majalahsora.com, Kota Bandung – Usai kegiatan pelepasan siswa kelas XII pada tanggal 8 Mei 2024 lalu, SMAN 21 Bandung sebagai salah satu Sekolah Penggerak di “Kota Kembang” menyelenggarakan kegiatan gelar karya atau panen karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sekaligus pemilihan Mojang Jajaka (Moka) SMAN 21, pada hari Rabu (22/5/2024).
Dilaksanakan di lapang sekolah, Jalan Manjahlega No 30, dari pukul 08.00 sampai pukul 14.00 WIB. acaranya sendiri dihadiri serta dibuka langsung oleh Wuryanta, S.Pd., M.Kom., Pengawas SMA 21, sekaligus perwakilan dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII.
Wuryanta, S.Pd., M.Kom., Pengawas Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII, Disdik Jabar, membuka kegiatan Gelar Karya P5 dan Pemilihan Mojang Jajaka SMAN 21 Kota Bandung tahun 2024
Kepala SMAN 21 Kota Bandung, Nani Mulyani, S.Pd., M.P.Mat., menyampaikan bahwa panen karya yang dilaksanakan di SMAN 21 merupakan kegiatan rutin setiap tahun, kolaborasi pihak sekolah dan orangtua siswa.
“Kami pihak sekolah dengan orangtua harus ada kerja sama dalam rangka memberikan semangat kepada siswa. Ini juga sebagai bukti kepada para orangtua siswa bahwa panen karya merupakan program sekolah yang telah dilaksanakan,” kata Nani, yang belum setahun memimpin SMAN 21 Kota Bandung.
Dalam kegiatan ini kata Nani ada berbagai penampilan serta bazar kewirausahaan dari siswa.
Universitas Bale Bandung (UNIBBA) Kampus Berkualitas di Bandung Raya, Lulusannya Mudah Bekerja, dengan Biaya Sangat Terjangkau ini link pendaftaran mahasiswa baru tahun akademik 2024/2025 pmb.unibba.ac.id
Kepala SMAN 21 Kota Bandung, Nani Mulyani, S.Pd., M.P.Mat., salah satu kepala sekolah yang memiliki visioner dalam memajukan setiap sekolah yang dipimpinnya
Nani pun bersyukur bahwa acaranya bisa berjalan lancar. Menurutnya ini berkat kerja keras siswa kelas X dan XI yang terlibat langsung dalam kegiatan ini. Sedangkan kepala sekolah, guru serta tenaga kependididkan hanya memfasilitasi dan mengarahkan saja.
Adapun tema yang diangkatnya, mengenai Suara Demokrasi bagi siswa kelas X dan Bangunlah Jiwa Raga untuk kelas XI.
Dalam implementasi Suara Demokrasi siswa kelas X, mengenai bullying atau perundungan termasuk bahayanya dalam bentuk karya film pendek. Disampaikan kepada rekan mereka dan siswa SMP yang diundang hadir. Ini juga menjadi laporan kepada guru fasilitatornya.
Tampilan ekstrakulikuler tari SMAN 21 Kota Bandung memeriahkan acara
Sedangkan bagi siswa kelas XII, mengenai pengelolaan sampah. Dalam kegiatan ini pun SMAN 21 sengaja mendatangkan tim pengelola sampah untuk memberikan wawasan tentang pengelolaan sampah yang baik dan benar kepada siswa.
Dikatakan Nani, hingga saat ini proses dan pengelolaannya, sudah mencapai 60 persen. Dirinya menargetkan bahwa tahun depan proses ini selesai.
Dalam panen karya ini, SMAN 21 Kota Bandung pun bekerja sama dengan Wiyata Guna dan salah satu pesantren yang ada.
Ragam stand makanan khas Indonesia khususnya Jawa Barat pada kegiatan Gelar Karya P5 SMAN 21 Kota Bandung, bagian dari pelajaran Kewirausahaan atau PKWU
Dirinya berharap panen karya P5 terus ada setiap tahun. Walaupun saat pelaksanaannya ada kendala pendanaan. Meskipun begitu kata Nani masih bisa teratasi berkat kolaborasi sekolah melalui dana BOS serta sumbangan dari orangtua siswa.
“Karena sumbangan orangtua sangat berarti. Anak-anak mereka tidak akan bisa begini, kalau mereka tidak ikut jerih payah dalam persiapannya,” tegas Nani, yang sebelumnya pernah menjadi Kepala SMAN 18 Kota Bandung dan menjadi Guru Matematika di SMAN 10 Kota Bandung.
Pada kesempatan yang sama Mochamad Farhan Rahayu, siswa kelas XI-5, Ketua OSIS SMAN 21 Bandung, juga penanggung jawab acara panen karya ini, menjelaskan bahwa dasar dari adanya kegiatan ini berasal dari pemilihan Mojang Jajaka tahun 2024.
Tampilan siswi berprestasi dalam tampilan tari khas tanah Pasundan, begitu energik
“Kami dari tahun 2017 selalu mengadakan pemilihan Mojang Jajaka, untuk dikirimkan ke tingkat Kota Bandung. Namun karena di tahun 2022 sudah kurikulum merdeka, kita kolaborasikan antara kegiatan Mojang Jajaka dengan panen karya atau P5 ini,” kata Farhan.
“Sehingga ada juga bentuk fisik dari karya siswa yang sebelumnya sudah mengerjakan P5,” imbuhnya.
Pemilihan Mojang Jajaka sendiri dijadikan sebagai bentuk implementasi dari siswa yang berdemokrasi. Pesertanya siswa kelas X dan XI, dengan jumlah peserta sebanyak 28 orang yang kemudian diseleksi menjadi 12 orang, untuk perwakilan pada tingkat Kota Bandung.
Antusias siswa siswi SMAN 21 Kota Bandung, mengapresiasi teman mereka yang tampil serta membeli panganan khas Jawa Barat
Sedangkan untuk peserta secara keseluruhan kurang lebih sekitar 800 orang.
Adapun kategori dalam 12 pemilihan Moka ini, yakni dua Mojang Jajaka, dua orang Duta Lingkungan, dua orang Duta Literasi, dua orang Duta Hukum dan dua orang Duta Persahabatan.
“Sedangkan di panen karya, kita bekerja sama dengan mata pelajaran PKWU atau prakarya. Di semester ini ada kegiatan bernama makanan tradisional. Di sini kita berkolaborasi membuat bazar,” ujar Farhan.
Makanan yang ditampilkan dalam bazar merupakan makanan yang berasal dari daerah yang ada di Indonesia khususnya Jawa Barat, yang dipilih oleh para peserta.
Mochamad Farhan Rahayu, siswa kelas XI-5, Ketua OSIS SMAN 21 Kota Bandung
Misalnya dari daerah Purwakarta menjual sate maranggi, dari Subang menjual olahan dari buah nanas dan banyak lagi.
Sedangkan untuk penampilan di atas panggung, persembahan dari ekstrakurikuler (ekskul) serta siswa. Seperti ekskul tari, ekskul angklung, paduan suara, kabaret, band dari SMAN 21 Bandung dan lainnya.
Farhan juga menjelaskan mengenai panitia yang terlibat, berjumlah 70 orang, gabungan dari pengurus OSIS, MPK dan ekskul jurnalis.
Selama kegiatan kata Farhan tidak ada kendala yang berarti, semua berjalan lancar. Dirinya berharap ajang Mojang Jajaka ini membuat nama SMAN 21 Bandung lebih baik lagi, berkancah di Kota Bandung, Jawa Barat hingga tingkat nasional. Di samping itu, setiap tahun esensi dari kegiatan bisa tersampaikan. [SR]***