majalahsora.com, Kota Bandung – Dr. H. M. Samsuri, S.Pd., M.T., IPU., selama tiga tahun memimpin Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV Jawa Barat dan Banten, telah menorehkan banyak prestasi. Di antaranya, meraih predikat terbaik I sebagai Inovasi Pembinaan Penjamin Mutu Perguruan Tinggi Vokasi tahun 2024. Selain itu, LLDIKTI IV juga mendapatkan penghargaan Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) serta meraih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik sebagai Lembaga Paling Informatif tahun 2024.
Tidak hanya itu, LLDIKTI IV juga menjadi juara umum dalam Anugerah Diktisaintek tahun 2024 dengan memborong delapan penghargaan. Capaian jumlah guru besar sejak kepemimpinan Samsuri meningkat menjadi 360 orang. Jumlah perguruan tinggi dengan akreditasi unggul juga bertambah menjadi 10 kampus. Begitu pula dengan indeks kepuasan masyarakat yang terus meningkat setiap triwulannya, terakhir mencapai angka 87,62 persen. Ini merupakan capaian kinerja dan prestasi yang cukup prestisius.
Sejak tanggal 4 Februari 2025, Samsuri menduduki jabatan baru sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Sains dan Teknologi, Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek). Sementara itu, jabatan Kepala LLDIKTI IV diestafetkan kepada Dr. Lukman, S.T., M.Hum.
Acara serah terima jabatan atau pisah sambut Kepala LLDIKTI IV Jawa Barat dan Banten dilangsungkan di Universitas Islam Bandung (UNISBA) pada hari Jum’at, 21 Februari 2025. Dalam kesempatan ini, Lukman sebagai Kepala LLDIKTI IV yang baru menyatakan komitmennya untuk menggenjot terciptanya 1.500 guru besar baru.
“Rasio dosen di LLDIKTI IV ada sekitar 31.000 orang, yang sudah menjadi guru besar baru sekitar 360 orang. Artinya, ini kurang dari satu persen. Sementara itu, untuk peningkatan ke guru besar, sudah ada 1.500 Lektor Kepala yang telah menyelesaikan pendidikan S3. Dari sisi syarat, mereka sudah memenuhi. Kita akan dorong. Biasanya, kekurangan mereka ada pada syarat khusus, yaitu harus mempublikasikan karya di jurnal internasional bereputasi. Jika syarat khusus itu terpenuhi, mereka bisa menjadi profesor,” kata Lukman di UNISBA.
Target lainnya adalah mendorong 10.000 dosen (sekitar sepertiga dari total jumlah dosen yang ada) yang belum memiliki jabatan fungsional untuk segera memperolehnya. “Bagi yang sudah S2, kita dorong menjadi asisten ahli, dan yang sudah S3 menjadi lektor. Dengan demikian, dosen memiliki kepastian karir yang jelas. Jadi, dosen tidak hanya mengajar, tetapi juga menjalankan tridharma perguruan tinggi, dan bisa mencapai jenjang profesor,” pungkasnya.
Kegiatan pisah sambut, dilangsungkan di Universitas Islam Bandung. Foto Humas LLDIKTI IV
Pesan Samsuri kepada Lukman
Pada kesempatan yang sama, Samsuri memberikan pesan kepada Lukman agar terus mendorong perguruan tinggi untuk semakin berkualitas, baik dalam hal akreditasi nasional maupun internasional. Namun, yang paling penting, menurut Samsuri, adalah terus mendorong kultur mutu di lingkungan perguruan tinggi.
Senada dengan hal tersebut, Samsuri juga menyoroti jumlah guru besar yang sudah melonjak cukup tinggi. Namun, ia meyakini bahwa LLDIKTI IV di bawah kepemimpinan Lukman akan mampu meningkatkan capaian tersebut lebih baik lagi.
Tidak kalah penting, Samsuri juga menekankan pentingnya tata kelola mahasiswa, khususnya terkait program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah). Selama kepemimpinannya, Samsuri telah berupaya menurunkan jumlah pengaduan terkait masalah KIP Kuliah.
“Namun, ini harus terus dilakukan lebih intensif lagi agar program KIP Kuliah benar-benar dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sesuai aturan. Hak mahasiswa harus benar-benar menjadi hak mahasiswa,” kata Samsuri.
Selanjutnya, Samsuri juga menekankan pentingnya menyehatkan perguruan tinggi. Apabila ada kampus yang dimungkinkan untuk merger karena suatu hal, maka hal itu harus dilakukan. Atau, bisa juga dilakukan alih kelola.
“Jika sebuah perguruan tinggi tidak mampu menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan tinggi, pilihannya adalah dimerger atau tutup secara mandiri,” tegas Samsuri.
Hal penting lainnya yang disampaikan Samsuri adalah terkait tata kelola di LLDIKTI IV yang harus terus akseleratif. “Salah satunya, kami sudah masuk dalam wilayah zona integritas wilayah bebas korupsi. Ini harus didorong agar bisa menjadi zona birokrasi bersih dan melayani,” pungkasnya. [SR]***