majalahsora.com, Kota Bandung – Setiap pemimpin dalam wilayah dan kewenangannya mengeluarkan kebijakan hingga regulasi yang berkekuatan hukum demi kebaikan warga masyarakatnya. Dalam hal ini terkait acara pelepasan, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menghimbau agar pelepasan siswa kelas XII tidak dilakukan secara berlebihan, tidak boleh diadakan di hotel khususnya dan membebani orangtua siswa.
Kebijakan tersebut pun menuai pro dan kontra, baik dari sudut pandang orangtua hingga para siswanya sendiri.
Namun seiring berjalannya waktu dan pemahaman yang diberikan melalui berbagai media, hampir beberapa sekolah khususnya di Kota Bandung setuju dan melaksanakan kebijakan Gubernur tersebut sesuai arahan dan aturan yang berlaku.
(Ayo daftar ke SMK ICB Cinta Teknika. Lulusannya mudah bekerja. Untuk daftar klik Bit.ly/icbcintateknika)
Pada kesempatan ini, SMK ICB Cinta Teknika, menyelenggarakan acara pelepasan siswa kelas XII angkatan tahun ajaran 2024/2025, sekaligus pengangkatan sumpah profesi jurusan Tenaga Kesehatan, di GOR SMK ICB, Jalan Atlas Tengah No. 2, Kelurahan Babakan Surabaya, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, pada 3 Juni 2025.
Dua agenda penting tersebut dilaksanakan dalam satu hari dari pukul 08.00-13.00 WIB secara sederhana namun tetap khidmat dan meriah.
Ketua Yayasan Insan Cinta Bakti, Bonur Parlindungan, S.H., M.H., (kanan), didampingi oleh Sekretaris Yayasan Insan Cinta Bakti, Limbert Hutahaean, S.T., M.A., (kiri)
Sugiyo, S.Sos., M.M., Kepala Sekolah, menyampaikan pesan kepada para lulusan bahwa mereka harus sangat bersyukur. Dikarenakan tidak perlu merasakan sulitnya mencari bekerja, melainkan tinggal melanjutkan kebekerjaannya.
“Saat di luar sana job fair dibuka dimana-mana dan orang-orang saling berebut peluang bekerja, sebagian dari kita lulusan ICB Cinta Teknika tidak perlu ikut antri dalam barisan pencari kerja. Bukan karena tidak butuh pekerjaan, namun karena pekerjaan sudah menunggu mereka bahkan sebelum lulus. Mereka adalah generasi yang sejak di bangku sekolah sudah dilatih dan dibina oleh dunia industri mitra Cinta Teknika, sekaligus diberi persiapan tentang dunia kerja,” kata Sugiyo dengan penuh rasa syukur dalam pidatonya.
Ini semua bukan sebuah keajaiban. Melainkan hasil dari sistem sekolah yang telah dijalani. SMK ICB Cinta Teknika tidak hanya mengajarkan teori. Tetapi memadukan keterampilan, karakter dan koneksi dengan dunia industri. Cinta Teknika juga bukan hanya sekedar tempat belajar, bisa juga menjadi jembatan nyata menuju dunia profesional. Sugiyo menyatakan hal tersebut dalam pidatonya layaknya berorasi.
Dirinya berterima kasih kepada pengurus Yayasan, seluruh guru, staf dan para orangtua karena telah mendampingi SMK Cinta Teknika hingga melaju pesat sejauh ini.
Dalam kesempatan ini, Sugiyo juga mengucapkan terima kasih kepada PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing yang telah langsung merekrut para siswa Cinta Teknika, lulusan Kelas Khusus Yamaha/KKY. Adapun industri lainnya yang telah ikut memajukan SMK Cinta Teknika antara lain PT. Netkrom, Hotel Intercontinental, Hotel Indigo, Caretaker Indonesia, Apotek Hosannah dan lainnya.
