majalahsora.com, Kab Bandung Barat – Jasmine, salah satu peserta Maca Sajak Sunda pada ajang pasanggiri Bahasa, Sastra, Aksara dan Kesenian Sunda, sangat senang bisa mewakili Kabupaten Bogor pada ajang itu.
Pasanggirinya diadakan oleh PSMA Disdik Jabar dari tanggal 2-4 September 2019, di Grand Lembang Hotel.
Menurut siswi kelas XII IPS-IV, SMAN 1 Bojonggede, Kab Bogor itu, persaingannya sangat ketat.
“Banyak yang bagus, ke sayanya jadi geumpeur,” katanya, Rabu (4/9/2019) pagi, Grand Lembang Hotel.
Mojang cantik kelahiran Serang, Propinsi Banten sebelumnya menjadi juara di Kabupaten Bogor, dan berhak mewakili ke tingkat propinsi.
Waktu duduk di bangku SMP (Islam Asy-Syariefiyah Kab Garut) pun dirinya sering jadi juara Maca Sajak Sunda, di antaranya meraih juara kedua maca sajak se-Priangan Garut.
Di ajang tingkat propinsi ini ia membacakan sajak karya Apip Mustopa dengan judul Ajengan Citalumpit.
“Isi sajaknya mengenai pahlawan Sunda (di Garut) yang dikhianati oleh bangsanya sendiri saat melawan penjajah Belanda. Mudah-mudahan bisa juara inginnya,” tuturnya.
Waktu duduk di bangku SMP pun dirinya sering jadi juara Maca Sajak Sunda, di antaranya meraih juara kedua maca sajak se-Priangan.
Saat diajak wawancara ia berbicara dengan bahasa Sunda yang cukup baik.
Katanya sebagai generasi milenial jangan malu berbicara bahasa Sunda. Meskipun ada saja yang menganggap kampungan.
Justru sepengetahuan Jasmine banyak bangsa asing yang tertarik mempelajari basa Sunda. Salah satunya di Belanda Bahasa.
“Bahasa Sunda kata orang Belanda dan pernah diberitakan salah satu yang unik dan mereka malah banyak yang minat mempelajarinya,” kata mojang yang hobi menyanyi, menulis, membaca, menonton film dan mendengarkan lagu.
Jasmine pun berharap dengan adanya pasanggiri Bahasa, Sastra, Aksara dan Kesenian Sunda ini, generasi milenial jangan gengsi menggunakan bahasa Sunda, jangan takut di cemooh. [SR]***