majalahsora.com, Kota Bandung,- Rektor Universitas Sangga Buana (USB) YPKP Bandung, Dr. Didin Saepudin, SE., M.Si., saat jumpa pers dengan awak media memberikan tanggapan mengenai keluarnya Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023, tentang sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi.
Kata Didin ada tiga peraturan yang digabung dalam Permendikbudristek Nomor 53 tahun 2023 ini, yakni mengenai standar nasional pendidikan tinggi, kemudian sistem penjaminan mutu dan aplikasinya.
“Ini menimbulkan fleksibilitas pada kampus untuk berinovasi. Pemerintah memberikan peluang banyak kepada perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu lulusannya,” kata Didin.
Pihaknya pun mencoba untuk mengimplementasikannya, di antaranya mengenai tugas akhir sarjana dan sarjana terapan bukan hanya dalam bentuk skripsi, tapi bisa proyek, prototipe, jurnal internasional dan lainnya.
Rektor Universitas Sangga Buana YPKP Bandung, Dr. Didin Saepudin, SE., M.Si
Berkaitan dengan tugas akhir ini yang bukan hanya skripsi, ada beberapa kampus yang sudah melakukannya, sebelum Permendikbudristek Nomor 53 tahun 2023 ini keluar.
“Kalau kami memang belum melakukannya, karena taat azas. Setelah ada permennya Insya Allah akan kami launching di semester depan,” kata Didin.
Berkaitan dengan fleksibilitas dalam berinovas meningkatkan lulusan, ada beberapa strategi yang dilakukan oleh USB YPKP, contohnya terkait mahasiswa boleh mengambil perkuliahan di luar perguruan tingginya, setara 40 sks. Itu pun alah satu upaya USB YPKP untuk mencapai 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan tinggi.
“Ini peluang besar bagi kami untuk meningkatkan mutu lulusan. Di antaranya yang sedang kami kerjakan, pada saat implementasinya melakukan pertukaran mahasiswa dengan perguruan tinggi asing (Universitas Raja Manggala Thailand),” kata Didin.
Petinggi Yayasan beserta Rektor, Wakil Rektor USB YPKP Bandung
“Tentunya ini untuk peningkatan mutu lulusan, walaupun memang tidak seluruh mahasiswa memiliki kesempatan seperti ini.”
“Alhamdulillah dari pihak Badan Penyelenggara (Yayasan) juga sangat support sekali memberikan uang saku, sebagai motivasi kepada mahasiswa kami. Pada November tahun ini akan memberangkatkan kurang lebih 50 mahasiswa untuk belajar di Thailand dalam kegiatan Summer Semester selama satu bulan,” imbuhnya.
Hal tersebut pun kata Didin bisa meningkatkan kemampuan mahasiswa di dalam berinteraksi, baik dari sisi bahasa, komunikasi, penyerapan ilmu di luar negeri dan lainnya.
Implementasi lainnya mengikuti beberapa kegiatan yang diinisiasi oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV, seperti dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik, pengakuannya ada yang 6 sks dan 20 sks.
Para awak media yang hadir di acara jumpa pers, di kampus USB YPKP Jalan PHH Mustofa (Suci) No.68 – Bandung
“Yang 6 sks sudah dua kali ikut serta di dalam program LLDIKTI Wilayah IV, dan yang sekarang 20 sks akan dilaksanakan dengan Sumedang. Jadi mahasiswa yang ikut serta dalam KKN Tematik selama ikut KKN direkognisi dianggap ikut 20 sks,” kata Didin.
“Ini juga merupakan salah satu bentuk kebebasannya dan tertera dalam Permendikbudristek Nomor 53 tahun 2023,” imbuhnya.
Didin pun menjelaskan banyak hal lainnya yang sedang disiapkan, memberikan tantangan kepada unit-unit yang ada di rektorat maupun fakultas untuk membuat satu atau dua program unggulan.
“Kebetulan untuk tahun anggaran ini habis. Kemudian masuk anggaran baru, setiap unit atau fakultas akan membuat satu dua program unggulan dalam rangka menghadapi Permendikbudristek Nomor 53 tahun 2023,” kata Didin.
Kualitas USB YPKP Bandung meningkat mahasiswa baru tahun ajaran 2023/2024 tercatat ada sekitar 1.566 lebih mahasiswa
Rencana minggu depan pihaknya akan membuat pola dengan unit-unit yang untuk memunculkan progam program unggulan.
Masih dikatakan Didin, pihaknya pun sebetulnya sudah melaksanakan program program dari pemerintah, seperti Merdeka Belajar Kampus Merdeka
dan program mandiri yang dananya dari pihak internal.
Masih dikatakan Didin untuk meningkatkan kompetensi dosen-dosen USB YPKP mengikuti berbagai kegiatan up skilling dengan kampus luar negeri seperti di Harvard.
“Waktu itu sedang pandemi, dialkukan secara online. Itu satu cara peningkatan mutu dari sisi SDM dalam rangka meningkatkan mutu lulusan,” kata Didin
Sedangkan Dr. R. Ricky Agusyadi, SE., M.M.Ak., CFrA., CHRM, Ketua Yayasan Pendidikan Keuangan dan Perbankan juga Ketua Asosiasi Badan Penyelenggara Pendidikan Tinggi (ABPPTSI) Jabar, menuturkan hadirnya Permendikbudristek Nomor 53 tahun 2023 ini, membuat perguruan tinggi swasta khususnya, menjadi lebih adaptif dalam meningkatkan standar mutu pendidikannya.
Para petinggi USB YPKP berfoto bersama dengan awak media yang tergabung dalam Forum Wartawan Pendidikan Jabar
“Supaya PTS lebih lincah dan adaptif terhadap berbagai perubahan. Seperti apa yang dikatakan Mas Menteri (Nadiem Makarim) dan dipaparkan oleh LLDIKTI IV, itu adalah memerdekakan semuanya,” kata Ricky
Lanjutnya Permendikbudristek Nomor 53 tahun 2023 menjadi frame meningkatkan mutu perguruan tinggi khususnya swasta, sehingga tidak ada lagi dikotomi antara perguruan tinggi swasta dan negeri.
Sebagai yayasan pihaknya pun membantu kemajuan perguruan tinggi dalam hal pemenuhan sarana prasarana, keuangan dan sumber daya manusia.
Sebagai yayasan pun memiliki peran penting pendanaan dan sejauh ini sudah memiliki unit usaha dan terus ditingkatkan, seperti memiliki gedung serbaguna, minimarket, gor futsal, riset LPPM dan banyak lainnya. [SR]***