Kepala SMK ICB Cinta Teknika Kota Bandung, Sugiyo, S.Sos., M.M., saat menyampaikan pidato
Dirinya percaya bahwa kesempurnaan bukan datang dari sebuah pujian, melainkan dari keberanian mendengar dan menerima masukan. SMK Cinta Teknika akan terus belajar, berbenah dan menghasilkan generasi-generasi yang siap kerja bahkan sebelum dinyatakan lulus.
Wakil Kepala Sakolah bidang Kurikulum Slamet Riyadi, S.Pd., yang menjadi Ketua pelaksanaan kegiatan, menejelaskan bahwa SMK Cinta Teknika pada tahun ajaran 2024/2025 ini. meluluskan 172 orang siswa kelas XII.
Yang terdiri dari 22 orang jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR), 40 orang jurusan Teknik Sepeda Motor (TSM), 41 orang jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ), 34 orang jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) dan 17 orang jurusan Farmasi serta 18 orang jurusan Keperawatan.
“Alhamdulillah berjalan lancar. Kalau dilihat, pelaksanaannya kurang lebih mirip dengan di hotel dari rangkaian acara hingga suasananya. Namun kalau di sekolah sebetulnya lebih repot. Sedangkan kalau di hotel itu tinggal melaksanakan saja. Sehingga persiapan untuk acara di sekolah itu lebih banyak. Namun secara keseluruhan, acara ini sederhana namun tetap khidmat dan meriah,” ujar Slamet.
Secara prinsip, SMK Cinta Teknika melihat dan menilai kategori “terbaik” pada siswa adalah melalui kebekerjaannya. Bukan sekedar nilai tinggi saja.
Pengangkatan sumpah profesi jurusan Tenaga Kesehatan
Adapun siswa-siswa peraih kategori terbaik tahun ajaran 2024.2025 antara lain: 1. Renaldi Saputra jurusan TKR yang telah diterima bekerja di PT. Aurora Coating Pluit; 2. Mochammad Hilman jurusan TSM yang telah diterima bekerja di PT. Yamaha Metro Perkasa Motor Bandung; 3. Jaya Dinata yang jurusan TKJ telah diterima bekerja di PT. Nekrom Solusindo; 4 Indra Hardika Pratama jurusan RPL yang telah diterma bekerja di PT. Nexa Media Pratama; 5. Marsya Akhswat Alzahra jurusan Farmasi yang telah diterima bekerja di Apotek Hosanna; 6. Ranti Cantika Duri jurusan Asisten Keperawatan yang telah diterima bekerja di Asia Afrika Dental.
Para lulusan terbaik dan yang sudah diterima bekerja, dilantik langsung oleh perwakilan dunia industri yang bersangkutan, seperti oleh Yamaha Indonesia Motor Manufacturing yang melantik langsung para lulusan oleh perwakilannya.
Slamet juga menyampaikan bahwa secara persentase, lulusan yang langsung bekerja lebih banyak daripada yang berwirausaha dan melanjutkan. Dikarenakan sebelum lulus, banyak dari mereka yang sudah diterima bekerja di bidang industrinya masing-masing.
Lebih jauh, rangkaian kegiatannya dimulai dari upacara adat. Dilanjutkan dengan pengangkatan sumpah profesi jurusan Asisten Keperawatan oleh LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) yang didampingi Departemen Agama. Setelahnya ada kata sambutan dari dewan pengawas hingga perwakilan orang tua.
Inti acaranya dilangsungkan dengan pengalungan medali dan pengumuman serta pemberian Surat Keterangan para lulusan terbaik. Agar khidmatnya tetap ada, dilaksanakanlah kegiatan “sungkeman” dari para lulusan terbaik kepada para orangtuanya masing-masing. Saat sungkeman, siswa terbaik mengucapkan terima kasih dan memohon maaf atas segala kesalahannya kepada orangtuanya.
Suasana haru saat lulusan melakukan sungkeman kepada orangtua
Setelahnya, diadakan acara makan siang yang diiringi dengan hiburan berupa penampilan musik dari siswa Cinta Teknika.
