majalahsora.com, Kota Bandung – Kampus OTC Bali YPKP memberikan sebuah pembekalan ilmu kepada mahasiswanya dalam kegiatan Pembinaan Dasa Sikap Profesi (PDSP), pada Rabu (18/12/2024).
Direktur OTC Bali YPKP, R. Rita Avianty, S.E., M.Ak., Ak., CHRM., CET., dalam wawancaranya dengan majalahsora.com menyampaikan bahwa pembekalan ini bersifat penting untuk mahasiswa OTC Bali YPKP yang biasa disebut Otizen, ketika akan berprofesi nanti.
“Sebelum masuk ke pelatihan dan pembelajaran di kelas, mereka para mahasiswa ini harus mengikuti terlebih dahulu kegiatan Pembinaan Dasar Sikap Profesi atau PDSP. Ini berdasarkan UU No. 10 Tahun 2003,” kata Evi di aula OTC Bali YPKP, Jalan Surapati No 189, Kota Bandung.
Pembinaan diberikan kepada para mahasiswa baru dan mahasiswa yang akan berangkat Taiwan yang terdiri dari jurusan Housekeeping, F&B Service dan Cullinary.
Para Otizen yang akan berangkat ke Taiwan adalah mahasiswa yang akan melaksnakan magang. Mereka sudah selesai melaksanakan ujian akhir semester. Evi juga memastikan bahwa di bulan Januari 2025 mereka semua sudah berangkat ke negara yang ditempatkan.
Direktur OTC Bali YPKP, R. Rita Avianty, S.E., M.Ak., Ak., CHRM., CET
Hampir 90 persen para mahasiswa magang tersebut sudah diterima di perusahaan di tempat mereka ditempatkan. Sisanya adalah mahasiswa yang menunggu jadwal wawancara dan terbitnya visa.
“Kami memang sengaja menggabungkan antara mahasiswa baru dengan yang akan berangkat ke Taiwan. Mereka yang lebih senior harus mengajarkan adik kelasnya tentang bagaimana mereka di sini (kampus) dengan pengalamannya. Karena ini juga nyambung dengan pemilihan ketua BEM. Setiap angkatan ada ketuanya,” ungkap Evi.
“Yang ngisi materinya adalah instruktur dari kita sendiri. Ada Bu Diana dari Asosiasi Housekeeping (ICA) dan lainnya. Intinya semua pemateri adalah pelaku profesi yang sudah berpengalaman di masing-masing keahlian. Yang pastinya buat semua jurusan ini tuh,” kata Evi menambahkan.
Kemudian, dalam kegiatan tersebut, pembinaan yang diberikan utamanya adalah tentang visi dan misi kampus OTC Bali YPKP.
Para Otizen harus memiliki sikap profesionalisme dalam dunia bekerja. Yang tentu dibarengi dengan keterampilan dan kompetensi di bidangnya. Mereka juga diwajibkan untuk disiplin saat menerima materi tentang PDSP.
Pematerian kegiatan PDSP bagi mahasiswa OTC Bali YPKP Bandung
Namun yang tidak kalah penting, Evi mengharuskan mahasiswanya memiliki etika. Ketika seseorang mempunyai keahlian yang bagus, jika tidak dibarengi dengan etika yang bagus maka akan sia-sia.
“Siswa masing-masing jurusan yang tiga itu, mereka belajar tentang latar belakang jurusannya dulu. Misalnya dari vocabulary bahasanya, disesuaikan dengan kebutuhan di negara mana mereka akan ditempatkan,” ujar Evi.
Selain itu, Evi menyadari bahwa para mahasiswanya yang akan berangkat ke Taiwan khususnya adalah generasi Z atau sering disebut Gen Z.
Mereka adalah generasi muda yang tumbuh di era teknologi canggih. Dimana perubahan dunia yang secara global terjadi sangat cepat kata Evi.
Sehubungan dengan itu, di kala Gen Z cukup banyak diperbincangkan di sosial media Tik Tok hingga Instagram tentang minimnya mentalitas mereka di dunia kerja, Evi yakin bahwa Gen Z khususnya mahasiswanya dapat menjadi harapan yang bisa diandalkan.
Para Otizen sedang mengikuti kegiatan PDSP
“Mereka itu memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi. Gen Z tuh pinter-pinter. Kemudian kreatifitas serta semangat juangnya juga dapat diandalkan. Kalau kita tanamkan nilai-nilai itu dengan benar sebenarnya mereka itu cerdas-cerdas. Tergantung lembaga pendidikannya dalam memberikan semangat,” ujar Evi menegaskan.
Faktanya, Evi juga merasakan bahwa ada “susah-susah gampang” dalam memberikan motivasi kepada mahasiswanya.
Namun bersama timnya di OTC Bali YPKP, ia yakin dapat menumbuhkan integritas, kedisiplinan dan mental yang tangguh kepada para mahasiswanya.
Karena ketika siswa berlayar di Kapal Pesiar atau magang ke Luar Negeri, mereka harus memiliki jiwa petualang serta minat yang kuat di bidang yang digelutinya.
Sehingga kesiapan mengenai kemampuan bahasa asing serta keahlian di bidangnya akan saling menunjang.
Para Otizen yang akan berangkat magang ke Taiwan
Evi berpesan kepada seluru peserta didiknya yang sudah lulus, akan lulus dan baru masuk agar menjadi pribadi yang kreatif, berprestasi serta memiliki dedikasi dalam setiap bidang yang ditekuninya.
Mereka harus menyukai bidang yang mereka geluti. Terlebih dengan canggihnya zaman sekarang akan keterbukaan informasi, profesinya tidak akan berarti jika mereka terpaksa menjalankannya.
