melakukan hal yang terbaik. Karena juara itu untuk hal yang terbaik,” tambahnya.
Lebih lanjut, Evi menekankan bahwa kegiatan ini sejalan dengan program Asta Cita Presiden Prabowo yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pendidikan dan keterampilan, serta membangun karakter bangsa yang kuat, bermartabat, dan siap menghadapi dunia kerja, guna mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Melalui kompetisi ini, Evi aktif mewujudkan cita-cita nasional tersebut, tak hanya dengan mengajar secara praktik, namun juga membentuk karakter, membiasakan kerja keras, dan menanamkan jiwa juara.
Ia pun berpesan kepada para pelajar yang belum melanjutkan ke jenjang universitas agar membekali diri dengan keahlian.
Mahasiswa OTC Bali YPKP Bandung, yang akan berangkat magang dan bekerja ke Thailand, Taiwan dan Eropa dengan total penghasilan sampai ratusan juta rupiah
“Keahlian membuat seseorang bernilai. Sertifikat akademik yang telah dimiliki, sebaiknya dilanjutkan ke sekolah yang dapat memberikan pengalaman bekerja.”
Evi pun mengucapkan selamat bagi para pemenang. Dikatakannya ajang ini juga bisa menjadi pengalaman berharga bagi seluruh peserta.
“Semua peserta telah mengeluarkan seluruh potensi dirinya. Jangan pernah bosan untuk belajar dan berlatih hingga menjadi profesional. Sekali lagi selamat bagi para pemenang,” kata Evi.
Di samping itu, Evi pun mengajak lulusan SMK SMA sederajat yang ingin bekerja di luar negeri, bisa bergabung ke OTC Bali YPKP Bandung. Dengan belajar atau masa perkuliahan selama satu tahun untuk program keahlian F&B Service, Cullinary dan Housekeeping, bisa berangkat magang ke luar negeri dan mendapatkan uang saku.
Tidak kalah menarik, penempatan kerja setelah lulus. Untuk informasi lebih lanjut bisa datang langsung ke Kampus OTC Bali YPKP di Jalan Surapati No 189, Kota Bandung atau menghubungi nomer kontak di 082111616294. [SR]***