majalahsora.com, Kabupaten Bandung – Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah VIII Hj. Endang Susilastuti, S.E., M.M.Pd., baru menjabat selama satu bulan.
“Persis satu bulan lebih dua hari, sejak tanggal satu September, sekarang kan tanggal tiga,” kata Endang di ruang kerjanya kepada perwakilan Forum Wartawan Pendidikan (FWP) Jawa Barat (Jabar), Jalan Pendidikan, Selasa (3/10/2023).
Endang menggantikan pelaksana tugas (PLT) Kepala Cadisdik Wilayah VIII Dr. Ai Hasan, AP., M.Si., (hanya bertugas beberapa bulan).
Ai Hasan yang merupakan Kepala Cadisdik Wilayah VII menggantikan Drs. Dahyar, M.M., Kepala Cadisdik Wilayah VIII yang purna tugas.
“Alhamdulillah, Pak Dahyar sudah meninggalkan program-program yang luar biasa. Jadi saya tinggal melanjutkan saja apa-apa yang sudah beliau rancang,” kata Endang.
Kepala Cadisdik Wilayah VIII, Hj. Endang Susilastuti, S.E., M.M.Pd
“Berkat kerja keras, kerjasama semua pihak, baik dari KCD-nya maupun dari satuan pendidikannya,” imbuh Endang.
Di samping melanjutkan program yang sudah berjalan, Endang pun akan fokus terhadap peningkatan beberapa program, salah satunya mengenai pengelolaan keuangan di satuan pendidikan.
Pasalnya masalah keuangan sangat sentral dan sensitif, jadi pihak Cadisdik Wilayah VIII, akan memberikan penguatan kepada para pengelola keuangan di satuan pendidikan.
“Bahwa setiap hal-hal yang ada aturan-aturan dan mereka harus paham dengan aturan-aturan itu,” kata Endang.
Apalagi saat ini telah digulirkan mengenai raport pendidikan, pihak Cadisdik VIII nantinya akan meninjau apakah di satuan pendidikan sudah paham dengan raport pendidikan.
KaSubag TU Cadisdik VIII, Santy Kurnia Dewi, S.Pd
“Apa yang terjadi dan raport pendidikan itu di satuan pendidikannya, apakah kemudian nanti rencana kegiatan untuk anggaran di satu pendidikan itu mengacu sama raport pendidikan atau tidak kan, harusnya ada linknya,” kata Endang.
“Kalau raport dia (satuan pendidikan), merahnya di literasi atau numerasi berarti nanti RKS yang disusun harus nyambung gitu, kami fokuskan di situ,” kata Endang.
Pihaknya nanti pun akan meminta masing-masing sekolah untuk memaparkannya.
“Nanti kami akan panggil timnya, dari tim kami ada, mungkin juga dari perguruan tinggi untuk memaknai dan paham (terhadap raport pendidikan),” kata Endang.
Lanjutnya membaca kebutuhan sekolah berdasarkan raport pendidikan, karena raport pendidikan merupakan satu aplikasi merangkum data yang ada dalam dapodik.
Perwakilan Forum Wartawan Pendidikan Jabar
“Datanya diambil dari AN, Sulinjar kemudian tunjangannya, dari semua komponen aplikasi dijadikan satu. Muncullah kemudian jadi satu raport pendidikan,” Endang menjelaskan.
Tidak kalah penting program lainnya yakni menguatkan dan menghidupkan kembali organisasi Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dengan perubahan regulasi, pasalnya di tahun pelajaran 2024/2025 seluruh satuan pendidikan memakai kurikulum merdeka.
“Untuk pertemuannya tidak harus secara luring saja, bisa dilaksanakan secara daring,” kata Endang.
Selain itu, Endang pun akan melakukan pertemuan rutin di setiap pekannya dengan para kepala sekolah.
“Harus ada pertemuan rutin, setelah agendanya dari Radjiman (kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat). Informasi-informasi yang kami dapatkan dari Radjiman, sebisa mungkin hari itu juga atau hari berikutnya sudah kami transfer ke satuan pendidikan. Jadi apa yang menjadi wacana apa yang menjadi suatu regulasi saat itu juga bisa tersampaikan,” pungkasnya. [SR]***