majalahsora.com, Kab. Cianjur – Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (Demiz) membuka Rapat Kerja (Raker) Karang Taruna Provinsi Jawa Barat 2017. Karang Taruna Jawa Barat mencetuskan gagasan pembentukan Karang Taruna Institute. Tujuannya yaitu untuk menguatkan kelembagaan Karang Taruna hingga tingkat desa/kelurahan di seluruh Jawa Barat sebagai agen perubahan.
Gagasan tersebut didukung sepenuhnya oleh Wagub Demiz. Demiz mengharapkan kelembagaan ini tak hanya angan-angan semata, namun lebih jauh lagi memiliki tujuan yang jelas. Terutama di era globalisasi penuh tantangan dan ancaman, seperti peluang bonus demografi hingga ancaman narkoba dan pornografi.
“Kelembagaan yang mereka lebih tahu, tapi yang penting tujuannya apa. Tujuannya di mana. Itu upaya-upaya untuk mencapai goal saja, rapat kerja inilah sebetulnya bagaimana tahapan kerja yang harus dilakukan. Jangan cuman berunding-berunding Belanda masuk juga,” ujar Demiz usai acara pembukaan Raker Karang Taruna Jawa Barat 2017 di Hotel Bukit Indah Puncak, Jl. Raya Ciloto No. 116 Cipanas, Kabupaten Cianjur, Senin malam (30/10/17).
Kelembagaan Karang Taruna di Jawa Barat memiliki potensi yang sangat besar. Anggotanya tersebar di lebih dari 5.000 desa di 624 kecamatan di seluruh Jawa Barat. Untuk itu, lebih jauh Demiz meminta Karang Taruna memiliki peran aktif dalam mengubah paradigma masyarakat terutama kaum muda agar menjadi pemuda yang hebat, berkarakter, dan memiliki inovasi, serta daya saing.
“Kita punya peluang bonus demografi. Ubah paradigmanya, dari job seeker (pengangguran) jadi job creator (pengusaha/wirausaha) misalnya. Terus harus punya peranan juga mendorong anak-anak muda kita memiliki pendidikan setinggi-tingginya. Kitanya memfasilitasi akses pendidikan bagi mereka. Tapi kalau nggak mau juga kan susah, hambatan kultural biasanya bukan hanya struktural, bukan hanya sekolah yang tidak ada,” ungkap Demiz di hadapan para peserta raker yang berasal dari para pengurus Karang Taruna se-kabupaten/kota di Jabar.
Hambatan kultural masyarakat yang masih melekat di masyarakat, seperti paradigma tentang tidak pentingnya sekolah yang tinggi. Atau para orang tua yang mendorong anaknya agar cepat menyelesaikan pendidikan supaya cepat mendapat pekerjaan atau menjadi pegawai.
“Karang Taruna harus punya peran mendorong bagaimana anak-anak muda melanjutkan sekolah. Makanya kita (Pemprov Jabar) ada program SMA terbuka, SMK pendidikan jarak jauh, ada paket c segala macem, bagaimana peran Karang Taruna mendorong agar pemuda-pemuda kita khususnya ikut peluang pendidikan tadi, sehingga nanti output-nya antara lain adalah skill, knowledge, dan ketiga yang penting juga adalah attitude atau sikap yang membentuk karakter,” papar Demiz.
Karang Taruna Jawa Barat siap menjadi gerbong lokomotif perubahan saat ini. Ketua Karang Taruna Jawa Barat Subchan Daragana mengatakan, Karang Taruna Institute dikembangkan untuk mengubah nilai yang ada di masyarakat, bahwa Karang Taruna bukan hanya sebagai organisasi kepemudaan semata.
“Pertama soal kelembagaan, bagaimana lima ribu lebih desa di 624 kecamatan itu kita bisa samakan visi misinya. Jadi, Karang Taruna tidak hanya organisasi kepemudaan tapi yang penting sebenarnya bagaimana mereka (para pemuda) paham bahwa Karang Taruna itu sebagai organisasi pelaksanaan sosial,” jelas Subchan usai acara pembukaan Raker Karang Taruna.
Lebih lanjut, Subchan mempunyai harapan Karang Taruna bisa menjadi pusat pergerakan perubahan yang dimulai dari dalam diri para pemuda. Orientasi berfikir pemuda Jawa Barat harus diubah dan disadarkan bahwa persaingan di era sekarang ini bersifat global, sehingga dibutuhkan potensi manusia unggul dan kompetitif, memiliki karakter, dan inovasi. Dengan begitu pemuda Indonesia memiliki daya saing tinggi.
“Menghadapi bonus demografi yang tinggal tiga tahun lagi, ini Karang Taruna harus menjadi central pergerakan perubahan. Jadi perubahan besar harus kita mulai dari langkah kecil, dari diri kita, dan mulai dari sekarang. Karang Taruna sebagai lokomotif siap sebagai agen perubah untuk para pemuda se-Jawa Barat,” pungkas Subchan.
Rapat Kerja Karang Taruna Jawa Barat 2017 digelar mulai dari 30 Oktober-1 November 2017. Raker ini merupakan tindak lanjut dari Temu Karya Karang Taruna Jawa Barat yang telah digelar pada April 2017 di Kota Bandung. Raker ini diharapkan bisa melahirkan komitmen dan gagasan baru para pemuda se-Jawa Barat dalam rangka menyusun program kerja Karang Taruna Jabar untuk lima tahun ke depan. [SR]***