majalahsora.com, Kabupaten Bandung Barat – Siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), tengah menerapkan kurikulum merdeka, sedangkan siswa kelas Xl dan Xll masih menggunakan kurikulum 2013.
Kepala Sekolah SMAN 1 Padalarang, Lina menyampaikan, kurikulum merdeka baru diterapkan pada tahun 2022 di sekolahnya.
Lina yang baru menjabat Kepsek SMAN 1 Padalarang akhir Januari 2023, akan terus menguatkan SDM para pengajarnya, dalam menyesuaikan kurikulum merdeka.
Wakasek Kesiswaan, Dra. Yulita Suryati Z
“Walaupun di kelas Xl dan Xll masih kurikulum 2013, tetapi kita inovasikan dengan kurikulum merdeka, agar sejalan dengan konsep kurikulum baru, yaitu (P5) Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila,” ungkap Lina, di SMAN 1 Padalarang, Selasa (7/2/2023).
“Kita rutin menggelar workshop, study banding, tujuannya untuk merubah paradigma berfikir guru. Hal itu penting, pasalnya nanti akan berbenturan dengan tunjangan sertifikasi guru terkait jam pengajar,” imbuh Lina yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala SMAN 2 Lembang.
Lina tegaskan, jika aturan kurikulum 2013 dalam seminggu harus 24 jam target pengajarannya. Tetapi di kurikulum merdeka, hanya 18 jam seminggu, termasuk 6 jam pengajaran projek.
Wakasek Sapras, Fitrian Wulandari, S.Pd
Sehingga apabila terpenuhi jam itu, akan mendapatkan tunjangan sertifikasinya (bagi guru).
“ini yang wajib diketahui guru, sehingga mereka fokus pada penguatan kurikulum merdeka,” tutur Lina.
Secara pribadi, Lina pun mengapresiasi dengan perilaku para guru SMAN 1 Padalarang, yang beretika dan fokus pada pola pembelajaran yang diarahakan kepala sekolah.
Wakasek Kurikulum, Wiwik Wahjoeni, S.Pd
“Mereka menghargai pimpinan, yang terpenting mempunyai visi misi yang sejalan, untuk memajukan SMAN 1 Padalarang,” ucapnya.
Sementara itu Wakasek Bidang Kurikulum Wiwik Wahjoeni, menerangkan, di semester dua ini tengah sosialisasikan progres kurikulum merdeka, kepada siswa kelas X. Di antaranya, menyebarkan angket dan psikotes kepada siswa, untuk dipilih pelajaran apa yang diminati di kelas Xl dan Xll nanti.
“Jadi tidak ada lagi jurusan IPA, IPS, dan lainnya. Kurikulum merdeka langsung pada kompetensi siswa,” tegasnya.
“Intinya bidang kurikulum, terus melakukan pengiatan kurikulum merdeka ini, dari segi SDM guru, siswa hingga prasananya, dan dukungan penuh dari kepala sekolah,” kata Wiwiek.
Senada dengan itu Wakasek bidang kesiswaan Yulita Suryati mengungkapkan, pihaknya tengah persiapkan siswa untuk berbagai kompetisi sekolah tahun ini.
Persiapan untuk menorehkan prestasi di luar sekolah, dinilai dapat membentuk karakter yang unggul.
Suasana Perpustakaan SMAN 1 Padalarang
“Selain itu kita akan adakan workshop literasi jurnalistik, tujuannya agar siswa dapat menyikapi pemberitaan di medsos untuk dapat menggali informasi yang benar atau hoax. Sebagai sekat gencarnya arus informasi di era digital ini, mudah2 secepatnya dilaksanakan,” kata Yulita.
Selain itu, program selanjutnya mitigasi bencana, sebagai literasi siswa menghadapi kesiagaan bencana alam, penguatan sekolah ramah anak dan sekolah bersih dari narkoba.
Fitria Wulandari selaku Wakasek bidang prasarana pun menyampaikan, bahwa program Adiwiyata dan sekolah ramah anak menjadi program yang fokus di tahun 2023 ini.
“Fasilitas sekolah kita sudah membuni, seperti taman penghijauan, kelas yang bersih, ada kipas angin, juga akan hadir ruang eskul sebagai penunjang kompetensi anak. disini juga ada ruang perpus, olahraga, sarana ibadah, dan lainnya,”. Sedangkan program Adiwiyata yang sudah diraih SMAN 1 Padalarang, akan terus ditingkatkan berdasarkan arahan Kepala Sekolah. [SR]***