Mengenai biaya kegiatan sudah satu paket sejak awal kelas XII, karena sekolah swasta masih diberikan keleluasaan, berbeda dengan sekolah negeri. Dirinya berharap ke depannya semakin banyak lulusan yang diterima bekerja di banyak perusahaan.
Dodih Sutriono, Service Education Yamaha DDS 2 Jawa Barat, turut merasakan haru tatkala melantik para lulusan Kelas Khusus Yamaha (KKY) hingga antusias memberikan pesan kepada para lulusannya.
“Untuk SMK KKY (Kelas Khusus Yamaha) secara total di Jawa Barat ada enam, salah satunya di SMK ICB Cinta Teknika. Untuk Cinta Teknika ini KKY-nya adalah yang ketiga. Dan untuk alumninya 100 persen sudah bekerja untuk angkatan pertama dan kedua. Sedangkan untuk angkatan ketiga di 2025 ini baru 89 persen atau 19 orang. Karena sisanya masih dalam tahap perekrutan. Kita mengutamakan kualitas bukan kuantitas,” ujar Dodih.
“Untuk para lulusan KKY, teruslah belajar. Karena belajar itu tidak ada hentinya seiring dengan teknologi yang berkembang pesat. Lalu karakter itu harus tetap dibina dan dijaga. Karena karakter adalah poin utama yang dibutuhkan perusahaan. Ada beberapa poin yang perlu digaris bawahi, yaitu attitude, skill dan knowledge. Attitude ini sangat disorot di bengkel-bengkel Yamaha khususnya,” kata Dodih menambahkan.
Dodih Sutriono, Service Education Yamaha DDS 2 Jawa Barat (kiri) bersama lulusan Kelas Khusus Yamaha yang siap bekerja
Kemampuan komunikasi yang efektif pun akan menentukan integritas daripada segala aspek yang ada.Terlebih, seorang teknisi lebih banyak berinteraksi dengan konsumen. Tentunya komunikasi tersebut harus dijaga melalui etika atau attitude yang diimbangi dengan kedisiplinan di tempat kerja masing-masing.
Dodih juga menyampaikan bahwa dengan ini, menjadi bukti Yamaha peduli dengan dunia pendidikan. Peduli terhadap penempatan-penempatan lulusan dalam dunia kerja.
Sedangkan, Ida Widyawati, orangtua dari Indra Hardika Pratama (salah satu lulusan terbaik), sangat bangga dan terharu atas prestasi anaknya hingga menjadi lulusan terbaik.
“Kabarnya mendadak bahwa Indra masuk berprestasi, jadi saya tidak bisa berkata-kata (sambil menangis terharu). Lalu terkait kegiatan ini sangat memuaskan. Penerimaan sekolah sangat bagus, baik kepada orangtua maupun anaknya. Jamuannya bagus,” kata Ida menjelaskan.
“Kalau soal biaya sebetulnya ini dari awal masuk kelas XII adalah kesepakatan dari semua orangtua. Tidak ada kendala dan tidak ada paksaan. Biayanya sudah satu paket,” kata ida menambahkan.
Rampak kendang memeriahkan acara pelepasan siswa SMK ICB Cinta Teknika, tahun ajaran 2024/2025
Ida berharap anaknya dapat melanjutkan jenjang pendidikannya hingga tingkat Universitas dengan lancar dan cepat lulus. Sedangkan untuk Cinta Teknika, Ida berharap agar jumlah siswanya meningkat. Tidak lupa dengan peningkatan mutu dan layanan pendidikan yang jauh lebih baik ke depannya.
Indra Hardika Pratama, lulusan kelas XII jurusan RPL sekaligus lulusan terbaik, merasa bahwa pembelajaran di ICB Cinta Teknika nyaman dan penuh dengan bimbingan.
