majalahsora.com, Kota Bandung – SMAN 3 dan SMAN 5 Kota Bandung berkolaborasi memperingati hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap tanggal 28 Oktober.
Pada upacara Hari Sumpah Pemuda kali ini diikuti oleh siswa kelas XI, para guru dari kedua sekolah sementara itu H. Suparman, M.M.Pd, Kepala Sekolah SMAN 5 Bandung bertindak sebagai pembina upacaranya.
Terkait dengan kegiatan sumpah pemuda ini majalahsora.com, berhasil mewawancarai Dr. Hj. Yeni Gantini, Kepala Sekolah SMAN 3 Bandung.
Kepada majalahsora.com ia menjelaskan, bahwa upacara bendera dilaksanakan di halaman SMAN 3 & 5 Bandung, Senin (28/10/2019).
“Demikian dengan pembina upacaranya (Suparman Kepala SMAN 5 Bandung), di upacara memperingati hari besar sebelumnya oleh SMAN 3 Bandung maka saat ini giliran Kepala SMAN 5 Bandung,” ucap Yeni ditemui di ruang kerjanya, Jalan Belitung No 8 Bandung.
Yeni menjelaskan lebih lanjut bahwa setelah upacara Sumpah Pemuda dilanjutkan dengan kegiatan Program Jabar Masagi dengan #SenyumKarena. Pada ajang ini SMA. pun berkolaborasi dengan SMAN 5 Bandung, di Lapang Bali. Kegiatannya diisi dengan menampilkan berbagai kreatifitas siswa-siswi dari SMAN 3 dan SMAN 5 Bandung.
Program Jabar Masagi sendiri merupakan program pendidikan karakter yang ada dan berbasis di Jawa Barat.
Di dalamnya ada yang disebut Niti Surti, Niti Harti, Niti Bukti dan Niti Bakti. Untuk Niti Surti yang berarti kemampuan untuk merasakan dalam pengertiannya yang berarti empati. Niti Harti diartikan kemampuan untuk memahami.
Sedangkan Niti Bukti adalah kemampuan untuk mengakui kebenaran dan menolak sifat negatif. Dan yang terakhir Niti bakti di artikan kemampuan bersosialisasi yang harus dimiliki siswa-siswi di Jawa Barat khususnya.
“Kegiatan hari ini yakni pelaksanaan Program Jabar Masagi yang di laksanakan berhubungan dengan Niti Surti yakni kemampuan untuk merasakan, #SenyumKarena. Jadi anak-anak harus tersenyum, tersenyum dikarenakan apa itu terserah, mungkin karena baju adat hari ini atau tersenyum dikarenakan foto bersama,” jelas Yeni.
Diharapkan dengan adanya program Jabar Masagi ini, karakter siswa-siswi SMAN 3 Bandung dapat lebih baik lagi.
SMAN 3 Kota Bandung yang kental dengan pendidikan karakter memiliki moto ‘Knowledge is power but Character is more’.
“Memang betul kalau ilmu pengetahuan itu penting tetapi karakter dipandang jauh lebih penting. Oleh karena itu saya memandang program Jabar Masagi ini sangat relevan dengan moto yang kami usung, oleh karena itu kami berupaya mensinerjikan Program Prov. Jabar dengan apa yang telah ada di SMAN 3 Bandung ini,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama Sucipto, M.Pd., Wakasek Kesiswaan SMAN 3 Bandung yang baru terpilih menambahkan, Hari Sumpah Pemuda dan Program Jabar Masagi memiliki tujuan untuk membina karakter para pelajar.
”Kami sangat mendukung kegiatan ini, menyatukan kegiatan kebersamaan antara SMAN 3 dan SMAN 5 agar lebih jelas lagi bahwa sekolah kami satu atap, satu gedung sehingga dalam kegiatan hari ini pun kami lakukan bersama-sama,” jelasnya.
Pada kegiatan ini kedua sekolah bekerjasama dengan EO yang ditunjuk oleh Pemprov Jabar untuk mengadakan kegiatan ‘Sharing Community’ dan dilanjutkan dengan kegiatan bersama di Lapang Bali.
“Saya sangat mendukung kegiatan Jabar Masagi dengan mengusung empat nilai yakni Surti, Harti, Bukti dan Bakti dan ini sebenanya sangat berhubungan erat dengan nilai-nilai yang kami usung dan ini menjadi fokus kita sesuai dengan moto kita ‘Knowledge is power but Character is more’pengembangan dan penanaman nilai-nilai karakter itu menjadi kegiatan yang paling utama di SMAN 3 Bandung,” jelasnya.
Sementara itu Resti Nurul dari Yayasan Pemuda Peduli bersama dengan Jabar Masagi menjelaskan kegiatan ‘Sharing Session’ di Aula SMAN 3 Bandung, melakukan sharing bersama untuk menularkan ‘Kerelawanan’ kepada para pesertanya.
Resti menjelaskan lebih lanjut bahwa secara teknis mereka membagi peserta dalam kelompok-kelompok yang di pandu oleh seorang fasilitator melakukan sharing tentang kerelawanan.
“Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi siswa SMAN 3 Bandung yang pada akhirnya mereka mau bergerak di tengah masyarakat, menjadi bermanfaat dan menyelesaikan berbagai masalah sosial yang bisa mereka selesaikan sebagai seorang pelajar,” pungkasnya. [SR]***