majalahsora.com, Kota Bandung – Kelas industri di SMK Negeri 6 Kota Bandung sudah hadir lama termasuk kurikulumnya yang telah digunakan sejak tahun 2003 lalu.
Program itu pun diperkuat dengan kerjasama SMKN 6 Kota Bandung dengan beberapa industri yang sudah terbangun di semua jurusan dengan insititusi pasangan, baik industri maupun perusahaan
Di antaranya dengan Auto 2000, salah satu perusahaan otomotif terbesar di tanah air yang memiliki peran penting, dalam proses pembelajaran siswa SMKN 6 Bandung yang kini dipimpin Agus Rustiadin, khususnya untuk jurusan otomotif atau teknik kendaraan ringan (TKR).
Hal tersebut dijelaskan oleh Adi Gunawan, S. Pd., guru otomotif yang merangkap sebagai Ketua Jurusan Otomotif.
Menurutnya selain karena jurusan unggulan, otomotif SMKN 6 Kota Bandung juga memiliki banyak peminat.
Lanjut Adi, sejauh ini Auto 2000 sudah memberikan pembelajaran yang sama dengan industri yang sesungguhnya. Dalam aplikasinya, kolaborasi menggunakan kurikulum nasional dengan kurikulum industri.
Wakil Kepala Sekolah bidang Hubin SMKN 6 Kota Bandung, Cecep Syahbana, M.M.Pd
“Kerjasama antara Auto 2000 (produsen mobil Toyota) dengan SMKN 6 sudah terealisasikan sejak 20 tahun lalu,” kata Adi, Rabu (14/9/2022).
“Terbaru dilakukan Re-MoU atau penandatangan perpanjangan/pembaharuan MoU dengan Toyota Auto 2000 (Korwil Jabar) dilakukan per tahun. Tahun ini ada dengan 10 bengkel. Tepat pada 2 September 2022, penandatangan Re-Mou yang tercapai salah satunya adalah dalam rangka mengadakan kembali Kelas Industri Toyota Auto 2000,”
“Karena pada masa pandemi kemarin, semua kelas industri ditiadakan,” imbuhnya.
Di katakan Adi output utama dari kegiatan tersebut membentuk attitude/etika serta sikap siswa yang baik dan matang.
“Soft skill sangatlah penting dan harus ditekankan karena menyangkut dengan budaya kerja. Industri mencari lulusan mekanik yang sikap dan etikanya baik karena menurut mereka keterampilan sudah tidak perlu diragukan lagi,” kata Adi.
Adapun bentuk kerjasamanya bernama “Toyota Technical Education Program”, yang merupakan program pendidikan khusus yang terbentuk karena kolaborasi antara sekolah dengan industri dalam rangka pembelajaran di sekolah.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum SMKN 6 Kota Bandung, Jaenal Mutaqin, S.Pd., M.M
“Kelebihannya adalah teknologi yang digunakan sudah terbarukan dan pekerjaannya lebih real. Sehingga mutu lulusan dari program tersebut menjadi siap pakai oleh industri,” jelas Adi.
Kemudian program lainnya, kata Adi ada program guru tamu. Guru dari industri yang datang ke sekolah dengan mengajar kepada guru-guru internal sekolah serta kepada siswa. Biasanya bentuknya berupa sharing knowledge mengenai tekonologi terbaru yang digunakan.
Selain itu ada juga program diklat khusus Toyota Technician. Program ini merupakan diklat khusus dari mekanik Toyota yang diberikan lebih awal pada siswa kelas industri.
Kemudian ada juga program penyesuaian kurikulum. Titipan kurikulum atau kurikulum dari industri yang diadopsi sekolah untuk diberikan ke siswa, sehingga ada materi atau pemaparan yang lebih dibandingkan kurikulum yang ada.
“Titipan kurikulum untuk saat ini adalah tentang mobil hybrid dan mobil elektrik. Teori-teori dan praktek diberikan oleh mereka dan kita disini mempraktekannya. Sekarang kan era nya mobil elektrik, namun kita ada kendala di unitnya kendaraannya karena biayanya memang mahal.
Harus ada bantuan dari pemerintah atau industri berupa CSR,” kata Adi.
Ketua Jurusan Otomotif SMKN 6 Kota Bandung Adi Gunawan, S.Pd
Fasilitas yang Toyota berikan berupa media pembelajaran seperti unit kendaraan untuk praktek, buku, alat simulator dan lainnya.
