majalahsora.com, Kota Bandung – SMAN 16 Kota Bandung selain melaksanakan kurikulum dari pemerintah, juga menerapkan kurikulum khas yaitu Kurikulum Adiguna.
Kurikulum Adiguna ini digagas oleh Dra. Eha Julaeha, M.Pd., saat kali pertama menjadi Kepala SMAN 16 Kota Bandung, pada tahun 2021 dan diimplementasikan pada tahun yang sama.
Hal tersebut dilakukan setelah melalui pengamatan dan analisa tajam, bahwa lulusan SMAN 16 Kota Bandung tidak semuanya melanjutkan ke perguruan tinggi baik negeri maupun swasta.
Melihat latar belakang keterbatasan ekonomi orangtua siswa, menjadi salah satu sebab mereka tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
“Kurikulum ini sudah berlangsung selama tiga tahun lamanya. Dan sudah bekerja sama dengan berbagai pihak,” kata Eha, di ruang kerjanya, Jalan Mekarsari No 81, Kelurahan Babakan Sari, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, Kamis (16/1/2025).
Masih dari keterangan Eha, dinamakan Adiguna berarti berdaya upaya dan bermanfaat bagi pendidikan bangsa Indonesia. Ia pun ingin agar para siswanya setelah lulus tidak menganggur.
Saat acara peresmian kerja sama SMAN 16 Kota Bandung dengan LPK LOEN
Makanya siswa SMAN 16 Kota Bandung yang tidak melanjutkan pendidikan tinggi dipetakan terlebih dahulu, kemudian dibekali dengan keterampilan khusus, (kelas vokasi) dan dibuatlah Kurikulum Adiguna.
Inovasi kurikulum ini fokus pada pengembangan potensi diri siswa. Untuk memperkuat metode Kurikulum Adiguna, SMAN 16 pun melakukan kerja sama bidang vokasi dangan salah satu Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) LOEN (dibaca Lun).
“Hari ini 16 Januari 2025 tadi pagi sudah melaksanakan pembukaan atau launching kegiatan program implementasi Kurikulum Adiguna. Kurikulum Adiguna merupakan double track kurikulum. Jadi ada kurikulum reguler dan ada kurikulum tambahan.”
Berfoto bersama
“Yang melanjutkan ke perguruan tinggi itu melaksanakan pemantapan dalam upaya meningkatkan nilai UTBK.”
“Kemudian untuk yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, diharapkan mereka tidak jadi pengangguran. Masih ada peluang untuk memanfaatkan kehidupannya dengan berwirausaha.”
“Salah satunya kita berkolaborasi dengan alumni SMAN 16 Bandung tahun 2007 kalau tidak salah yang memiliki LPK LOEN. Kami kerja sama di bidang vokasi untuk ini,” Eha menjelaskan panjang lebar.
Dalam kerja sama ini LPK LOEN akan memberikan pengetahuan dan keterampilan secara gratis, terkait cara berwirausaha kepada siswa SMAN 16 Bandung. Ini merupakan sebuah kesempatan dan peluang emas yang sangat dia syukuri. Terutama untuk meningkatkan kapasitas diri yang akan dimiliki oleh siswa SMAN 16.
Eha juga berprinsip bahwa sejatinya pendidikan adalah sesuatu yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan membuat manusia dapat bertanggung jawab atas kehidupannya.
Diharapkan pembekalan bagi siswa ini dapat bermanfaat minimal untuk pribadi mereka, sehingga tidak menjadi beban bagi orang lain, terutama orangtua mereka.
Ketua LPK LOEN, Meika Putra Pratama, S.Ab
Tidak kalah penting, ini juga menjadi sebuah proses bagi siswa SMAN 16 Kota Bandung, untuk menjadi enterpreneur yang berkarakter. Pasalnya wirausaha yang ideal harus memiliki karakter yang tangguh, pantang menyerah, kreatif, jujur, inovatif dan bertanggung jawab.
Oleh sebab itu para siswa harus belajar dari para pengusaha sukses. Dalam pelatihan ini, rencananya LPK LOEN bersama enam perusahaan lainnya akan memberikan berbagai ilmu dan pengalaman. Tiada lain untuk menginspirasi, menjadi pribadi sukses.
“Kurikulum reguler tetap berjalan. Namun ada jadwal khusus untuk kegiatan ini, sebagai implementasi adiguna, bisa beda-beda jadwalnya. Ada yang di jam pelajaran, ada juga di luar jam pelajaran. Kita sudah membuat jadwal sedemikian rupa. Ada intrakurikuler yang di split, sesuai jadwal yang ditetapkan, jadi ada beberapa mata pelajaran yang di split juga disitu,” ujar Eha.
