majalahsora.com, Kota Bandung – Memperkuat hubungan antara Indonesia dan Belanda di tahun 2024-2025, Tim Art in Motion (AiM) Belanda memberikan lokakarya intensif di kampus Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung pada tanggal 19 hingga 20 Februari 2024.
Kegiatan ini merupakan awal yang penting bagi hubungan kreatif dan budaya.
Kick-off AiM dimulai di Bandung dan akan diluncurkan di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua yang dijadwalkan sampai tahun 2025, saat Indonesia merayakan 80 tahun kemerdekaannya.
Kiri ke kanan: Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ISBI Bandung, Indra Ridwan, S.Sos., M.Sen., MA., Ph.D., Quirine van Heeren, Rob Hammink dan Ronald van de Cappelle
Tiga orang pengajar Belanda, yaitu Rob Hammink, Ronald van de Cappelle dan Quirine van Heeren, secara khusus menelaah masa lalu, masa kini, dan terutama menatap masa depan kedua negara, bersama para mahasiswa akademi seni Indonesia, salah satunya mahasiswa ISBI Bandung.
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ISBI Bandung, Indra Ridwan, S.Sos., M.Sen., MA., P.hD., Tim Art in Motion Belanda dan Indonesia membuat suatu program yang terus berlanjut, melalui seni. Mahasiswa ISBI didorong untuk terlibat dalam kegiatan ini.
“Semua bidang seni yang kita kerja samakan, jika ini berkembang, ke depannya kita bisa mengadakan konser bersama, konfrensi antara Indonesia dan Belanda. Baru tiga perguruan tinggi yang ikut dari sembilan PT, yaitu, ISBI Bandung, ISBI Aceh dan ISBI Surakarta,” kata Indra, di Galeri 212 ISBI Bandung, Senin (19/2/2024).
Rob Hammink sedang memberikan materi di hadapan para mahasiswa
Lanjutnya, kegiatan itu sifatnya kompetisi yang bertahap dan sudah dilaksanakan sejak 2023. Peserta sudah mengirimkan materinya dan akan dinilai pada 8 maret 2024. Pemenangnya akan mendapatkan hadiah uang saku untuk berangkat ke Belanda pada bulan September 2024 dan membuat karya seni bersama dengan mahasiswa Belanda.
Karya seni tersebut akan menjadi simbol yang kuat untuk masa depan yang sejahtera.
Harapannya, ada karya bersama yang bisa dipertunjukan ke khalayak luas, salah satu harapannya, mahasiswa Indonesia ada gelaran bersama artis Belanda, yang salah satu konsepnya membuat dialog melalui seni.
Mahasiswi ISBI Bandung, berinteraksi melemparkan pertanyaan
Diketahui sejarah antara Indonesia dan Belanda telah berlangsung selama berabad-abad. Banyak yang telah terjadi dalam kurun waktu tersebut, baik secara sosial, politik, maupun ekonomi.
Ada kebahagiaan
dan kesedihan selama bertahun-tahun, tetapi hubungan ini adalah fakta yang sudah melekat dalam DNA kedua negara.
Dalam kesempatan yang sama Rob Hammink, pendiri AiM adalah seorang penulis (antara lain novel Jodoh), reporter senior internasional untuk De Telegraaf dan pernah bermain dalam film Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer. Hammink terkejut melihat bagaimana Indonesia dan Belanda menyikapi masa lalu yang sama.
Foto bersama
“Indonesia adalah negara muda dan segar yang sedang bergerak maju dengan cepat. Negara ini sedang dalam perkembangan penuh, standar hidup meningkat pesat.”
“Mereka yang melihat ke belakang dengan hitam dan putih tidak akan pernah melihat warna-warna masa depan. Seni adalah cara yang ampuh untuk membuat pernyataan dengan cara yang lembut,” kata Rob Hammink.
Proyek seni ini didukung oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag, ISBI Bandung, BKS PTSI, dan Erasmus House di Jakarta. [SR]***