Dr. Ir. H. Ahmad Hadadi, M.Si., (kacamata) dan Dr. H. Andang Segara, (jas berdasi biru) saat menjadi saksi, nikah massal pada kegiatan Festival Ghifari di SMAN 4 Kota Bandung
majalahsora.com, Kota Bandung – Tepat setiap tanggal 14 Pebruari 2018, SMAN 4 Kota Bandung selalu melaksanakan kegiatan bernafaskan Islam, yaitu Festival Ghifari. Acaranya diisi dengan berbagai lomba-lomba Islami, seperti hafalan Al Qur’an, qirotil Al Qur’an, jingle Islami, cerdas cermat Islami, kaligrafi, lomba lainnya serta tidak ketinggalan tausyiah.
Poto kiri ke kanan- Agus, Kepala SMAN 9 Kota Bandung, Ahmad Hadadi, Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jabar, Andang Segara, Kepala SMAN 4 Kota Bandung, dan Ajat, Komite SMAN 4 Kota Bandung
“Sengaja di sekolah kami setiap tahunnya diadakan kegiatan Festival Ghifari, yang penuh denghan nilai-nilai Keislaman. Tujuannya untuk menangkal pengaruh valentin day terhadap siswa kami. Karena perayaannya condong melakukan hal-hal negatif dan tidak sesuai dengan norma agama Islam,” kata Andang Segara, Kepala SMAN 4 Kota Bandung, Rabu (14/2/2018).
Lima pasang peserta nikah massal Festival Ghifari 2018
Untuk penyelenggaran tahun ini, ada hal yang berbeda dan menarik, karena adanya pelaksanaan nikah massal,untuk lima pasang pengantin, warga dari Kecamatan Andir.
“Pada Festival Ghifari tahun ini, sengaja SMAN 4 Kota Bandung mengadakan nikah massal. Mengacu pada pelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam) mengenai bab nikah yang diperoleh di kelas (kelas XII). Kini mereka melihat langsung proses yang sebenarnya, apalagi dilaksanakan di sekolah,” jelas Andang.
Poto kiri ke kanan – Endang Yuli, Ketua Pelaksana, Festival Ghifari, Ria, Humas SMAN 4 Kota Bandung, Erna, Karyawan Tata Usaha SMAN 4 Kota Bandung, Epon, Pengawas Pembina SMAN 4 Bandung dan salah satu Guru SMAN 4 Kota Bandung
Sebelumnya, ada 35 pasang peserta nikah massal yang mendaftar, namun karena banyak yang tidak memiliki persyaratan yang bisa dipertanggung jawabkan, akhirnya pihak sekolah memilih lima pasang calon pengantin.
“Kami tidak sembarangan menikahkan begitu saja, tetapi kami verifikasi syarat-syaratnya, seperti usia, KTP, KK, pokoknya tidak ada manipulasi data. Harus sesuai dengan prosedur yang berlaku, untuk pemenuhan administrasi di KUA (Kantor Urusan Agama). Akhirnya mereka yang terpilih, sudah memenuhi format NA nikah, melampirkan ijasah, dan data lainnya,” sambung mantan Kepala SMAN 25 dan 3 Kota Bandung.
Dekorasi ruangan hasil karya siswa yang menjadi panitia nikah massal
Di samping itu, Endang Yuli, Guru PAI, peraih penghargaan Een Sukaesih Award tahun 2017 dan ketua pelaksana kegiatan Festival Ghifari, menjelaskan bahwa ada 77 siswa yang terpilih untuk menjadi panitia nikah massal. “Mereka ada yang menjadi penerima tamu, menyiapkan catering, membuat undangan, merias 5 ruang pengantin, dan sebagainya. Belajar jadi wedding organizer juga,” terangnya
“Tentu semua siswa SMAN 4 yang hadir belajar mengenai lima syarat menikah secara Islam, seperti adanya calon pengantin pria dan wanita, dua saksi, serta hal-hal yang sesuai dengan aturan agama Islam dan pemerintah (KUA),” sambung Yuli.
Masih menurut Yuli, kegiatan nikah massal tersebut, rencananya akan dihadiri oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, untuk mengisi khutbah nikahnya. Karena Sesutu hal Ahmad Heryawan tidak bisa hadir, sebagai penggantinya yaitu KH. Muchtar Kholik.
Yudi (kedua dari kiri), Guru SMAN 4 Kota Bandung bersama Kepala SMAN 4 Kota BAndung dan rekannya, turut mensukseskan kegiatan Festival Ghifari tahun 2018
Di samping itu hadir Ahmad Hadadi, Kepala Dinsa Pendidikan Propinsi JAwa Barat yang menjadi sasksi nikah bersama Andang Segara, untuk kelima pasangan.
Pada kesempatan yang sama, dua perwakilan siswa SMAN 4 Kota Bandung, Raihan dan Rahmat berhasil diwawancara oleh majalahsora.com, mereka menuturkan, sangat senang dengan kegiatan Festival Ghifari. “Dari tahun ke tahun konsepnya bagus. Bangga bisa menyelenggarakan kegiatan yang bertepatan dengan valentine day. Untujk bekal agama kita supaya istiqomah dalam menjauhi perbuatan tercela. Apalagi bisa menjadi bagian dari pernikahan massal. Tadi terasa khidmad, sangat menyentuh,” ujar Raihan kelas XII-Mia-1.
Siswa SMAN 4 Kota Bandung antusias mengikuti kegiatan sampai selesai
Tidak berbeda dengan Raihan, menurut Helmi kelas XII-IPA-III, kegiatannya positif mudah-mudahan bisa istiqomah.
Begitupun dengan akhwatnya serius mengikuti tausyiah
Yuli pun merasa bangga terhadap siswa didiknya yang telah menyiapkan segala sesuatunya, terutama untuk kegiatan nikah massal mereka sangat inisiatif.
Helmi, Endang Yuli, dan Raihan
“Mudah-mudahan dengan kegiatan ini banyak yang terbantu dan semoga terjauhkan dari penzinahan. Mereka yang dinikahkan pun jadi halal, karena sudah sah baik secara agama maupun negara. Alhamdulillah kegiatannya lancar, berkat dukungan dan dibantu penuh oleh semua pihak, di antaranya Dr. Ahmad Hadadi, Kadisdik Jabar, Dr. Andang Kepala SMAN 4 Bandung, Pa Didin dari KUA Kecamatan Andir, dan semua rekan guru, karyawan, siswa, serta aparat kewilayahan di sekitar sekolah kami. Tahun depan semoga bisa terlaksana kembali, karena banyak yang menginginkannya,” pungkas Yuli. [SR]***