majalahsora.com, Kota Bandung – Kerja keras, kerja cerdas merupakan ihtiar yang dilakukan oleh jajaran SMP PGRI 10 Kota Bandung, agar masyarakat makin percaya menyekolahkan anaknya di sekolah yang dipimpin oleh Ati Yuliawati, S.Pd., M.Pd.
Pasalnya keinginan masyarakat menyekolahkan anaknya di sekolah negeri tidak terbendung.
Tapi Ati dan jajaran SMP PGRI 10 Kota Bandung memiliki strategi, tersendiri, seperti pada pelakasanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran baru 2023/2024.
Kepala SMP PGRI 10 Kota Bandung, Ati Yuliawati, S.Pd., M.Pd
“Sebelumnya kami samakan dulu persepsi, setelah itu kami berjibaku mencari siswa. Sampai kami mengadakan sosialisasi ke semua SD yang ada di sekitar SMP PGRI dan daerah Ujungberung,” kata Ati, diruang kerjanya, Rabu (2/8/2023).
Jadi kata Ati, pihak SMP PGRI 10, meminta ijin kepada Kepala SD yang dikunjungi, saat rapat meminta waktu memperkenalkan lebih jauh SMP PGRI 10 Kota Bandung kepada orangtua siswa kelas VI.
“Kami meminta waktu sekitar 30 menit, memaparkan, keunggulan SMP PGRI 10 Kota Bandung,” kata Ati.
Kualitas pendidikan tidak berbeda dengan sekolah negeri
Dengan cara demikian, dalam pelakasanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2023/2024, SMP PGRI 10 Kota Bandung tidak Kekurangan siswa baru.
Tercatat ada sekitar 252 orang siswa baru SMP PGRI yang diwadahi ke dalam delapan rombongan belajar (rombel).
“Alhamdulillah setelah sosialisasi, yang daftar berdatangan masuk ke SMP PGRI 10. Di tahun ajaran baru ini juga mencatat sejarah, ada dua kelas yang siswanya merupakan lulusan dari SDN Ujungberung. Dulu-dulunya belum pernah ada,” kata Ati.
Guru SMP PGRI 10 Kota Bandung, saat mengajar di dalam kelas
“Sedangkan kalau dari SD Cijambe, Ajitunggal, biasanya sudah turun temurun melanjutkan sekolah ke SMP PGRI,” imbuhnya.
Di samping itu SMP PGRI 10 juga melakukan MoU dengan Kepala SD yang ada.
“Alhamdulillah penilaiannya positif terhadap SMP PGRI 10,” kata Ati.
Di samping sosialisasi dan MoU, SMP PGRI 10 pun, memiliki sarana prasarana pendukung yang memadai untuk memberikan pelayanan prima kepada siswa.
Pendidikan karakter menjadi bagian penting dalam implementasi kurikulum merdeka
Tidak kalah penting pada segi infrastruktur, dari tahun ke tahun selalu diperbaharui dan ditingkatkan. Hal tersebut pun membuat takjub setiap orang yang pernah datang ke SMP PGRI 10, melihat perubahan yang ada.
“Perubahan sarana prasarana disesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Seperti pembangunan laboratorium IT, kumplit dengan komputernya,” kata Ati.
“Satu komputer satu siswa. Siswa tidak usah membawa laptop sendiri. Jadi ketika mereka belajar masuk ke ruangan sudah difasilitasi oleh kami,” imbuhnya.
Sedangkan dari sisi kurikulum, SMP PGRI 10 Kota Bandung sudah menggunakan kurikulum merdeka, dilaksanakan sejak tahun ajaran 2022/2023.
Lapangan olahraga SMP PGRI 10 Kota Bandung, tampak indah dengan perpaduan warna yang serasi
Siswanya pun terwadahi diberbagai kegiatan ekstrakurikuler. Pasalnya SMP PGRI 10, memiliki sembilan ekskul, sebagai sarana pengembangan minat bakat, seperti ekskul Pramuka.
“Anak-anak kami yang tergabung di ekskul Pramuka hebat-hebat. Kemarin Pramuka kami bisa mengalahkan sekolah negeri untuk lomba tingkat wilayah Kecamatan Ujungberung, menggondol 18 piala,” kata Ati.
Pelayanan lainnya yang diberikan oleh SMP PGRI 10 Kota Bandung, kala mereka lulus dan ingin melanjutkan pendidikan, bisa ke SMA PGRI 3 Kota Bandung, uang bangunannya gratis.
Ati pun berharap di tahun ajaran 2023/2024 ini, SMP PGRI 10 makin banyak prestasi yang diraih. Terlebih tahun ini merupakan tahun kedua implementasi kurikulum merdeka. [SR]***