Evi berharap para mahasiswanya dapat menjadi tenaga profesional di bidang “hospitality”. Harus menjadi duta bangsa yang membawa citra positif di Indonesia melalui perilaku dan kinerjanya.
“Tanamkan sikap profesional dan disiplin sejak dini. Mereka usianya muda-muda dan perlu dibina. Maka dengan sikap profesional dan disiplin, mereka akan memiliki karakter yang kuat dan dapat bersaing secara global,” imbuhnya.
“Jadilah contoh dan inspirasi bagi generasi lain dengan menunjukkan bahwa Gen Z mampu mengharumkan nama bangsa Indonesia dimanapun itu,” kata Evi menambahkan.
Ice breaking melakukan senam dalam kegiatan PDSP
Selanjutnya, Gusti Raja Mahendra dari jurusan F&B Sevice, salah satu mahasiswa yang akan berangkat magang ke Taiwan, menceritakan tanggapannya.
Berawal dari ketertarikannya akan jurusan OTC Bali YPKP yang menjanjikan, Gusti memutuskan untuk menjadi mahasiswa dari kampus tersebut.
Alasan Gusti berkuliah di OTC Bali YPKP adalah karena ia bercita-cita untuk memiliki restoran sendiri di Indonesia dan ingin menggali ilmu hingga ke luar negeri.
Kemudian, setelah pendidikan berlangsung, menurut Gusti pembelajarannya sangat menyenangkan. Ilmu yang diberikan berasal dari referensi yang bagus.
“Saya senang sekali akan berangkat ke Taiwan. Tidak terasa saya sudah belajar disini sudah enam bulan. Sekarang sudah langsung dipanggil wawancara. Wawancaranya melalui video call tidak tatap muka secara langsung dengan HR-nya. Alhamdulillah keterima dan saya berangkat besok yaitu 20 Desember 2024. Pelaksanaan magangnya berlangsung selama satu tahun,” kata Gusti dengan penuh gembira.
OTC Bali YPKP Bandung, menyiapkan SDM yang siap bekerja ke mancanegara di bidang perhotelan dan kapal pesiar
Tugas dari F&B Service itu sendiri adalah melayani tamu dan mengantarkan makanan minuman tamu hotel ke tempat yang seharusnya.
Dirinya berharap OTC Bali YPKP semakin maju dan segala urusan hingga cita-citanya di masa depan dilancarkan.
“Program OTC Bali YPKP sangat menjanjikan! Ayo gabung bersama kami dan daftar sekarang!” ujar Gusti.
Masih dalam kesempatan yang sama, Frensisca Angelica yang akrab disapa Sisca dari jurusan Culinary, salah satu Otizen yang akan berangkat ke Taiwan, menyampaikan bahwa dirinya sangat senang dengan kesempatan pergi ke Taiwan.
“Senang sekali namun takut juga karena baru pertama kali pergi keluar negeri sendirian untuk kerja. Magangnya selama satu tahun, dan tempat saya ditempatkan itu grup di bidang restoran dan hotel. Untuk ditempatkan dimananya belum tahu. Kalau bagiannya sudah pasti di kitchen. Besok baru mau Medical Check Up,” ucap Sisca.
Dari kiri ke kanan: Gusti Raja Mahendra, Jurusan F&B Service, Frensisca Angelica, Jurusan Culinary dan Adjid Saputra, Jurusan Housekeeping
Di jurusan Culinary, Sisca diajarkan tentang memasak di dapur atau yang berhubungan dengan di dalam dan luar “kitchen”. Istilah tepatnya adalah hot kitchen dan cold kitchen.
Untuk di dalam “kitchen”, yang diajarkannya adalah seperti memotong sayuran, buah-buahan dan lainnya. Kemudian diajarkan juga tentang metode memasak atau “cooking method” hingga tentang pastry dan bakrie.
Sedangkan di luar “kitchen”, yang diajarkan adalah tentang membuat kue dan roti salah satunya.
Alasan dirinya memilih jurusan tersebut karena ia memang suka memasak. Dan cita-citanya adalah menjadi chef di luar negeri. Dirinya berharap menjadi orang sukses di masa mendatang. “Ayo semuanya gabung ke OTC Bali YPKP. Soalnya tidak akan mengecewakan,” kata Sisca penuh semangat.
Kemudian, Adjid Saputra dari jurusan Housekeeping, salah satu siswa yang akan berangkat ke Taiwan, menerangkan bahwa dirinya memilih jurusan Housekeeping dikarenakan sebelumnya sudah memiliki pengalaman di bidang tersebut. Ia meneruskan minatnya dari jenjang SMK ke OTC Bali YPKP.
Para Otizen OTC Bali YPKP berfoto bersama
“Saya belum tahu berangkatnya kapan, tinggal nunggu visa. Saya senang bisa berangkat ke luar negeri untuk pertama kalinya. Akan menjadi pengalaman berharga pastinya. Pengalaman saya dulunya di Hotel Padma Bandung. Kalau sekolah saya dari SMK Yapari Aktripa Bandung,” ujar Adjid.
Belum ada cita-cita khusus, Adjid memilih untuk terus menjadi orang yang lebih baik ke depannya.
Selama belajar di OTC Bali YPKP, pembelajarannya cukup nyaman. Penjelasan materi daripada dosen-dosennya mudah dicerna dan dipahami.
Adjid juga menerangkan bahwa Housekeeping terbagi ke dalam tiga bagian. Yaitu room attendant, public area dan laundry service.
Room attendant bertugas untuk membersihkan kamar tamu. Kemudian public area bertugas dalam membersihkan lobby dan koridor hotel. Serta laundry service bertugas untuk membersihkan linen kotor dan baju kotor tamu. Dirinya berharap agar dirinya dapat bekerja tetap di Taiwan usai magang. [SR]***