majalahsora.com, Kota Bandung – Unjuk kabisa dan catwalk lima pasang mojang jajaka SMAN 14 Kota Bandung, berhasil memukau juri dan penonton yang memadati lapang sekolahnya.
Mereka bersaing di puncak acara Pasanggiri Mojang Jajaka yang tahun ini diberi tema Amoria.
Mempertontonkan bakatnya, seperti jaipongan, biantara basa Sunda, seni bela diri tae kwon do, main biola dan lainnya.
Dedi Kepala SMAN 14 Kota Bandung sangat mendukung kegiatan yang merupakan salah satu program unggulan sekolahnya.
Tengah, Titin ketua pelaksana bersama juri Mojang Jajaka Kota Bandung (Poto)
“Ini merupakan program sekolah yang dilaksanakan oleh OSIS SMAN 14 Kota Bandung, untuk meningkatkan prestasi non akademik,” kata Dedi, usai membuka kegiatan Pasanggiri mojang jajaka, Selasa (11/2/2020) siang.
“Mereka (OSIS) belajar memanage cara membuat event yang baik. Dari mulai mencari sponsor, merancang acara dan lainnya,” imbuhnya.
Tatang Wakasek Humas kala menjadi juri (Poto)
Secara tidak langsung, menurut Dedi kegiatan itu melatih para siswanya untuk mengelola sebuah event.
Termasuk sebagai wadah untuk mengapresiasi siswa SMAN 14 yang memiliki bakat.
Mimin Wakasek Sapras (Poto)
Pihaknya pun mendukung secara moril dan bahkan materil.
“Setelah kegiatan ini kami stop dulu untuk kegiatan OSIS lainnya. Fokus persiapan menghadapi UNBK dan ujian sekolah bagi kelas XII,” terangnya.
Pertunjukan ketangkasan silat (Poto)
Sementara itu Titin Komariah, Ketua Pelaksana Mojang Jajaka SMAN 14 tahun 2020 mengatakan, bahwa kelima pasang yang lolos diajang itu sebelumnya telah melewati dua tahapan (tes) yang ketat.
Pertama mereka telah lolos tes tertulis (30 Januari 2020) dan tes bakat (31 Januari 2020).
Finalis Mojang SMAN 14 Kota Bandung (Poto)
“Dari 36 peserta kami saring. Kemudian mengkerucut menjadi lima finalis. Mereka telah lolos tes pengetahuan lisan dan tertulis serta tes bakat,” kata Titin.
Pada puncak acara Selasa 11 Pebruari 2020 itu, ada penilaian catwalk serta pertanyaan yang diajukan para juri.
Finalis Jajaka SMAN 14 Kota Bandung (Poto)
Setelah para peserta mengambil secara acak pertanyaannya.
Dinilai oleh Mojang Jajaka Kota Bandung tahun 2019, termasuk Titin dan Tatang sebagai juri dari lingkungan SMAN 14.
Ridla (Poto)
“Sebelumnya ada Pak Teri, Bu Yuli dan guru lainnya, menjadi juri saat seleksi awal,” kata Titin.
Pada ajang itu ada juga tampilan hiburan. Perpaduan seni tradisi dan modern. Di antaranya silat, lingkung seni SMAN 14, band, DJ dan lainnya.
Salah satu peserta menampilkan biantara basa Sunda (Poto)
Saat majalahsora.com menanyakan dukungan pihak sekolah, Titin mengatakan bahwa sekolahnya mendukung penuh kegiatan yang selama dua tahun sebelumnya fakum.
“Luar biasa dukungan Pak Dedi kepala sekolah kami. Termasuk Wakasek Kesiswaan, rekan guru dan para siswa. Insya Alloh akan berdampak baik kepada sekolah,” kata Titin.
Menurut Titin, para pemenangnya akan menjadi duta SMAN 14 Kota Bandung, untuk ajang di sekolah maupun di luar sekolah.
Unjuk kabisa jaipongan (Poto)
Ia pun berharap ajang mojang jajaka SMAN 14 ke depan lebih baik lagi.
Yosi kelas XI, salah satu pesertanya mengatakan bahwa ajang itu memiliki banyak nilai positif.
“Kagiatan ini bisa ngamumule budaya Sunda,” kata Yosi, yang menampilkan tari jaipongan dan sering menjadi juara pasanggiri jaipongan.
Yosi (Poto)
Senada dengan Yosi, Ridla kelas XI pun mengatakan bahwa kagiatan mojang jajaka di sekolahnya berdampak positif.
“Salah satunya meningkatkan kepercayaan diri para peserta serta meningkatkan kecintaan terhadap budaya Sunda,” kata juara kedua kejuaraan tae kwon do internasional di Bali 2019, juara ketiga nasional di UPI tahun 2018, dan banyak lagi. [SR]***