Kerjasama Dengan Industri Lainnya
Dalam kesempatan yang sama Cecep Syahbana, M.M.Pd., Wakil Kepala Sekolah bidang Humas Hubungan Industri, menambahkan di samping memberikan pelatihan kepada siswa, Auto 2000 pun bekerjasama untuk meningkatkan kompetensi guru-gurunya.
“Industri sangat menyambut baik ketika SMKN 6 mengirimkan guru-gurunya untuk up-skilling. Dengan pelatihan mengikuti perkembangan zaman, guru-guru pun harus bisa menyesuaikan dengan teknologi terbaru,” kata Cecep.
Hasilnya guru SMKN 6 sudah bisa melakukan pelatihan di bengkel-bengkel yang tersebar di Jawa Barat (untuk jurusan otomotif).
Dalam pembelajarannya, di jurusan otomotif memiliki kelas binaan. Kelas binaan tersebut langsung di bawah Auto 2000 dan Astra Group.
Masih sehubungan dengan kelas industri pada jurusan elektronika/audio & video, ada di bawah binaan PT Samsung yang bernama Samsung Tech Institute. Sedangkan pada jurusan permesinan berada di bawah binaan tiga perusahaan sekaligus seperti PT Taka dan PT Sahara.
Selain itu Cecep juga menjelaskan, pihak industri lainnya yang melakukan kerjasama yakni PT Buma.
Yoel Nathanael Larosa
“Sudah empat tahun bekerja sama. Bergerak di bidang pertambangan yang mencakup semua jurusan (yang ada di SMKN 6 Kota Bandung),” kata Cecep.
Siswanya diseleksi langsung oleh PT Buma untuk pembelajaran di kelas, sehingga di dalam kelasnya ada semua siswa dari semua jurusan.
“Ada juga perusahaan yang memberikan bantuan kepada kami secara sukarela guna membantu proses pembelajaran. Contohnya di bidang otomotif. Mendapatkan bantuan berupa peralatan, kendaraan atau mesin” ujar Cecep.
Dalam kesempatan yang sama, Jaenal Mutaqin, S.Pd., M.M., Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, mengungkapkan bahwa pemerintah melalui Dirjen Vokasi menargetkan bagaimana caranya siswa SMK mampu diterima di industri, mampu berwirausaha dan mampu melanjutkan ke perguruan tinggi.
Maka kelas industri adalah solusi mencakup kebutuhan Dirjen Vokasi tersebut. Selain kerjasama dengan industri, kerjasama semacamnya juga dilakukan dengan perguruan tinggi. Seperti Polban, Polman, Unpad, UPI dan lainnya.
Hamdan Maulana Yusuf
“Minat siswa SMK memang tidak semuanya ingin langsung bekerja. Maka minat mereka yang selain itu, ada berwirausaha dan melanjutkan ke perguruan tinggi. Memang tuntutan Dirjen Vokasi adalah kita harus mempersiapkan siswa agar bisa di tiga output tadi. Bekerja, berwirausaha dan melanjutkan ke perguruan tinggi,” kata Jaenal menjelaskan.
Masih kata Jaenal, yang paling baru untuk saat ini adalah pembelajaran teaching factory. Yaitu menghadirkan suasana industri di sekolah. Contohnya perkembangan alat di industri yang sesungguhnya diupayakan ada di sekolah.
Yoel juga merupakan siswa yang juara 1 lomba kompetensi siswa Auto Mobile tingkat Kota Bandung.
“Dalam LKS diuji mengenai tune up, overhole rem dan overhole mesin. Harapan saya adalah jangan takut dengan kegagalan dan terus belajar” kata Yoel.
Siswa berprestasi lainnya, Hamdan Maulana Yusuf, kelas XII TKR 1, juara 1 lomba Metrologi LKS tingkat Kota dan Provinsi, mengungkapkan bahwa dirinya mendapat banyak ilmu teori dan praktek.
“Teorinya mudah untuk mudah dipahami. Secara pribadi saya sebenarnya lebih suka praktek dibandingkan teori, karena lebih mudah dicerna. Prakteknya juga lebih mudah karena saya termasuk ke dalam kelas yang dibimbing langsung dari Auto 2000. Lomba yang saya menangkan juga adalah tentang kita harus mengukur benda dengan beberapa alat ukur serta mengerjakan tes tertulis. Saya berharap bisa terus berkarya bagi bangsa,” kata Hamdan. [SR]***