Harapan lainnya, ke depan SMAN 16 Kota Bandung secara berkesinambungan bekerja sama dengan pihak LOEN atau pihak lainnya.
Sebagai seorang pendidik Eha memiliki asa, agar apa yang didapat dalam kegiatan ini bisa bermanfaat bagi diri mereka sendiri, orangtua dan lingkungan sekitarnya.
“Ini setara dengan menjemput bola bonus demografi. Kami sudah mempersiapkan dari jauh-jauh hari untuk persiapan bonus demografi.”
Meika saat memberikan penjelasan mengenai kelas vokasi
“Kami ingin mempersiapkan sedini mungkin, bagaimana para siswa menjadi orang-orang produktif yang bermanfaat. Orang dewasa itu kebutuhannya berbeda-beda, harus memiliki pegangan hidup.”
“Jangan sampai hasrat-hasrat dalam memiliki pasangan, ingin membeli rumah, sandang, pangan dan papan, mereka malah menjadi orang-orang bertindak kriminal. Kalau tidak dipersiapkan sedini mungkin, maka akan terjadi masalah bagi bangsa ini,” pungkasnya.
Sedangkan Ketua LPK LOEN, Meika Putra Pratama, S.Ab., mengatakan bahwa peresmian dan pelaksanaan kerja sama dengan SMAN 16 Bandung adalah yang pertama kalinya bagi pihak LOEN sendiri.
“SMAN 16 Bandung sebelumnya memang sudah menyelenggarakan Kurikulum Adiguna. Namun kebetulan saat kami silaturahmi ke sini, ternyata kami ada kecocokan dan gayung bersambut. Akhirnya kami langsung ditunjuk oleh Ibu Kepala untuk menyelenggarakan amanah ini,” kata Meika.
Kelak saat kegiatan pembekalan kepada siswa, berkolaborasi dan sinergi dalam bentuk kerja sama dengan dunia industri dan dunia usaha.
Ia akan menghadirkan figur-figurnya langsung. Seperti dari dunia industri, akan menghadirkan praktisi dari perusahaan-perusahaan yang relevan. Di antaranya yang bergerak pada bidang makanan dan minuman, kuliner, skin care, fashion muslim, fashion clothing (baju) dan herbal.
108 siswa akan mengikuti kegiatan pelatihan dari LPK LOEN
“Kami menghadirkan enam bidang usaha. Dimana siswa bisa memilih produk apa yang dia suka dan dia bisa menanyakan tips and tricknya dalam menjadi pengusaha sukses selama lima pekan ke depan dari 16 Januari 2025. Dan sejauh ini kami baru dengan SMAN 16 Bandung, belum dengan yang lain. Ini kolaborasi pertama bagi kami di dunia pendidikan,” kata Meika.
“Kalau dari tahun 1975-2024 kemarin, kita memang menyelenggarakan pelatihan vokasi yang dimana memang hanya pelatihan seperti menjahit dan ada juga pemberdayaan perempuan dan lain-lain. Baru di 2025 ini kita menggagas goes to school. Semoga bisa ke sekolah-sekolah lainnya,” ia menambahkan.
Masih dari keterangan Meika untuk teknis kegiatannya, akan dilaksanakan setiap hari Kamis dan Jum’at. 30 persen siswa kelas XII yang memilih berwirausaha akan diberi materi tentang kewirausahaan, digital marketing, legalitas dari sebuah perusahaan dan tips and trick langsung dari para pengusaha.
Mereka juga akan dikembangkan menjadi seorang marketing yang handal. Dimulai dari mengembangkan desain produk secara digital misalnya.
Ouputnya, ia berharap siswa SMAN 16 Bandung yang ikut serta, merasa senang dalam menjalakan pelatihan dan pembekalan ini. Mereka bersemangat dan terdorong untuk mendapatkan “reward” berupa komisi.
Dengan begitu kegiatan pembekalan ini tidak mengesampingkan sisi akademis, tetapi sesuai dengan pilihan siswa untuk berwirausaha.
“Kami lembaga pendidikan ini bertujuan di sosial dan pendidikan. Dimana LOEN berperan membantu peserta didik yang mengikuti pelatihan ini memiliki bekal, dengan goals dunia dan akhirat. Dunia itu di bisnisnya dan akhirat itu di amal jariahnya. Mungkin itu tujuan dari kami agar seimbang dunia dan akhirat,” tutupnya. [SR]***