majalahsora.com, Kota Bandung – Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung mewisuda mahasiswa sebanyak 157 orang, pada kegiatan wisuda gelombang kedua, di Gedung Kesenian Sunan Ambu, ISBI Bandung, Sabtu (9/12/2023).
Rektor ISBI Bandung Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen., M.Pd mengatakan bahwa kegiatan wisuda secara dua gelombang baru diadakan tahun ini. Biasnya satu gelombang saja di akhir Desember.
Masih dikatakan Retno hampir 75 persen para mahasiswanya lulus tepat waktu, sehingga ISBI Bandung dalam satu tahun bisa mewisuda sekitar 450 mahasiswa.
“Ketika masuk awal (penerimaan mahasiswa baru) kami menerima sekira 600 mahasiswa,” kata Retno kepada awak media Forum Wartawan Pendidikan Jabar.
Ia pun mengucapkan selamat dan sukses kepada pada wisudawan dan wisudawati yang di wisuda.
Kata Retno kegiatan wisuda merupakan sebuah prosesi atas keberhasilan para mahasiswanya melaksanakan pendidikan di ISBI Bandung.
“Kuliah di kesenian memang unik, karena banyak program yang dilampaui mahasiswa dengan kekuatan olah pikir, olah rasa dan olah raga untuk menjadikan manusia masagi,” kata Retno.
“Karakter ini sangat dibutuhkan dalam kehidupan agar menjadikan manusia yang tangguh dalam menghadapi kehidupan,” imbuhnya.
Dirinya juga meyakini bahwa para wisudawan wisudawati paham cara berkesenian dan berkebudayaan di ISBI Bandung.
“Hari ini kuatkan niat untuk mengabdikan diri pada masyarakat, bangsa dan negara bahwa apa yang saudara lakukan ke depan adalah untuk terwujudnya cita-cita luhur memajukan negara ini,” ia berpesan.
Masih dikatakan Retno, undang undang No 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan menjadi payung hukum untuk mengarahkan langkah mereka dalam berkiprah.
“Saudara dapat menjadi kontributor aktif dengan bekal ilmu yang telah dimiliki. Bidang Ekonomi kreatif sebagai penghasil devisa terbesar negara dengan 17 sub sektor di dalamnya merupakan media dalam pengembangan kekaryaan saudara,” kata Retno kepada para wisudawan wisudawati.
Peningkatan sektor Pariwisata pun menjadi wahana bagi mereka berperan aktif di dalam mengisi aktivitas dan atraksi yang dicanangkan pemerintah. Semua itu adalah lahan pekerjaan bagi mereka.
Pasalnya kata Retno dunia sekarang jauh lebih terbuka dengan berbagai pekerjaan sesuai perkembangan zaman.
“Tinggal bagaimana kita memilih dan berperan aktif di dalamnya. Kita memiliki banyak aktivitas dan konten yang dapat bersinergi dengan perubahan zaman di era digital,” kata Retno.
Generasi sekarang adalah generasi melek digital dan kita dapat memanfaatkan nya secara maksimal.
“Tumbuhkan rasa percaya diri bahwa kita mampu dan dapat berdaya saing dalam menghadapi perubahan zaman.
Indonesia adalah negara Adibudaya, hanya dengan seni budaya kita memiliki kekuatan berdaya saing di kancah internasional.
“Lakukan perubahan untuk pemajuan kebudayaan karena anda lah agent of change dalam pemajuan kebudayaan. Kontribusi wisudawan kami harapkan secara nyata.”
“Jadilah Agen Pemajuan kebudayaan Mulai dari diri sendiri sebarkan pada khalayak agar maslahat bagi masyarakat,” kata Retno.
“Anaking, Bral miang ngajomantara Jung ngapung nu luhur
Ayeuna dunya geus kabuka Lantaran budaya urang digjaya,” pungkasnya. [SR]***