majalahsora.com, Kota Bandung – Universitas Bale Bandung (UNIBBA) terus berupaya menjadi salah satu kampus terbaik di Kabupaten Bandung.
Di antaranya dengan cara kolaborasi semua unit yang ada di UNIBBA.
Hal ini diutarakan langsung oleh Rektor UNIBBA, Dr. Ir. H. Ibrahim Danuwikarsa, M.S., di sela-sela kegiatan Halal Bihalal Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1444 H Keluarga Besar Yayasan Pendidikan Bale Bandung dan Keluarga Besar UNIBBA, di Aula Bale Bandung, Jalan R.A.A. Wiranatakusumah, Kabupaten Bandung, Kamis (4/5/2023).
Iim Rektor UNIBBA biasa disapa, mengungkapkan bahwa selama ia memimpin dari Desember 2020 dan mengimplementasikan kolaborasi memang tidak mudah.
(Pendaftaran mahasiswa baru Universitas Bale Bandung tahun akademik 2023-2024, Kampus Berkualitas klik di pmb.unibba.ac.id)
Pembina Yayasan Pendidikan Bale Bandung, Medi Mahendra, AP., S.Sos., M.Si
“Makanya di hari yang Fitri ini, mudah-mudahan, setiap individu saling memaafkan, kembali pada posisi seperti main bola babak pertama, kembali kepada posisi nol-nol lagi,” kata Iim.
Bahkan setelah itu bukan lagi kolaborasi antar unit kerja UNIBBA dengan Yayasan tetapi juga dengan pihak lain (eksternal).
“Tetapi juga internal, lebih kepada pribadi masing-masingnya. Dalam artian saya ingin mengajak semua warga UNIBBA untuk menyamakan frekuensi, sehingga dengan frekuensi yang sama biasanya akan terjadi resonansi,” kata Iim.
“Dengan resonansi ini, akan tercipta tenaga yang lebih besar dalam bekerja untuk mengembangkan UNIBBA lebih baik,” imbuhnya.
Rektor UNIBBA, Dr. Ir. H. Ibrahim Danuwikarsa, M.S
Iim pun memberikan contoh keberhasilan proses kolaborasi di UNIBBA, yakni tercapainya akreditasi kampus mendapatkan predikat Baik Sekali dari BAN PT. Di samping itu terus berbenah dalam hal meningkatkan sarana prasarananya.
“Insya Allah perlahan-lahan akan terus diperbaiki,” kata Iim.
Oleh sebab itu lanjut Iim, masyarakat jangan ragu untuk menguliahkan putra putrinya di UNIBBA.
“Mereka akan kami didik dengan sepenuh hati dan menjadikan alumni-alumni yang membanggakan,” kata Iim.
Jajaran Pengurus, Yayasan, Rektorat, dan keluarga besar UNIBBA
Iim berbicara seperti itu karena melihat fakta dan data terakhir dari pusat karir UNIBBA, dimana lulusan UNIBBA memiliki masa tunggu diterima bekerja cukup singkat, paling lama sekitar enam bulan.
“Ini menjadi suatu kebanggaan bagi kami, karena mahasiswa kami lulus dan diterima bekerja lebih cepat serta sesuai kebutuhan masyarakat,” kata Iim.
Di penghujung wawancara Iim pun mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri.
“Taqabbalallahu Minna wa Minkum, mohon maaf lahir dan batin,” pungkasnya.
Kolaborasi menjadikan UNIBBA yang semakin maju dan menjadi kampus yang dipercaya masyarakat
Masih dalam kesempatan yang sama Medi Mahendra, AP., S.Sos., M.Si., Pembina Yayasan Pendidikan Bale Bandung menyampaikan mohon maaf lahir dan batin kepada jajaran Pengurus, Yayasan, Rektorat dan keluarga besar UNIBBA.
“Kita memasuki 1 Syawal 1444 H, kembali ke Fitri. Apabila kembali ke Fitri tentunya berbagai motivasi semangat juang yang selama ini kami perjuangkan akan kami lanjutkan setelah Idul Fitri ini,” kata Medi.
“Satu hal yang ingin saya sampaikan, tantangan pendidikan ke depan bukan semakin ringan tetapi semakin berat. Apalagi kalau berbicara ingin membangun kualitas sumber daya manusianya,” imbuh Medi.
Pasalnya kata Medi, kalau berbicara mengenai pemerintah dalam memberikan atensi terhadap sektor pendidikan, secara faktual kemampuan pemerintah sangat terbatas.
Tausiyah
“Keberadaan kami, para praktisi maupun aktivis pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan swasta juga menjadi bagian strategis terhadap upaya negara meningkatkan sumber daya manusia, walaupun dengan segala keterbatasan,” jelas Medi.
“Meskipun dalam segala keterbatasan kami, merasa betul bahwa kolaborasi itu menjadi jawabannya. Kami tidak bisa berdiri dan bekerja sendiri.”
“Alhamdulillah berbagai prestasi diraih UNIBBA berkat kolaborasi yang luar biasa, baik dari tenaga pengajar, mahasiswa maupun dari yayasan sendiri, sehingga akreditasi perguruan tinggi UNIBBA, memperoleh akreditasi baik sekali,” ungkap Medi.
Menurut Medi hal tersebut bukan hal mudah untuk diraih, tetapi dilakukan dengan usaha dan perjuangan.
Pembawa acara kegiatan Halal Bihalal Idul Fitri 1 Syawal 1444 H di UNIBBA
Saat disinggung mengenai dukungan lebih jauh yang akan diberikan oleh pihak yayasan kepada rektorat? Dikatakan Medi, bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan sarana prasarana UNIBBA dengan berbagai macam strategi.
“Yang namanya aktivitas pendidikan, akan terwujud dengan baik apabila lingkungan pendidikannya sangat memberikan supporting,” kata Medi.
“Kami dari pihak yayasan akan terus berupaya. Terbukti dalam beberapa tahun terakhir ini, kami terus meningkatkan sarana prasarana. Meskipun dalam segala keterbatasan,” imbuhnya.
Oleh karena itu kata Medi dengan berbagai kinerja yang baik dari jajaran universitas, bisa dijadikan posisi tawar kepada pemerintah daerah, Kabupaten Bandung, Pemerintah Provinsi Jabar ataupun Pemerintah Pusat. Agar pemerintah dengan otoritasnya memberikan atensi terhadap pembangunan sektor pendidikan untuk melirik UNIBBA.
Saling bermaafan kembali ke Fitri
“Mudah-mudahan proposal-proposal pengajuan bantuan, mendapatkan atensi dari pemerintah, sehingga bisa terwujud sarana prasarana di kemudian hari,” kata Medi.
Selanjutnya kata Medi, tanpa dipungkiri selama ini perguruan tinggi swasta, masih memprioritaskan sumber pendapatannya dari uang kuliah tunggal (UKT) atau SPP dan uang bangunan.
“Dari dulu para pendiri yayasan konsen memberikan pelayanan pendidikan kepada warga masyarakat Kabupaten Bandung dari masyarakat menengah bawah,” terang Medi.
“Jangan sampai mereka hilang harapan dan cita-cita untuk menjadi seorang sarjana. Makanya UNIBBA menjadi salah satu solusinya. Makanya menjadi tarik menarik, antara kepentingan membantu masyarakat ekonomi sangat minim tapi kita mendorong kualitas pendidikan mereka. Namun alhamdulilah UNIBBA sampai sekarang masih berdiri tegak dan bisa melakukan tugas-tugas mulianya dalam bidang pendidikan,” pungkas Medi. [SR]***