majalahsora.com, Kota Bandung – Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK tingkat Jawa Barat tahun 2024 melombakan mata lomba Health and Social Care, adalah bidang penyedia layanan kesehatan.
Dari 27 mata lomba yang ada pada ajang Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK tingkat Jabar tahun 2024, ini menjadi salah satu mata lomba yang dikompetisikan.
SMKN 15 Bandung pun terpilih menjadi tuan rumah lomba Health and Social Care. Pasalnya sekolah yang dipimpin oleh Dra. Lilis Yuyun, M.M.Pd., memiliki jurusan Pekerja Sosial dengan fasilitas pendukungnya.
Kepala Program Keahlian jurusan Pekerja Sosial, Nita Anissa, S.Tr.Sos., (kiri)
Sekedar diketahui Jurusan Pekerja Sosial di dalamnya berkaitan erat dengan kesehatan.
Masih berkaitan dengan LKS ini, Kepala Program Keahlian jurusan Pekerja Sosial, Nita Anissa, S.Tr.Sos., yang menjadi Penanggung Jawab Kegiatan di SMKN 15 Bandung menjelaskan, bahwa lombanya berlangsung selama dua hari. Dari tanggal 14 sampai 15 Mei 2024. Diikuti oleh 18 orang peserta dari 18 kabupaten/kota di Jabar.
“Dalam lomba ini ada tiga kompetensi yang dinilai. Yaitu uji kognitif, uji praktik dan uji presentasi. Ini sudah tahun ke dua kami menjadi penyelenggara. Kami mencoba memberikan yang terbaik. Mempersiapkan ini dengan rasa bangga karena menjadi penyelenggara,” kata Nita, di SMKN 15 Kota Bandung, Jalan Gatot Subroto Nomor 4, Rabu (15/5/2024).
LKS SMK tingkat Jabar, peserta mata lomba Health and Social Care sedang mempraktekkan making bed
Sedangkan juri tim penilainya melibatkan dokter dan praktisi keperawatan sebanyak tiga orang.
“Memang ada perbedaan soal yang diujikan pada LKS tahun ini dan sebelumnya. Soal di tahun ini ada tentang RJP atau semacam bantuan pernafasan dasar. Sedangkan di tahun sebelumnya tentang penanganan lansia yang memiliki diabetes dikaitkan dengan kasus patah tulang,” kata Nita.
Nita juga menjelaskan mengenai soal yang diujikan. Kata dia para peserta pada. tahap awal melakukan making bed atau merapikan tempat tidur untuk pasien. Dan di sini bukan hanya fokus untuk merapikan tempat tidur, melainkan nantinya mobilisasi dengan memindahkan pasien dari kursi roda ke tempat tidur.
LKS SMK tingkat Jabar 2024, mata lomba Health and Social Care dinilai oleh dokter dan praktisi keperawatan
Intinya soal yang diujikan mengenai making bed, mobilisasi pasien dan melakukan RJP atau bantuan pernafasan dasar.
Pada tahun-tahun sebelumnya pada mata lomba Health and Social Care tingkat kota, SMKN 15 Bandung meraih juara pertama. Bahkan pada tiga tahun ke belakang, di tingkat kota maupun provinsi selalu mendapat juara dan masuk tiga besar.
Sehubungan dengan itu, SMKN 15 menargetkan siswanya menjadi juara pertama. Berikutnya mewakili Jabar ke LKS SMK tingkat nasional di Lampung.
Alumni SMKN 15 Kota Bandung dari jurusan Pekerja Sosial sedang memaparkan materi seminar
“Kalau sejauh ini secara persiapan alhamdulillah kami sudah difasilitasi oleh Ibu Kepala Sekolah langsung. Ibu Kepsek selalu support kami, khususnya di bidang lomba LKS ini. Harapannya adalah kita bisa lanjut hingga ke tingkat nasional,” kata Nita.
Nita pun bersyukur karena siswanya di jurusan Pekerja Sosial dalam lomba Health and Social Care mampu bersaing dengan sekolah-sekolah kesehatan lainnya.
Dirinya mengakui bahwa faktanya jurusan Pekerja Sosial cukup berbeda dengan sekolah keperawatan atau sekolah kesehatan. Ilmu dari Pekerja Sosial merupakan kombinasi dari ilmu sosial dengan ilmu kesehatan.
Peserta seminar antusias mengikuti kegiatan
Selain itu, bersamaan dengan berlangsungnya LKS ini, ada seminar yang diselenggarakan berkaitan dengan tema LKS. Temanya “Merdeka Berprestasi, Talenta Vokasi, Menginspirasi Wujudkan Generasi Terdidik Terbaik”.
Dalam seminar ini SMKN 15, menghadirkan alumni terbaik dari jurusan Pekerja Sosial.
“Di seminar ini kaitannya masih dengan LKS. Bertujuan untuk memotivasi para peserta khususnya di bidang Health and Social Care agar mereka mampu bersaing di dunia kerja. Kita ini berbagi tentang praktik baik berkaitan dengan kompetensi , bidang keilmuan dan lainnya. Ini momen yang cukup langka, dimana kita bisa bertemu se-Jawa Barat,” kata Nita, antusias.
Nita berharap ada kemajuan pada jurusan Pekerja Sosial, sehingga lebih dikenal di masyarakat luas. Lingkup kecilnya yaitu Jawa Barat, ke depannya bisa hingga nasional dan bahkan internasional. [SR]***