majalahsora.com, Kota Bandung – Belum lama ini ada sekitar 33 orang dilantik oleh Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat, menjadi pengawas di satuan pendidikan yang ada di lingkungan Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar).
Mereka termasuk ke dalam 318 PNS yang dilantik menempati jabatan baru sebagai pimpinan tinggi pratama, pengawas, dan fungsional.
Pelantikannya dilangsungkan Jum’at 17 September 2020.
Ada beberapa perwakilan yang dilantik secara langsung oleh Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung. Sisanya dilantik secara virtual melalui video conference.
Kosim Guru SMKN 6 Kota Bandung, salah satu yang dilantik menjadi pengawas SMK.
“Alhamdulillah setelah penantian yang lama secara bertahap Pemerintah Provinsi Jawa Barat, bisa melaksanakan pelantikan. Walaupun masih banyak teman-teman yang kiranya bisa dilantik untuk menjadi pengawas juga,” kata Kosim, yang ditemui di SMKN 6 Kota Bandung, Jalan Riung Bandung, Selasa (29/9/2020) sore.
Ia juga merasa sedih karena rekan seperjuangannya, ada sekitar 90-an lebih belum dilantik menjadi pengawas seperti dirinya.
Menurutnya ia dan rekannya berjuang bersama-sama, mengikuti seleksi ketat, menguras waktu, tenaga maupun pikiran.
“Mudah-mudahan rekan-rekan saya yang lainnya bisa segera dilantik. Karena mereka juga memiliki kesempatan yang sama. Mungkin menunggu keputusan dari Gubernur Jabar dan Kemenpan-RB. Mudah-mudahan dilantik bulan Oktober ini, paling lambat Desember 2020,” harap Kosim.
“Dari awal kami sudah komitmen, 127 calon pengawas bisa dilantik oleh Gubernur Jawa Barat Pak Ridwan Kamil. Namun karena aturan mungkin juga, termasuk dari segi anggaran biaya,” imbuhnya.
Dirinya pun ada kekhawatiran sampai waktu pelantikan berikutnya ada rekan seperjuangannya yang tidak dilantik, karena sudah lewat batas usianya.
“Sudah ada empat orang rekan kami yang mendekati maksimal usia diangkat menjadi pengawas, yaitu 55 plus satu hari, 55 plus satu bulan bahkan sudah berusia 56 tahun,” terangnya.
Kepada majalahsora.com Kosim menjelaskan secara singkat mengenai tahapan panjang untuk menjadi pengawas.
Ia dan rekan-rekannya telah mengikuti tahapan-tahapan dan prosedural yang berlaku.
Bersama sekitar 900-an calon pengawas dari satuan pendidikan di seluruh Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah I-XIII diseleksi secara administrasi, seperti dilihat pengalaman kerja sebagai manajemen (wakil kepala sekolah, minimal selama dua tahun), sertifikat, minimal golongan III-C, pendidikan S1, dan banyak lagi.
Setelah itu kepala sekolah mengajukan surat lamaran calon pengawas tersebut yang ditandatangani oleh pengawas pembina.
Lebih lanjut ia memaparkan, persyaratan itu kemudian diproses oleh Cadisdik. Kemudian diadakan seleksi administrasi, termasuk berkas-berkas oleh tim dari Cadisdik.
“Setelah dinyatakan lulus administrasi, saya termasuk rekan lainnya sekitar 127 orang mengikuti pendidikan dan pelatihan selama 171 jam kurang lebih 6 minggu (2,5 Bulan) oleh tim LPPKS dari Solo. Lalu mendapat surat tanda tamat pendidikan dan pelatihan (STTPL),” kata Kosim.
Kini setelah dilantik dirinya dan 33 pengawas lainnya sedang menunggu tugas dari Cadisdikwil masing-masing masing.
**
Biodata singkat
Kosim, S. Pd., M. Pd., lahir di Bandung Tanggal 11 Juli 1966. Dirinya pernah menjadi guru otomotif di ST 1 Kuningan, dari tahun 1996 sampai 2000.
Di tahun 2000, Kosim mengajar otomotif di SMKN 6 Bandung.
Selama di SMKN 6 Kota Bandung, Kosim pernah menjadi Kepala Bengkel Otomotif, Wakasek Kurikulum dan Wakasek Hubin.
Dirinya mengenyam pendidikan teknik mesin S-1 IKIP Bandung tahun 1995 serta S-2 STKIP Pasundan, tahun 2012. [SR]***