majalahsora.com, Kota Bandung – Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Drs. Hikmat Ginanjar, M.Si., mengapresiasi kegiatan In House Training “Asesmen Kurikulum Merdeka”, yang diikuti puluhan guru dan tenaga kependidikan SMPN 56 Kota Bandung, dari tanggal 10-11 Agustus 2023.
Terlebih kata Hikmat, kegiatan IHT di sekolah yang dipimpin oleh Ferry Timorochmadi, S.Pd., memiliki arti sangat strategis dalam mengimplementasi kurikulum merdeka yang merupakan kebijakan dari pemerintah pusat.
Di samping itu untuk meningkatkan kualitas pendidikan, aksesibilitas, membuka wawasan berpikir dan membuat pembelajaran menjadi suatu hal yang menyenangkan.
Masih dikatakan Hikmat ada tiga dosa besar pendidikan yakni perundungan, kekerasan seksual dan intoleransi masih saja terjadi.
Makanya dengan implementasi kurikulum merdeka, merupakan ihtiar bagaimana membuat situasi lebih baik, di antaranya melakukan asesmen kompetensi minimum, literasi, numerasi, survei lingkungan dan karakter.
“Karakter harus diutamakan. Apalagi SMPN 56 Kota Bandung akan mewujudkan sekolah yang santun, pertama dimulai dari lisan,” kata Hikmat, saat memberikan tausiyah dan membuka IHT SMPN 56 Kota Bandung, Kamis (10/8/2023).
Hikmat pun berpesan agar Guru SMPN 56 Kota Bandung, harus menjadi guru yang luar biasa, jangan menjadi guru biasa-biasa saja.
Caranya kata Hikmat, harus meningkatkan kompetensi, dan memaksimalkan potensi diri.
“Kenali diri kita, maka pasion kita akan menjadi pribadi yang menyenangkan,” kata Hikmat.
“Ketika gurunya disenangi oleh siswa, maka pelajarannya pun akan disenangi,” imbuhnya.
Apalagi implementasi kurikulum merdeka, untuk membentuk Profil Pelajar Pancasila dengan pembelajaran berdiferensiasi, sesuai dengan kelebihan yang dimiliki masing-masing siswa
Makanya kata Hikmat , diupayakan para guru memberikan penghargaan seusai dengan kemampuan masing-masing siswa.
Ia mencontohkan apabila ada 32 siswa maka dari sekarang beri penghargaan kepada semua siswa sesuai kelebihan yang mereka miliki.
Implementasi kurikulum merdeka juga, kata Hikmat akan melahirkan pribadi yang berpikir kritis menjadi anak-anak yang mandiri.
“Karena melahirkan siswa pintar saja tidak cukup, tetapi juga harus cerdas emosional dan berkarakter,” kata Hikmat. [SR]***