“Kita dituntun dan dibimbing hingga bisa saat belajar. Kalau sekarang Alhamdulillah sudah diterima di PT. Nexa Media Pratama bagian Web Developer. Sudah diterima sejak PKL. Saya cukup kaget ketika dari PKL ke dunia kerja. Karena biasanya projek yang dibuat hanya secara basic. Sedangkan di dunia kerja akan diadaptasi ke tingkat yang lebijh advance. Itu tantangannya. Job desk saya lebih ke Front End Developer saat ini,” ujar Indra.
Indra merasakan senang dan perasaan tidak menyangka karena sudah lulus dari jenjang SMK. Ia berharap dapat menjadi orang sukses yang membahagiakan orangtuanya.
Sedangkan Ranti Cantika Duri, lulusan jurusan Keperawatan sekaligus peraih lulusan terbaik, merasa tidak menyangka karena begitu cepatnya waktu, dirinya harus berpisah dengan teman-temannya yang seru.
Ida Widyawati, bersama putranya, Indra Hardika Pratama yang menjadi salah satu lulusan terbaik SMK ICB Cinta Teknika Kota Bandung
“Nggak nyangka udah lulus itu, secepat ini sih. Apalagi waktu PKL itu udah seru banget. Jadi pas momen-momennya mau pisah, malah deket. Itu sedih banget sih. Lalu untuk menjadi lulusan terbaik, tidak ada parameter tertentu sebetulnya. Yang penting jalani aja hal yang baik, inisiatif dan terus belajar. Karena SMK itu skill dan karakter harus seimbang,” ujar Ranti.
“Selama belajar tiga tahun di sini saya lebih merasa seru pertemanannya. Yang saya dapat dari PKL yang jauh dari rumah itu belajar tentang kemandirian. Cinta Teknika memberi pelajaran itu. Kalau soal tantangan di bidang saya, harus lebih berhati-hati dalam bekerja. Karena keperawatan itu berkaitan erat dengan nyawa manusia layaknya dokter,” kata Ranti menambahkan.
Dirinya melaksanakan PKL di Rumah Sakit Hermina, Rumah Sakit Muhammadiyah, Klinik Seno Medika dan di bidang “caretaker” di wilayah Bekasi.
Sekarang dirinya telah diterima bekerja di Klink Asia Afrika Dental dengan status training selama tiga bulan terlebih dahulu. Walaupun cakupan ilmu dari jurusan Keperawatan adalah tentang penyakit secara umum, namun Klinik Asia Afrika Dental menjadi hal baru yang Ranti tekuni saat mendapat kesempatan tersebut. Belajar dari awal mengenai gigi adalah tantangan baru menurutnya.
Utamanya, Ranti tidak bauan dalam kesempatan panggilan kerja. Selama masih di bidang Keperawatan, ia akan “hajar” kesempatan itu menjadi sebuah pengalaman dan ilmu berharga ke depannya.
Ranti Cantika Duri, dari jurusan Keperawata peraih lulusan terbaik, SMK ICB Cinta Teknika Kota Bandung
Dengan telah dilakukannya sumpah profesi Tenaga Kesehatan, Ranti harus lebih serius dan bertanggung jawab atas pekerjaannya mulai dari saat ini.
“Enaknya di SMK Cinta Teknik aitu bisa memlilih. Antara melanjutkan kerja atau ikut pelatihan ke Jepang. Kalau di Jepang kita jadi caregiver. Mungkin itu jadi rencana saya setelah bekerja sesuai waktunya, yaitu ikut pelatihan untuk ke Jepang,” ujar Ranti.
Ia berharap dapat membanggakan orang tua dan dirinya sendiri. Namun yang menjadi fokus utamanya adalah harus tetap berada di jalan yang benar.
Karena semakin dewasa, tanggung jawab untuk diri sendiri akan menjadi prioritas utama. Kemanapun ia pergi, akan tetap berusaha untuk bisa menjaga diri.
Ranti berpesan kepada adik-adik kelasnya khususnya yang akan melaksanakan PKL, agar terus semangat. Karena dalam PKL, kuat mental adalah sebuah keharusan. Diiringi dengan etika bekerja yang bagus, proses karir ke depannya akan lebih baik. [SR]***