majalahsora.com, Kota Bandung – Yanyan Supriatna. R.S., S.Pd., yang baru memimpin SMAN 7 Kota Bandung selama dua bulan, sangat mengapresiasi hadirnya buku antologi puisi bahasa Indonesia, karya siswa kelas XI dan gurunya.
Dirinya pun makin terpesona dengan buku antologi puisi yang diberi judul “Karena Hadirmu” itu.
“Yang istimewanya ini dibuat oleh siswa-siswi kelas XI (saat mereka duduk di bangku kelas X). Artinya walaupun siswa dan guru tidak bisa bertatap muka secara langsung, tetapi menunjukkan bahwa komunikasi (proses belajar mengajar) antara guru dan siswa berjalan sangat baik,” kata Yanyan baru-baru ini, dikantornya Jalan Lengkong Kecil No.53.
“Karya mereka sangat kaya dengan nilai-nilai literasi,” imbuh Yanyan yang pernah menjadi Kepala SMAN 27, SMAN 22 dan SMAN 2 Kota Bandung.
Ia pun menjelaskan bahwa hal itu menunjukkan kompetensi siswa-siswi SMAN 7 di bidang literasi sangat terasah. Dimana para siswanya bisa “membaca” situasi sekitarnya sehingga gagasan pikirannya bisa dituangkan dan dikomunikasikan ke dalam bentuk karya sastra yaitu puisi.
Menikmati karya sastra menurut Yanyan bisa mengasah “rasa”
Isinya pun lebih banyak menyoroti kondisi-kondisi individu atau masyarakat dengan adanya pandemi COVID-19.
“Karena Hadirmu itu saya bisa menyimpulkan bahwa ini hebatnya siswa-siswi SMA 7 Kota Bandung. Dibimbing oleh Ibu Yuli guru bahasa Indonesia kami. Siswa-siswi yang tergabung yaitu mereka yang tertarik dan memang berbakat dalam penulisan karya puisi ini,” terang Yanyan.
Lebih lanjut ia memaparkan bahwa hampir semua siswa bisa mencurahkan isi hatinya ke dalam bentuk puisi ini. Pemikirannya tentang pandemi virus Corona atau mengenai lingkungannya di tengah pandemi.
“Ini merupakan lingkup kemampuan siswa kami berekspresi menggunakan bahasa dan keindahan-keindahan tatanan kata yang baik dan benar. Artinya dari segi mental siswa-siswi kami sudah mampu membuat sesuatu dengan mekanisme yang telah diajarkan oleh para gurunya,” kata Yanyan.
Yanyan beserta para Wakasek dan staf Wakasek SMAN 7 Kota Bandung, siap bahu-membahu membangun program unggulan di SMAN 7 Kota Bandung
Ia menambahkan bahwa karya sastra ini tersirat dan syarat makna yang dalam. Karena dengan menuliskan beberapa kata, bisa menggambarkan keadaan serta pesannya sampai ke pembacanya.
“Buku ini bagus sekali apalagi dibaca kala sedang santai dan coba memahami artinya kita akan tergugah. Bagaimana situasi masyarakat menghadapi COVID-19,” kata Yanyan.
“Di samping itu juga menunjukkan bahwa meskipun dalam kondisi keterbatasan di tengah pandemi COVID-19, siswa SMAN 7 Kota Bandung dan juga gurunya masih mampu berkarya. Seprihatin apapun kita harus bergerak dan berkarya,” pungkasnya.
Yuliati Aslami, M.Pd., Guru Bahasa Indonesia SMAN 7 Kota Bandung
Sedangkan Yuliati Aslami, M.Pd., selaku penggagasnya yang merupakan Guru Bahasa Indonesia SMAN 7 Kota Bandung memaparkan, bahwa penyusunan buku antologi puisi “Karena Hadirmu” berpijak kepada beberapa hal di antaranya, Sebagai rangkaian kegiatan Literasi sekolah; Program berkelanjutan PBM Bahasa Indonesia kelas X; Pengejawantahan Kompetensi Dasar no. 4.7. Menulis puisi dengan memerhatikan unsur pembangunnya (tema, diksi, gaya bahasa, imaji, struktur & perwajahan); Mengembangkan potensi siswa dalam kemampuan menulis; dan Mewujudkan target mengarsifkan portofolio siswa dengan teknik pembukuan.
Lebih lanjut ia menjelaskan, selain pijakan tersebut, seiring dengan perkembangan komunikasi, banyak komunitas literasi yang menawarkan pelatihan menulis hingga diwujudkan dalam bentuk buku. Di antaranya Penerbit Situ Seni yang dibidani oleh Doddy Ahmad Fauzi dengan sektetariat Jalan Sukamulya III RT 06 RW 09 Kel. Sukaasih, Kota Bandung.
“Setelah musyawarah dengan Bapak Kepala Sekolah beserta guru-guru bahasa, maka, kala itu pada Bulan Bahasa [Oktober] tahun 2017 diadakan pagelaran budaya , lomba-lomba dari mata pelajaran bahasa lainnya. Termasuk workshop pelatihan menulis puisi kerja sama dengan sanggar Situ Seni dengan pesertanya adalah siswa kelas X,” terang Yuli.
Lalu, selama satu semester, diadakan pembimbingan menulis puisi terhadap siswa. Media yang digunakan saat itu adalah WAG (What’s App. Grup). Di WAG inilah dilakukan pembimbingan menulis puisi serta editing karya siswa.
Karya sastra siswa SMAN 7 Kota Bandung yang dibukukan
“Akhirnya terwujudlah buku Antologi Puisi jilid I dengan judul “Dalam Lirik 7″. Tema yang dikembangkan oleh siswa (112 siswa yang menulis) yaitu mengenai keagamaan, pendidikan, sosial dan problematika remaja,” papar Yuli.
Berikutnya, pada tahun pelajaran 2019-2020, pihaknya mencoba menyusun kembali buku Antologi Puisi karya siswa kelas X (kala itu). Masih dengan tema yang sama dan langkah kegiatan yang sama pula seperti pada pencetakan antologi jilid I.
Pada proses penulisan puisi tersebut, mengalami perubahan tema. Seiring dengan musibah yang melanda dunia yaitu mewabahnya pandemi COVID-19, akhirnya bergeser pula tema yang dikembangkan para siswanya.
Salah satu karya puisi pada buku Antologi Puisi “Karena Hadirmu”
“Maka tema pun diarahkan kepada perekaman situasi Pandemi COVID-19. Di sini siswa diasah daya nalar dan rasa untuk dapat mengekspresikannya melalui puisi. Akhirnya, tersusunlah buku Antologi Puisi jilid II dengan judul jilid Karena Hadirmu,” kata Yuli.
Pada buku itu terdapat 225 puisi karya siswa yang terlibat termasuk 5 orang Guru bahasa Indonesia SMAN 7.
“Meski di tengah proses banyak menemui kendala, kami mencoba kukuh untuk bisa menyelesaikan sampai target tercapai. Termasuk pembiayaan untuk dicetak masal (sesuai dengan jumlah penulis). Semoga segala daya cipta intelektual kami mendapatkan apresiasi terutama dari civitas SMAN 7 Bandung berikutnya dari komunitas pengembang literasi,” pungkasnya.
Rencananya buku tersebut akan dilaunching saat Bulan Bahasa tahun 2020 yang jatuh di bulan Oktober. [SR]***